Connect with us

New Albums

Arcade Night Luncurkan Debut EP ‘LOVELORE’, Angkat Tema Euforia Dan Melankolia

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Arcade Night

Setelah sukses merilis single kedua “Magic Spell” pada 2024, band asal Indonesia, Arcade Night, mengukuhkan ambisi musikal mereka dengan meluncurkan mini album perdana bertajuk ‘LOVELORE‘ pada 14 Februari 2025.

Arcade Night LOVELOREMini album ini menjadi wadah bagi ketujuh personil band untuk berbagi kisah cinta pribadi mereka, mulai dari momen euforia hingga kepahitan melankolia, yang dirangkum dalam lima track, termasuk dua single sebelumnya: “Sweet Stranger” (2023) dan “Magic Spell” (2024).

Kami ingin players—sebutan untuk pendengar setia kami—bisa merasakan kedekatan emosional melalui cerita-cerita yang kami alami sendiri. Cinta adalah sesuatu yang universal, tapi setiap orang menjalaninya dengan cara berbeda,” ujar Muhammad Adriansyah Lubis, salah satu vokalis band.

Adriansyah menambahkan, “Di album ini kami bercerita tentang cinta pandangan pertama, perjuangan melewati tahap kesedihan, hingga kebingungan menentukan langkah dalam hubungan. Ini adalah refleksi kami, sekaligus cara untuk mengajak pendengar menemukan cara mereka sendiri dalam menghadapi dinamika cinta.”

Nama “LOVELORE” dipilih sebagai plesetan dari kata folklore. Nama tersebut muncul secara spontan saat rapat kreatif di basecamp mereka.

Galuh Muhammad Sufi, keyboardist, mengungkapkan, “Waktu itu kami sedang brainstorming mencari nama yang bisa mewakili seluruh lagu. Saya iseng usul LOVELORE, karena kisah cinta kami seperti cerita rakyat yang punya pesan universal. Semua sepakat, dan jadilah nama itu!

Tantangan terbesar dalam proses kreatif ‘LOVELORE’ muncul ketika Arcade Night memutuskan untuk pertama kalinya menggunakan lirik berbahasa Indonesia dalam salah satu lagu. Sebelumnya, mereka selalu menulis dalam bahasa Inggris.

Menulis lirik bahasa Indonesia itu sulit! Kami takut terdengar cringe atau terlalu klise. Tapi, ini langkah penting agar lebih dekat dengan pendengar lokal. Kami harap lagu ini bisa menjadi awal untuk lebih sering menggunakan bahasa Indonesia di karya mendatang,” tutur Nazira Aziz, vokalis lainnya.

Mini album ini tidak hanya menandai evolusi lirik, tetapi juga pendalaman tema yang lebih personal. Ashari Elva Noer, bassis, menjelaskan, “Setiap lagu di ‘LOVELORE’ seperti bab dalam buku harian kami. Misalnya, “Magic Spell” bercerita tentang daya tarik yang tak terduga, sementara lagu baru seperti “Titik Balik” menggambarkan momen kebimbangan mempertahankan hubungan.”

Arcade Night, yang berdiri pada 23 September 2023, terdiri dari tujuh personil: Gabriel Steven Sinaga (drum), Galuh Muhammad Sufi (keyboard), Muhammad Adriansyah Lubis, Muhammad Arif Anwar Lubis, dan Nazira Aziz (vokal), Ashari Elva Noer (bass), serta Hari Syahputra (gitar).

Band Arcade Night

Meski baru berusia dua tahun, mereka telah menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi juara pertama kompetisi “Collabonation Tour Talent Hunt” pada Maret 2024, yang dihelat oleh IM3 dengan juri Iga Massardi, Kunto Aji, dan Kill The DJ.

Single debut mereka, “Sweet Stranger” (2023), sukses menarik perhatian pendengar berkat kombinasi melodi catchy dan lirik yang relatable. Kini, ‘LOVELORE’ diproyeksikan sebagai tonggak baru yang memperkuat identitas mereka di kancah musik Indonesia.

Kami tidak ingin terjebak dalam satu genre. Di mini album ini, ada elemen pop, rock, bahkan sentuhan elektronik. Tapi, benang merahnya tetap cerita cinta yang autentik,” tambah Hari Syahputra, gitaris band.

Tanggal rilis yang dipilih, 14 Februari 2025, juga sarat makna. “Valentine’s Day bukan hanya tentang cinta yang manis, tapi juga kompleksitas di dalamnya. ‘LOVELORE’ hadir sebagai pengingat bahwa cinta punya banyak rasa, dan semua itu valid untuk dirasakan,” jelas Arif Anwar Lubis.

Dengan total lima track, mini album ini diharapkan menjadi medium bagi pendengar untuk merefleksikan pengalaman cinta mereka sendiri. “Kami berharap players bisa menemukan potongan cerita mereka dalam lagu-lagu ini, lalu merasa lebih kuat menghadapi lika-liku cinta,” pungkas Gabriel Steven Sinaga.

Arcade Night kini fokus mempromosikan ‘LOVELORE’ melalui berbagai platform digital, termasuk Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. “Ini baru awal. Kami masih punya banyak cerita untuk dibagi, dan mungkin album penuh akan menjadi tujuan berikutnya,” tutup Galuh penuh semangat.

Melalui ‘LOVELORE’, Arcade Night tidak hanya membuktikan konsistensi mereka sebagai band baru, tetapi juga keberanian untuk mengusung tema intim yang jarang dieksplorasi secara kolektif dalam satu karya.

Mini album ini layak dinantikan sebagai potret jujur tentang cinta, dari sudut pandang tujuh musisi yang sedang belajar mencintai dan dicintai.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *