Connect with us

Featured

“COMPREHENSIVE CHAOS AND THE SEEK OF IMMORTALITY”, Split Album Dengan Format Ganda

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Stolen Visions, merupakan band hardcore/metal yang lahir, tumbuh besar dan menjadi legenda hidup di kota Malang. Mereka sudah berdiri sejak lama, bahkan memulai debutnya di dekade 90an. Album perdana “They Make Me Stronger” yang dirilis Youth Frontline Records sekitar tahun 1997 menjadi tonggak awal kiprah mereka. Pada era itu hampir belum ada yang memainkan hardcore yang kental dengan nuansa metal atau terpengaruh oleh pesona gelap Clevo Sounds atau bahkan band-band evilcore Eropa. Stolen Visions mendobrak dominasi skena hardcore lokal dengan memilih hardcore infected metal dengan pendekatan lirikal yang religius. Album ini ditasbihkan menjadi rilisan hardcore/metal pertama Indonesia.

Hands Upon Salvation, juga merupakan senyawa hardcore/metal yang hidup di Yogyakarta. Terlahir dengan nama “Destruct” kemudian berganti nama pada 2001 dan mengawali sejarahnya di tahun 2004 saat merilis “Celebrate The Newborn” bersama Diorama Records. Band ini menjadi satu-satunya yang tersisa dari kolektif New Vision Brotherhood, kolektif kecil berisi band-band newschool dan hardcore/metal di Yogyakarta.

Tahun-tahun berlalu bagi kedua band yang sama-sama mengisi sejarahnya masing-masing dengan bermacam pencapaian. Dan pada 2017 ini kedua band ini bersepakat dipertemukan dalam sebuah produk rilisan split berjudul “Comprehensive Chaos and The Seek of Immortality” dan beredar dalam rilisan pita sekaligus juga cakram padat. Diinisiasi oleh FTP Inc yang bermarkas di Malang, berlanjut ke Samstrong Records yang bolak-balik Yogyakarta/ Pekalongan dan menggandeng pula Heartcorner Records yang bermukim di Purwokerto. Secara resmi ketiga label ini akan merilis album split ini, FTP Inc akan terlebih dulu mengedarkan format kaset pita rilisan ini secara resmi pada Record Store Day 2017 chapter Malang pada April 2017 dan kedua label akan merilis versi cakram selanjutnya.

Stolen Visions akan mengisi album ini dengan materi-materi lama mereka yang di re-interpretasi dan direkam ulang pada akhir 2016 kemaren termasuk juga sebuah track penghormatan kepada salah satu band paling berpengaruh di skena hardcore/metal dunia, Acme. Sedangkan Hands Upon Salvation akan menggunakan kombinasi track-track lawas dan sekaligus memberikan bocoran tentang album baru mereka yang sekarang sedang digarap. Kedua band bersepakat untuk memberikan sebuah perayaan persahabatan sekaligus juga memori komprehensif masa lalu yang akan terus hidup hingga kapanpun mereka inginkan.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *