Connect with us

New Tracks

Being Humans (BHMNS) Luncurkan Single Kontemplatif “This Too Shall Pass”

Profile photo ofArduino

Diterbitkan

pada

Being Humans (BHMNS)

Unit musik rock asal Bandung, Being Humans (BHMNS), kembali memperkenalkan karya terbaru mereka melalui single ketiga berjudul “This Too Shall Pass”. Lagu ini menjadi bagian dari album mendatang bertajuk ‘Attitude Altitude’, menyusul dua single sebelumnya, “Bulletproof” dan “Sleepwalker”.

Being Humans This Too Shall PassDibandingkan dengan kedua lagu pendahulunya yang energik, “This Too Shall Pass” menawarkan nuansa lebih reflektif, mengajak pendengar menyelami dinamika emosi manusia yang terombang-ambing antara kebahagiaan dan kesedihan.

Lagu berdurasi lima menit ini dibuka dengan desiran angin yang lembut, kemudian dihiasi alunan orkestra kontemplatif hasil kolaborasi dengan musisi Iday Adhya.

Aransemen tersebut menjadi kerangka utama untuk membangun atmosfer meditatif, diperkuat oleh lirik yang lahir dari perenungan mendalam tentang ketidakkekalan dalam hidup. Pesan utama lagu tergambar jelas pada bagian reff: “Nothing in life is permanent, every joy and every sorrow. Tomorrow owes nothing to the pass, remember this too shall pass”.

Proses kreatif lagu ini ternyata tidak mudah bagi para personel. Drummer Ilman Adriana mengaku tertantang dengan tempo maestoso (agung dan lambat) yang jauh berbeda dari kebiasaannya memainkan ritme cepat.

Menahan ego dan emosi saat memainkan tempo lambat adalah pelajaran berharga. Ini menguji kesabaran, tapi justru memperkaya ekspresi musikal,” ujarnya. Bassist Bayu Prasetyo menambahkan, “Lagu bertempo maestoso butuh feel dan emosi yang tepat. Kami harus memastikan setiap not bass dan drum tetap hidup, seolah menjadi detak jantung yang tenang namun tegas.”

Gitaris Yuhka Sundaya mengungkapkan, proses penciptaan lagu ini terasa magis. Kolaborasi intensif dengan vokalis sekaligus penulis lirik, Luky Kusumah, menghasilkan harmoni antara melodi dan kata-kata. “Belasan workshop kami lakukan untuk menemukan titik temu antara ekspektasi musik dan lirik. Butuh kompromi, tapi akhirnya semua imajinasi bertemu di titik yang pas,” paparnya.

Luky sendiri menjalani proses kontemplasi serius untuk menyelaraskan lirik dengan tema kerelaan. “Kami ingin lagu ini tidak hanya didengar, tapi juga dirasakan. Setiap not dan ritme yang tercipta seolah mengalir alami, merefleksikan makna ‘melepaskan’ dalam bentuk musik,” jelasnya.

Band Being Humans Bandung

Produksi “This Too Shall Pass” digarap di Escape Studios, Bandung, dengan mixing ditangani oleh engineer legendaris Dadan “Kabel”. Luky Kusumah, yang juga berperan sebagai produser, turut mengerjakan proses mastering untuk memastikan kualitas audio sesuai visi band.

Single ini dirilis secara digital pada 31 Maret 2025 melalui berbagai platform streaming, termasuk Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, bekerja sama dengan EARS sebagai mitra distribusi.

Menurut manajemen band, “This Too Shall Pass” tidak hanya menjadi persiapan menuju album ‘Attitude Altitude’, tetapi juga bukti kedewasaan musikal Being Humans (BHMNS) dalam mengeksplorasi tema-tema humanis.

Dengan kombinasi orkestra yang megah, lirik filosofis, dan kedalaman emosi, lagu ini diharapkan menjadi pengingat bahwa setiap fase hidup—suka maupun duka—hanyalah sementara. Sebagaimana judulnya, “This Too Shall Pass” mengajak audiens untuk tetap teguh menghadapi dinamika kehidupan, seraya merangkul setiap momen dengan kerelaan.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *