Connect with us

New Tracks

Trio Punk-Rock Asal Bogor, The Jansen, Bersiap Rilis Album Ketiga Dengan Single “Mereguk Anti Depresan Lagi”

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

The Jansen

Perkembangan kreatif kancah musik independen di Bogor membuat label rekaman demajors kembali menoleh ke kota hujan. Setelah merilis debut dari salah satu grup indie-rock paling menjanjikan, Swellow, kini giliran trio Punk-Rock The Jansen. 

The Jansen bekerja sama dengan demajors akan merilis sebuah single baru bertajuk “Mereguk Anti Depresan Lagi” secara digital pada Rabu (30/3).

Trek tersebut, yang juga menjadi salah satu pilihan utama dalam ajang Jameson Connects Indonesia 2022, mengikuti dua single sebelumnya “Dua Bilah Mata Pedang” dan “Sore di Kebun Raya” sebagai pengawal dari album ketiga mereka Banal Semakin Binal yang akan dirilis dalam waktu dekat juga oleh demajors.

Mereguk Anti Depresan Lagi“Mereguk Anti Depresan Lagi” mengisyaratkan perkembangan musikal The Jansen di album barunya, dari Punk Rock bergaya klasik yang agresif menuju karya Pop bertenaga bertempo sedang yang melodius. Semua tanpa meninggalkan akar ekspresi musik mereka yang membentang dari The Beatles hingga Ramones. 

Tema lagu diinspirasi oleh berbagai kisah keseharian era modern dengan segala drama kehidupannya, yang dengan nyaman dituliskan dalam Bahasa Indonesia oleh Adji Pamungkas, pemain bas dan pembuat lirik utama The Jansen.

 “Liriknya merupakan kolase berbagai kejadian masa lalu, kemudian bercampur dengan perasaan-perasaan yang dirasakan selama perjalanan kehidupan. Menjadi sekumpulan kata yang tidak berarti secara spesifik, diharapkan justru memberi ruang kepada pendengar untuk menafsir, untuk menjadi berarti sebagai miliknya sendiri,” jelas Adji.

Lirik dari Adji kemudian diterjemahkan menjadi rangkaian melodi oleh saudara kandungnya, Cintarama Bani Satria alias Tata, yang juga merupakan vokalis dan gitaris The Jansen.

“Lirik-lirik yang diberikan Adji ternyata menuntun saya jadi lebih melodius. Aduy pun menimpalinya dengan permainan drums yang lebih variatif. Hasilnya berbeda dengan lagu-lagu The Jansen sebelumnya,” jelas Tata.

Rekaman single dan juga materi lain pengisi bakal album dilakukan di studio yang kini bisa dianggap sebagai dapur kreasi utama untuk kancah musik independen kota Bogor, Bens & Co. Studio. Dengan sosok Deni Noviandi bertanggung jawab terhadap produksinya.

“Kami sudah lama ingin bekerja sama dengan Deni, akhirnya kesampaian. Deni paham sekali estetika yang ingin kami capai. Sebelumnya dia banyak membantu musisi Bogor lain, seperti Swellow, Texpack dan Rrag,” tutur Adji.

Sahabat mereka, Zeinita, pun diajak untuk mengisi vokal latar guna menambah suasana bittersweet yang terbangun di single ini.

Artwork single menampilkan karya perupa Mufti Priyanka alias Amenkcoy yang begitu khas gaya pengekspresiannya.

“Ini lagu cocok banget dengan karya-karyanya Amenkcoy. Tadinya kami berpikiran bikin commissioned artwork untuk lagu itu hanya buat grafis di kaos, tetapi karena lagunya jadi single akhirnya jadi sampul rilisan,” cerita Adji. 

Video musik “Mereguk Anti Depresan Lagi”, yang juga merupakan hasil dari ajang Jameson Connects Indonesia, dibuat oleh kolektif video muda berbakat bernama Gerombolan Struzzo, dengan sutradara Yustinus Kristianto. Video tersebut juga menampilkan cameo dari rekan-rekan sejawat The Jansen seperti Abyanza Nabilio (The Panturas), Adipati (The Kuda), Andresa Ridha Nugraha (The Battlebeats), Muhammad Fardian Hakim (CJ1000), Prabu Pramayougha (Saturday Night Karaoke), dan Imanbonyok (Breh and The Bangsat).

“Mereguk Anti Depresan Lagi” dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform utama.

 

Profil Singkat The Jansen

The Jansen adalah band Punk-Rock yang dibentuk pada tahun 2015 di kota Bogor, Indonesia. Berisikan dua bersaudara Cintarama Bani Satria (vokal dan gitar), dan Adji Pamungkas (gitar bas), serta Aduy sebagai penabuh drums. Musik The Jansen dipengaruhi oleh band-band Punk era ’70-an seperti Talking Heads, The Undertones, Ramones, The Buzzcocks, Wire, juga musik dari kompilasi legendaris Killed by Death, kancah musik C86 dan rilisan-rilisan label indie-Pop Sarah Records yang juga kental dengan Punk-nya.

Pada Agustus 2016, The Jansen merilis sendiri album mini debutnya yang bertajuk From Bogor to Japan dengan menggunakan label Fatamor Records dalam bentuk format kaset pita. Album penuh perdana bertajuk Present Continuous kemudian dirilis dalam format kaset pita pada 23 April 2017 oleh label lokal Bogor, Tromagnon Records. Album penuh kedua bertajuk Say Say Say dirilis dan didistribusi sendiri dalam bentuk kaset pada 6 Juli 2019 dengan menggunakan nama label Tumbila Records. Pada akhir tahun 2020, The Jansen tergabung dengan label rekaman asal Austin, Texas (AS), Grimace Records dalam mempublikasikan karya pada digital platform. Tahun 2022 ini The Jansen akan merilis album penuh ketiga yang bertajuk Banal Semakin Binal bersama label rekaman demajors.

 

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *