New Tracks
Straight To The Point : Lugas Lagi Lauryn!
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2023/06/soulfood-1000x600.jpg&description=Straight To The Point : Lugas Lagi Lauryn!', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Kuat. Catchy. Ramping. Dancing. Empat hal tadi, menurut sang produser Dadang Pohon Tua, menjadi faktor akbar dan alasan hakiki terpilihnya “Straight to the Point” sebagai tembang yang digarap paling perdana dari #RegenerasiBernyali untuk disebar ke publik.
Sudah begitu, Lyta, sang biduanita merangkap penjaga aksara, setuju. Selain merasa percaya diri dengan limpah energi neo-soul yang terkandung di jantung senandung, pun dirasa momentumnya tepat untuk merilisnya. Memang, belakangan ini ia beserta dua rekannya, Bam (gitar) dan Palel (drum), merasa sungguh gerah pada mbulet-nya basa basi. “Lagu ini,” ungkap Lyta, “idenya muncul dari pengalaman pribadi, tentang fenomena komunikasi yang terjadi di lngkup sosial terdekat, kawan-kawan sendiri. Sesuatu yang seharusnya lurus-lurus saja, yang mestinya simple malah rumit. Jika ada sesuatu yang mengganjal di hati, kenapa gak langsung saja diobrolin. Belajar ngomong lugas, jangan bertele-tele, biar gak buang-buang waktu. Kalau cocok omongannya, ya bagus. Kalau tidak setuju ya sudah, gak perlu dipaksa. Yang penting langsung menuju sasaran, straight to the point.”
Bicara arah bermusik di tembang teranyar ini, Lyta jujur bilang bahwa Lauryn Hill masih, bagai abadi, menjadi pendulumnya berkreasi. “Lauryn Hill besar sekali pengaruhnya di diriku. Saat menulis lagu kok berujungnya selalu di The Miseducation of Lauryn Hill. Verse-nya ke situ. Chorus-nya ke situ. Gak nyoba jadi imitasi Lauryn Hill sih. Natural aja bawaannya kayak gitu.” Sepertinya sudah suratan takdir jika cengkok berkarya Lyta mad into Miseducation. Ha.
Yang barangkali cukup membedakan komposisi kali ini dengan yang sebelum-sebelumnya adalah kedewasaan bermusik. “Bam dan Palel yang memang dari sononya adalah musisi berpengalaman dan berkelas, tentu memudahkan ketika aku punya ide, saat dituangkan, diresponsnya bagus banget. Tapi juga faktor semakin lamanya kita bermusik semakin membuat kita matang. Kita bertiga merasa bahwa produk yang satu ini cukup berbeda, sedap dan matang,” jelas Lyta panjang lebar seraya tersenyum.
Belum lagi keterlibatan para sosok adiluhung di tim PTC dalam pengerjaan tembang bercorak Motown smooth jam x acid funk ini; otomatis Soulfood menjadi jengah, harus mampu membuktikan bahwa mereka pantas bergabung di progarm inkubasi #RegenerasiBernyali. “Tapi bukan menjadi beban karena orang-orang hebat itu, cara berbagi ilmunya tidak menggurui, santai sekali. Dan justru efektif buat kami, bikin kami makin optimis. Ini momen istimewa bagi kami bertiga, selain rasa bangga, juga pengalaman ini sangat berguna dalam menempa proses kreatif kami,” sahut Soulfood dengan bungah.
Nah, ringkas-bernasnya, “Straight to the Point” dalam tiga kata: lugas lagi Lauryn!