Connect with us

New Albums

25 Tahun Bermusik, Mocca Hadirkan “Life in Bloom” Sebagai Lambang Kedewasaan Dan Komitmen

Profile photo ofamelia

Diterbitkan

pada

Mocca Band

Setelah seperempat abad mewarnai industri musik Indonesia, band pop/folk asal Bandung, Mocca, kembali menyapa para penggemarnya dengan karya terbaru. Hari ini (7/5), mereka resmi merilis mini album bertajuk ‘Life in Bloom’ melalui label independen mereka sendiri, My Diary Records.

Album ini menandai fase baru dalam perjalanan musikal mereka, sekaligus menjadi refleksi kedewasaan setelah 25 tahun berkarya bersama.

Salah satu lagu utama dalam album ini, “Just Say Yes”, menjadi titik puncak dari trilogi lagu tentang cinta dan komitmen yang sebelumnya diawali oleh “Be My Bee” dan “Menua Bersama”. Lagu ini menyuguhkan nuansa hangat dan ringan, dengan aransemen gitar akustik yang ceria serta vokal khas Arina Ephipania yang lembut.

Barisan lirik pembuka seperti “I see no future without having you there” bukan hanya sekadar ungkapan cinta biasa, tetapi menjadi janji dalam bentuk lagu, sebuah ikrar tulus untuk berjalan bersama di masa depan.

Lewat chorus yang berulang-ulang menyuarakan “Just say yes! / To walk this path along with me“, Mocca mengajak pendengarnya untuk merenungkan makna memilih. Tidak hanya tentang memilih pasangan, tetapi juga tentang mengambil langkah besar dalam hidup dengan keberanian, entah itu untuk mencintai, mengejar impian, atau menghadapi ketidakpastian.

Lagu ini berbicara dalam bahasa yang sederhana namun menghantam tepat di perasaan, terutama saat Arina menyanyikan, “Will you still love me when I’m old and gray?”—pertanyaan yang mungkin terbesit dalam hati siapa pun yang percaya pada komitmen jangka panjang.

Band Mocca Bandung

Jika “Be My Bee” menggambarkan masa-masa manis awal jatuh cinta, dan “Menua Bersama” berbicara tentang ketekunan bertahan bersama dalam hubungan, maka “Just Say Yes” menutup trilogi ini dengan penegasan tentang keberanian untuk menetapkan hati pada satu pilihan: selamanya.

Secara musikal, lagu ini dikemas dengan penuh kehangatan, seperti pagi cerah yang menyiratkan harapan baru. Sentuhan perkusi yang halus serta harmoni antar instrumen terasa natural dan jujur, mencerminkan gaya khas Mocca yang tidak pernah berusaha menjadi sesuatu yang bukan mereka.

Album ‘Life in Bloom’ menjadi semacam perayaan atas perjalanan panjang Mocca. Judulnya mencerminkan fase pertumbuhan, baik secara pribadi maupun sebagai grup musik.

Mini album ini adalah semacam jurnal emosi dan kenangan yang dituangkan ke dalam musik. Di balik keindahan aransemennya, tersimpan kisah persahabatan dan perjuangan empat personel: Riko Prayitno, Achmad Pratama, Indra Massad, dan Arina, yang selama dua dekade lebih terus tumbuh bersama.

Dalam dunia musik yang cepat berubah dan penuh tren sesaat, kehadiran Mocca tetap menjadi penyejuk yang konsisten. Mereka tidak terburu-buru untuk relevan, tetapi justru tetap bertahan dengan kejujuran musikal yang menjadi identitas mereka sejak awal.

‘Life in Bloom’ bukan hanya bukti bahwa mereka masih ada, tapi juga bahwa mereka terus berkembang—mekar, tanpa kehilangan akar.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *