Flash News
Courtney Barnett: Saya Merasakan Krisis Tiap Hari
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
&description=Courtney Barnett: Saya Merasakan Krisis Tiap Hari', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Penyanyi slacker pop, Courtney Barnett, menjelaskan tentang kekacauan emosional yang dirasakannya di balik album debut Sometimes I Sit and Think, Sometimes I Just Sit yang diluncurkan 23 Maret lalu.
Album penuh perdananya merupakan refleksi dari hidup musisi asal Melbourne, Australia. Seperti dilansir NME, Barnett mengaku, “Album ini adalah ringkasan umum dari hidup saya yang emosional, 12 bulan penuh naik dan turun secara terus-menerus. Saya tidak tahu berapa banyak kadar krisis yang orang miliki, tetapi setiap hari saya merasakan krisis.”
Pamornya meningkat ketika nomor andalan “Avant Gardener” yang dilepas 2013 lalu mendapatkan sukses internasional. Pada awalnya, Barnett berpikir lagu yang mendapatkan Best New Track dari Pitchfork ini tidak akan disukai oleh orang. Barnett menambahkan, “Kita tidak bisa berasumsi apapun. Jadi jangan diambil pusing.”
“Kita tidak boleh dibatasi dalam menulis lagu! Hanya idiot yang akan mengiyakan hal pembatasan seperti menulis tentang kebebasan, musim panas, dan menjadi sendiri. Orang-orang yang saya ingin perdengarkan musik saya, mereka harusnya mendengarkan sesuatu yang nyata,” tuturnya lagi.
Sometimes I Sit and Think, Sometimes I Just Sit merupakan rilisan ketiga Barnett, sebelumnya ia melepaskan dua album mini, I’ve Got A Friend Called Emily Ferris dan How to Carve a Carrot into a Rose. Tahun lalu, kedua EP tersebut disatukan sebagai sebuah rilisan dengan titel The Double EP: A Sea of Split Peas.
Lagu “Avant Gardener” bercerita tentang hidup Barnett dan juga caranya melawan penyakit asma. Gaya bernyanyinya yang malas-malasan dan datar, serta liriknya yang jujur menjadi salah satu daya tarik penyanyi berusia 27 tahun ini.
Simak “Avant Gardener” di bawah.