Featured
Ungkapan Kado Natal Buat Fans, Bangkutaman Remake Lagu ‘Catch Me When I Fall’
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2016/12/bangkutaman.jpg&description=Ungkapan Kado Natal Buat Fans, Bangkutaman Remake Lagu ‘Catch Me When I Fall’', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
3 bulan sejak dirilisnya mini album Rileks pada 8 Oktober lalu untuk memperingati International Cassette Store Day, bangkutaman kian disibukkan dengan banyak kegiatan. Dari mulai manggung di beberapa acara di luar kota, merencanakan tur sampai proyek rekaman-rekaman serius yang dilakukan untuk meramaikan hari-hari mereka sebagai musisi-pekerja.
Memasuki bulan Desember, Bangkutaman menyadari bahwa tanggal 25 adalah hari Natal, sebuah hari yang penuh sukacita dan damai.
Dan tepat di hari yang berbahagia ini, Bangkutaman memberikan kado natal, sesuai dengan tradisi natal dari zaman ke zaman, kepada fans juga teman-teman terdekat mereka.
Kadonya sendiri berupa sebuah remake lagu bertajuk “Catch Me When I Fall”. Lagu ini dapat didengarnya secara free-streaming lewat akun soundcloud Bangkutaman.
Sedikit informasi, lagu “Catch Me When I Fall” ini pertama kali muncul di EP self titled pertama Bangkutaman yang direkam tahun 1999 di Yogjakarta. Lagu ini kemudian disempurnakan di album Ode Buat Kota yang dirilis tahun 2010.
“Jadi kalau dihitung-hitung usia lagu Catch Me When I Fall tersebut sudah genap 17 tahun, dan terhitung sekarang, lagu ini telah mengalami tiga kali transformasi, “ ungkap gitaris Irwin Ardy tentang sejarah lagu ini.
Lantas mengapa lagu “Catch Me When I Fall” yang lantas dipilih untuk diremake ulang oleh Bangkutaman khusus untuk kado Natal ini?
“Karena Catch Me When I Fall adalah lagu yang hingga kini selalu berhasil meramaikan dan selalu memberi semangat buat Bangkutaman dan crowd saat kami tampil on-stage” kata Irwin Ardy tentang alasan kenapa lagu ini yang dipilih.
“Selain itu juga, kita juga ingin bereksperimen secara luas dan bebas, dan setelah kami dengar kayanya lagu ini yang cocok, dan memang kalo didengarkan sih kerasa banget transformasinya, terasa aja perjalanan yang kami buat di bangkutaman selama 17 tahun,“ tambah vokalis/gitaris Wahyu Acum.
Perbedaan “Catch Me When I Fall” versi 1999, 2010 dan 2016 ini adalah jikalau di tahun 1999 masih kental dengan versi The Stone Roses kemudian disempurnakan jadi folk rock di album Ode Buat Kota. Dan menginjak usianya yang ke-17 ini, Bangkutaman merombak total lagu “Catch Me When I Fall” menjadi sebuah nomor bermuatan country folk-pantai barat Amerika-ala The Byrds, Buffallo Springfield, dengan bumbu psikedelia ala The Beatles era Revolver dan Sgt. Peppers lewat permainan synthesizer dari Topan Daru, yang juga membubuhkan ketukan drumnya yang empuk di lagu ini.
Remake “Catch Me When I Fall” ini menurut mereka juga sebagai hadiah akhir tahun buat fans dan teman yang mana nantinya akan ditutup dengan tersedianya album Ode Buat Kota, sebuah album yang berhasil mengangkat nama Bangkutaman di skala Nasional – menjadi album nomor 1 di tahun 2010 versi majalah Rolling Stone Indonesia – yang akan dirilis secara digital di Apple Music, Joox, Spotify, Deezer, dan music service lainnya.