New Albums
Buai Hidupkan Skena Rock Alternatif Surabaya Lewat EP ‘Prefiks’
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/12/Buai-Band.jpg&description=Buai Hidupkan Skena Rock Alternatif Surabaya Lewat EP ‘Prefiks’', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Beberapa waktu lalu, sebuah talkshow di Surabaya menghadirkan pelaku musik dan media dari kancah lokal hingga Ibukota. Dalam diskusi tersebut, salah satu pernyataan yang menarik perhatian adalah bahwa “Surabaya adalah kota industri, bukan kota kreatif”.
Pernyataan ini dianggap cukup merepresentasikan kenyataan, mengingat kota ini lebih didominasi oleh masyarakat pekerja dibandingkan pelaku kreatif. Tantangan bagi sebuah band untuk bertahan di Surabaya adalah selera masyarakat yang cenderung selektif dan sangat dipengaruhi oleh tren yang sedang berkembang.
Di kancah musik alternatif, Surabaya memiliki beberapa nama besar seperti Silampukau, Thee Marloes, Fraud, dan Drizzly, yang berhasil menembus pasar nasional bahkan internasional. Namun, muncul pertanyaan apakah hanya nama-nama itu yang akan terus dikenang, atau akan ada generasi baru yang mampu meraih pencapaian serupa di masa depan.
Dalam kondisi yang cukup menantang ini, Buai hadir sebagai band rock alternatif yang mencoba menyemarakkan kembali skena musik alternatif di Surabaya. Band ini telah meluncurkan debut EP berjudul ‘Prefiks’. Setelah merilis beberapa single sejak tahun 2022, Buai kini diperkuat oleh lima personel: Oscar, Rici, Herlambang, Fajrian, dan Tantowi.
Para anggota band ini bukan pendatang baru, melainkan musisi yang sudah lama berkecimpung dalam berbagai proyek musik di Surabaya. Meskipun pergantian personel sempat menghambat proses produksi, ‘Prefiks’ akhirnya rampung dan sudah lepas landas.
EP ini akan berisi empat lagu yang mengusung tema cinta, semangat, dan kehilangan, dengan nuansa rock alternatif dan indie rock yang terinspirasi dari era 90-an. Gaya musik Buai disebut-sebut mendapat pengaruh dari band-band seperti Weezer, Third Eye Blind, hingga Basement. Dengan gitar ber-tone overdrive yang lugas dan lirik berbahasa Indonesia yang mudah dicerna, mereka menyuguhkan musik yang penuh energi dan mudah dinikmati.
Debut EP ‘Prefiks’ dirilis pada 12 Desember 2024 di bawah naungan Loverman Records. Produksi EP ini dimulai pada tahun 2023, meskipun beberapa materi lagu telah dirancang sejak tahun sebelumnya.
Proses rekaman dilakukan di berbagai tempat: drum dan vokal direkam di Lingkaran Studio Sidoarjo dengan Hasan Maulana sebagai teknisi, bass direkam di Cold Limbo Records, dan gitar di HER’s Room.
Proses mixing dan mastering ditangani oleh Bagas Yudhiswa dari Beeswax, sementara artwork sampul EP dikerjakan oleh Rici, yang juga merupakan bassis band ini.
Melalui ‘Prefiks‘, Buai berharap dapat menjadi penggerak baru dalam menghidupkan kembali skena rock alternatif di Surabaya. Perjalanan mereka menjadi salah satu hal yang patut dinantikan, terutama dalam menghadapi tantangan kota yang lebih dikenal sebagai pusat industri.
Debut ini tidak hanya menjadi langkah awal bagi Buai untuk memperluas panggung mereka, tetapi juga diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi pelaku musik lainnya di Surabaya untuk terus berkarya dan menjangkau pasar yang lebih luas.