New Tracks
Bernie Menggugat Dengan Single Baru “Break Da Chains”

Band hardcore asal Bandung, Bernie, kembali aktif dengan merilis single terbaru berjudul “Break da Chains”. Lagu ini menjadi promosi utama untuk Extended Play (EP) yang akan datang, sekaligus menandai kebangkitan mereka setelah periode “membungkam amarah”
Dibangun dari riff gitar kasar, teriakan vokal mengoyak, dan ritme drum agresif, karya ini dianggap sebagai bentuk penolakan terhadap hierarki kekuasaan dan upaya sistematis untuk membatasi kebebasan.
Dideskripsikan sebagai “ledakan suara”, single “Break da Chains” tidak hanya menyajikan musik keras, melainkan menjadi medium kritik sosial. Bernie menyatakan lagu ini sebagai simbol perlawanan atas belenggu yang dipaksakan oleh struktur kekuasaan.
“Kami bukan peliharaan—kami predator,” tegas mereka dalam pernyataan resmi, merujuk pada visual sampul single yang menampilkan tiga anjing karya Aldian Primanda. Gambar tersebut merepresentasikan semangat trio “kemarahan” yang bersatu dalam mengejar kebebasan.
Proses produksi single ini mengusung prinsip kolektif. Semua aransemen dikerjakan secara bersama oleh anggota band, sementara proses rekaman dilakukan di tiga studio yang berbeda.
Track gitar direkam di Bleeding Poppies Records dengan engineer Adly Aulia Chaniago, track drum di Teargass Lab bersama Irsyad Ali Sofi, dan track vokal di Yans Studio di bawah arahan Gundem. Pasca-rekaman, mixing dan mastering dipercayakan kepada Zlax Records, untuk memastikan kualitas akhir yang mentah namun terukur.
Bernie, yang terbentuk di tengah masa kuliah, terdiri dari Arsel Alrasyid (vokal), Rayhan (gitar), Faris Amran Samudera (gitar), Akhmal Maulana (bass), dan Adly Aulia Chaniago (drum). Meski berdomisili di Bandung, personelnya berasal dari empat kota: Bandung, Banjarmasin, Pematang Siantar, dan Pontianak.
Perbedaan geografis ini justru mempertajam perspektif mereka dalam menciptakan musik hardcore yang terinspirasi oleh gaya Big Boy, Mindforce, dan Knocked Loose.
“Kami bukan peliharaan, kami predator ~ Bernie”
“Break da Chains” menjadi tonggak kedua Bernie setelah meluncurkan “DEMO 2023” pada Desember 2023 lalu. Mini album perdana itu memuat empat lagu yang dirancang sebagai “pintu pembuka” untuk karya-karya berikutnya.
Kini, dengan semangat yang semakin matang, Bernie berambisi menegaskan posisi mereka di kancah musik hardcore Indonesia—bukan sebagai pendatang, melainkan sebagai kekuatan yang setara dan tak bisa dipinggirkan.
Keberanian Bernie mengusung narasi antikemapanan lewat musik mungkin akan menjadi napas segar bagi scene yang kerap terjebak dalam repetisi. EP mendatang mereka dinanti sebagai kelanjutan deklarasi: Bernie bukan hanya bermain musik, tapi menghidupkan perlawanan.