New Tracks
Tak Ingin Ikuti Tren, Monster Replika Rilis Debut Single “Belantika”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/11/Monster-Replika.jpg&description=Tak Ingin Ikuti Tren, Monster Replika Rilis Debut Single “Belantika”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Bandung, yang dikenal sebagai kota kreatif, memiliki sejarah panjang dalam perkembangan musik grunge. Sejak era 90-an, grunge menjadi salah satu genre yang berkembang pesat di skena musik kota ini, dengan banyak band dan komunitas independen yang membawa semangat khas grunge—pemberontakan, kejujuran, dan nuansa alternatif.
Skena grunge Bandung terus bertahan hingga kini, melahirkan banyak band yang tetap eksis atau bahkan memulai kiprah baru dengan identitas yang kuat. Salah satunya adalah Monster Replika, kolektif grunge yang kini semakin menegaskan eksistensinya melalui karya orisinal.
Monster Replika, band grunge asal Bandung yang telah lama dikenal sebagai “band tribute”, akhirnya resmi merilis karya mandiri berjudul “Belantika”. Karya ini diluncurkan dalam dua format: video musik yang dapat disaksikan melalui kanal YouTube Monster Replika sejak 27 November 2024, serta versi audio yang tersedia di platform streaming digital mulai 29 November 2024 di bawah naungan label Hypogene Records.
Perubahan ini menjadi langkah besar bagi band yang telah terbentuk sejak 2008 tersebut, untuk keluar dari bayang-bayang sebagai band pengusung lagu-lagu milik band lain.
Beranggotakan Zubey (gitar/vokal), Klaudia (bass), dan Badout (drum), Monster Replika memanfaatkan single ini untuk menyampaikan pesan penting tentang kebebasan bermusik. Mereka menegaskan bahwa musisi tidak perlu mengikuti pasar atau terkekang oleh tren. Dengan niat kuat dan keberanian untuk bergerak mandiri, mereka ingin membuktikan bahwa independensi adalah kunci untuk tetap relevan dalam industri yang terus berubah.
Proses penggarapan “Belantika” dimulai dari pertemuan antara Zubey dan Popo dari Hypogene Records. Popo menunjukkan minat besar untuk memproduseri karya mandiri Monster Replika, yang kemudian berlanjut ke proses workshop hingga rekaman.
Dalam waktu hanya tiga minggu dan tiga kali pertemuan, lagu ini selesai diproduksi. Untuk artwork, Monster Replika bekerja sama dengan Hilman, yang berhasil memberikan visualisasi menarik bagi single ini.
Video musik “Belantika”, hasil kolaborasi dengan The Everlasting 89 sebagai rumah produksi, menghadirkan kisah perjuangan sebuah band. Mulai dari proses rekaman, pengajuan demo ke label rekaman, hingga penolakan yang mendorong mereka untuk melakukan gerakan mandiri dalam mempromosikan karya mereka.
Kisah ini menjadi cerminan dari semangat Monster Replika untuk menunjukkan bahwa karya orisinal tidak harus bergantung pada sistem konvensional.
Ke depan, Monster Replika berencana terus mempromosikan single ini melalui berbagai strategi kreatif dan gimmick menarik, dengan harapan dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
“Belantika” bukan hanya sebuah lagu, tetapi juga representasi perjuangan band untuk melepaskan diri dari batasan dan membuktikan bahwa grunge masih memiliki tempat istimewa di hati penikmat musik Bandung dan Indonesia.