Flash News
Spotify Hadirkan Fitur “Snooze”, Pengguna Bisa Skip Dari Lagu yang Membosankan

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/05/Spotify-Snooze.jpg&description=Spotify Hadirkan Fitur “Snooze”, Pengguna Bisa Skip Dari Lagu yang Membosankan', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Spotify baru saja meluncurkan “Snooze”, fitur yang memungkinkan pengguna untuk “menunda” lagu-lagu yang dianggap membosankan, tanpa harus menghapusnya dari rekomendasi sepenuhnya.
Dalam siaran persnya, raksasa layanan streaming musik ini memperkenalkan opsi baru bagi pengguna Premium untuk menyembunyikan sementara lagu dari rekomendasi mereka selama 30 hari.
Tujuannya adalah untuk memberi pengguna kesempatan beristirahat dari lagu-lagu yang terlalu sering diputar, sambil tetap membuka kemungkinan lagu tersebut muncul kembali di masa depan.
“Fitur baru ini memungkinkan Anda untuk menyegarkan rekomendasi tanpa harus menghapus lagu secara permanen,” ujar perwakilan Spotify. Saat ini fitur tersebut sedang dalam tahap uji coba untuk pengguna Premium dan akan segera tersedia untuk pengguna lainnya.
Peluncuran ini bersamaan dengan pembaruan besar pada menu Queue (antrean lagu), termasuk kontrol baru seperti Shuffle, Smart Shuffle, Repeat, dan Sleep Timer.
Spotify juga memperkenalkan tombol Hide yang lebih mudah digunakan, alat manajemen playlist yang lebih baik, serta kemampuan kurasi yang lebih mendalam untuk pengalaman mendengarkan yang lebih personal.

Fasilitas “Hide” di Playlist
Untuk pengguna di AS, Kanada, Inggris, Australia, Irlandia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan kini dapat mengubah lagu favorit mereka menjadi playlist baru dengan menekan tombol “Create” yang terletak di kanan bawah layar.
Fitur ini memudahkan pengguna untuk membuat playlist pribadi atau bergabung dengan playlist bersama. Tombol “Create” juga memungkinkan pengguna untuk mendengarkan musik bersama teman dan mengakses playlist yang didukung oleh AI.
Terakhir, Spotify telah memperbarui aplikasi desktopnya, sehingga pengguna dapat melihat pratinjau lagu, playlist, album, dan artis, mirip dengan yang sudah tersedia di aplikasi mobile.
Pembaruan ini datang setelah Spotify menghadapi sejumlah masalah teknis yang menjadi perhatian publik. Pada April lalu, jutaan pengguna di seluruh dunia mengeluhkan aplikasi Spotify yang tidak bisa diakses. Lebih dari 40.000 laporan masuk ke situs Downdetector yang melacak gangguan teknis pada layanan digital, seperti dilaporkan Variety.
Gangguan ini bahkan membuat album legendaris System Of A Down, ‘Toxicity‘, sempat menghilang dari platform, yang memicu reaksi keras dari para penggemar yang menyebutnya sebagai “krisis internasional”.
Namun, di tengah berbagai tantangan tersebut, Spotify juga mencatat beberapa pencapaian positif. Di tahun 2024, perusahaan mengklaim telah membayar royalti sebesar $10 miliar (sekitar Rp. 155 triliun), jumlah tertinggi yang pernah dibayarkan kepada industri musik dalam satu tahun.
Sekitar 1.500 musisi dilaporkan menerima lebih dari $1 juta (sekitar Rp. 15.5 milyar) dalam bentuk royalti, meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.