International
Sunrise in Jupiter Hadirkan Emosi Nyata Di Single Terbaru “Take Me Home”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/05/Sunrise-in-Jupiter.jpg&description=Sunrise in Jupiter Hadirkan Emosi Nyata Di Single Terbaru “Take Me Home”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Grup musik rock alternatif Sunrise in Jupiter kembali mencuri perhatian lewat single terbaru mereka, “Take Me Home”, yang baru saja dirilis sebagai bagian dari album konsep mendatang ‘Mission to Mars Vol. 1’. Setelah viral dengan debut mereka, lagu kedua ini menandai evolusi yang signifikan: lebih berani, lebih emosional, dan jauh lebih personal.
Di balik kemasan musik rock luar angkasa yang megah, dipenuhi dengan gitar berlapis dan nuansa perjalanan kosmis, terdapat inti cerita yang sangat membumi.
Alih-alih hanya menjadi pelarian imajinatif, “Take Me Home” menyampaikan emosi yang nyata. Sebuah pesan suara dari anak perempuan sang vokalis, Ryder Cole, dimasukkan ke dalam lagu dan menjadi pusat emosionalnya. Ini bukan fantasi tentang luar angkasa, tapi ungkapan rindu, kehilangan, dan harapan yang diselimuti metafora bintang.
Secara musikal, lagu ini memadukan skala sinematik dengan kedekatan yang langsung terasa. Intro dibuka dengan dentuman gitar dan dengungan sintetis yang perlahan membangun menuju chorus penuh letupan emosi.
Lirik seperti “Don’t leave me empty-handed / Don’t leave me dead and stranded” bukan hanya sekadar syair, ini terdengar seperti permohonan yang tulus. Nuansa putus asa dalam lagu ini begitu hidup dan terasa sangat autentik.
Dari segi produksi, “Take Me Home” digarap dengan detail yang cermat. Dinamikanya mengalun naik turun seperti gelombang laut — atau semburan matahari. Distorsi gitar bertubrukan dengan harmoni vokal, menciptakan tekstur yang kaya.
Bahkan ada sentuhan organ di bagian akhir yang memberi kesan sakral, seolah mendekati klimaks spiritual. Pengaruh dari band-band besar seperti Muse, Queens of the Stone Age, dan Foo Fighters memang terasa, namun tetap tak menutupi identitas Sunrise in Jupiter sendiri.
Sulit menemukan band yang baru merintis tapi sudah berani menyampaikan emosi sedalam ini. “Take Me Home” menunjukkan bahwa mereka rela terbakar saat kembali memasuki atmosfer, asal bisa menyampaikan sesuatu yang berarti. Keberanian untuk tampil jujur di tengah zaman yang sinis inilah yang membuat mereka istimewa.
Dengan karya seperti ini, Sunrise in Jupiter bukan hanya sensasi sesaat. Mereka adalah suara yang tumbuh menjadi gerakan — membawa cerita, identitas, dan keberanian ke dalam musik mereka.