New Albums
Bitten Kritik Penindasan Lewat EP Perdana “Somebody Help Me”

Geliat musik keras Kota Malang kembali menelurkan karya signifikan. Bitten, band heavy hardcore asal kota tersebut, akhirnya merilis EP (Extended Play) perdana mereka bertajuk “Somebody Help Me” di tahun 2025 ini. Rilisan tersebut menjadi tonggak penting dalam diskografi band yang telah lama dinanti oleh penggemar scene lokal.
Proses kreatif EP ini berawal dari keinginan Avie, vokalis Bitten, untuk segera menambah katalog karya band. Ide tersebut mendapatkan restu penuh dari seluruh personil.
Haqzi, gitaris, kemudian mulai menyusun riff-riff gitar dasar sebagai fondasi lagu, yang selanjutnya disempurnakan secara kolaboratif bersama anggota band lainnya melalui serangkaian workshop dan rehearsal intensif.
“Somebody Help Me” hadir dengan janji sajian musik berat khas hardcore, namun diperkaya dengan sentuhan elementer beat drum yang lebih menghentak dan membangkitkan semangat untuk bergerak (dancefloor), dipadu alunan vokal yang mempertegas atmosfer heavy secara keseluruhan.
Setelah melalui tahap penggarapan yang matang, Bitten memutuskan untuk memproduksi EP tersebut secara profesional. Hasil akhirnya dirilis secara resmi melalui Spires Record, label rekaman independen legendaris yang juga berbasis di Malang.
Secara konseptual, EP ini menyuarakan jeritan tentang penindasan dan perjuangan melawannya. Lirik-lirik dalam “Somebody Help Me” menggambarkan perasaan terjebak dalam situasi sulit dan penuh tekanan yang dialami korban.
Namun, EP ini juga menyampaikan pesan penting tentang semangat untuk mengungkap kebenaran dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Band ini secara implisit mengkritik ketidakadilan di mana pihak yang dianggap bersalah justru kerap menjadi korban penilaian sepihak, sementara penindas yang sebenarnya “menjarah kekayaan dan menggrogoti keadilan” luput dari sorotan.
EP perdana Bitten ini terdiri dari lima lagu dengan total durasi hampir 13 menit. Salah satu lagu, “Way Of Life”, telah dirilis sebelumnya sebagai single. Empat lagu lainnya adalah materi baru yang belum pernah dipublikasikan. EP ini ditutup dengan lagu berjudul “For My Enemies”, yang dengan lantang mengkritik fenomena pertemanan palsu, sikap arogan, dan pemutarbalikan fakta.
Kekesalan dan kekecewaan itu tertuang jelas dalam potongan lirik keras yang diteriakkan Avie: “We don’t believe loyalty comes for free!! You want to be respected but you step on my head! I’ll tell you just once.. you’re like an animal eating the carcass its own brother, you’ve been running the same lie..“. Lirik ini berfungsi sebagai pengingat akan moralitas yang telah hilang dan sikap yang menghalalkan segala cara.
Dengan rilisan “Somebody Help Me”, Bitten tidak hanya menegaskan keberadaannya di dunia musik hardcore Indonesia, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang kuat.
Band ini menyimpan harapan besar agar karya perdana mereka ini dapat diterima dengan baik oleh para pendengar dan penikmat musik keras tanah air. Seperti pesan penutup khas mereka: “Salam hangat dari Bitten dengan cinta, sampai jumpa di pit.”