New Tracks
Tanpa Lelah Hadapi Tantangan, Firstrate Rilis Single Ketiga “Last Throw”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Firstrate-Band.jpg&description=Tanpa Lelah Hadapi Tantangan, Firstrate Rilis Single Ketiga “Last Throw”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah meluncurkan single kedua berjudul “Give In” pada Januari 2025, unit musik alt-punk asal Surabaya, Firstrate, kembali menghadirkan single ketiga bertajuk “Last Throw” pada 25 Maret 2025. Lagu tersebut telah tersedia di seluruh platform digital (DSP) dan Bandcamp Haum Entertainment.
“Last Throw” menjadi trek ketujuh yang diambil dari album panjang (LP) mendatangannya, ‘Passage of Time’, yang masih mengusung narasi tentang karakter fiktif bernama Bagus, seorang pemuda berusia 22-27 tahun dengan kepribadian ambivert—optimis dan penuh semangat, namun kerap bimbang dan gemar memendam perasaan.
Karakter ini menjadi poros cerita yang merefleksikan dinamika kehidupan sehari-hari, di mana setiap pilihan dan tindakannya memengaruhi sekitarnya, sekaligus dipengaruhi oleh lingkungannya.
Menurut Sholehuddin, salah satu anggota Firstrate, konsep album ‘Passage of Time’ dibangun dengan kerangka cerita yang saling terhubung, mengadopsi analogi hukum aksi-reaksi.
“Setiap lagu dalam album ini tidak berdiri sendiri. Ada sebab-akibat yang menjalin hubungan antar-trek. Kehidupan Bagus dibentuk oleh interaksinya dengan berbagai hal, dan sebaliknya, dia juga memberi dampak pada orang-orang di sekitarnya,” jelasnya.
Konsep ini tercermin jelas dalam “Last Throw”, yang mengangkat tema perjuangan mencari harapan di tengah ketidakpastian. Single ini menjadi kelanjutan cerita dari lagu sebelumnya, di mana Bagus sempat mendapat kesempatan emas, tetapi gagal memanfaatkannya secara optimal, sehingga menuai kritik dan penolakan dari banyak pihak.
Sholehuddin menambahkan, meski sempat terpuruk akibat kesalahannya, Bagus akhirnya menemukan kembali tekad untuk bangkit. Momentum ini tergambar dalam lirik interlude, “Just give me one more time!//Climbing up into the light”, serta vokal latar yang berulang kali menyuarakan, “I’ll rise again…// from time-to-time//I’ll walk the line// until the end!”.
“Ini momen di mana Bagus memutuskan untuk tidak lagi bersembunyi dalam ‘goa’ kegagalannya. Dia bergegas mencari cahaya dan berkomitmen untuk terus melangkah, apa pun rintangannya,” ujarnya.
Pergulatan emosional tokoh ini sengaja dihadirkan untuk menggambarkan realita banyak anak muda yang kerap dihantui keraguan, namun tetap berusaha menemukan kekuatan untuk bertahan.
Proses produksi “Last Throw” dilakukan bersamaan dengan lagu-lagu lain dalam album ‘Passage of Time’. Perekaman dimulai pada November hingga Desember 2023 di Self Recs Studio, dengan Alwan Hilal sebagai penanggung jawab engineering, mixing, dan mastering.
Album tersebut sebenarnya telah rampung pada 2024 dan saat ini sedang menjalani tahap pasca-produksi, termasuk penyelesaian aspek visual dan promosi. Kehadiran “Last Throw” menjadi penanda bahwa rilis album semakin dekat, meski Firstrate masih merahasiakan tanggal pasti peluncurannya.
Sebagai single ketiga, “Last Throw” tidak hanya mempertegas identitas musikal Firstrate yang kental dengan energi punk eksperimental, tetapi juga memperdalam narasi konseptual yang mereka usung sejak awal. Penggemar dapat menikmati lagu ini melalui streaming di berbagai platform seperti Spotify, Apple Music, dan Joox, atau membeli versi digitalnya secara eksklusif di Bandcamp Haum Entertainment.
Dengan menggabungkan dinamika musikal yang intens dan cerita yang relatable, Firstrate berharap ‘Passage of Time’ dapat menjadi cerminan perjalanan emosional yang mampu menyentuh pendengar dari berbagai latar belakang.
“Kami ingin orang-orang merasa terhubung dengan Bagus, karena dalam banyak hal, dia mewakili fragmen-fragmen kehidupan kita semua,” pungkas Sholehuddin.