New Albums
Crève, Ouverte! Luncurkan Album ‘Neo Hell’ Dan Single Provokatif “Regional Anthem”

Kuartet hardcore Balikpapan, Crève, Ouverte!, merilis album penuh bertajuk ‘Neo Hell’ bersamaan dengan single andalan “Regional Anthem” di bawah label Kolibri Rekords.
Rilis ganda ini dianggap sebagai pernyataan paling keras sepanjang karier musik mereka – kecaman pedas terhadap mentalitas kolot yang dibungkus kolaborasi brutal antara hardcore industrial dan elektronik.
“Regional Anthem” menjadi fokus utama ‘Neo Hell’, menyajikan lirik sarkastik seperti “Stick in the mud, fuddy duddy” yang berfungsi sebagai teriakan perlawanan terhadap para penjaga status quo.
Vokalis Safira menyampaikan frustasi generasi lewat baris tajam, “A hero ain’t nothing but a sandwich”, diiringi irama D-beat yang menggila dan synth menggerogoti yang merefleksikan ketegangan antara ambisi dan belenggu tradisi.
“Ini untuk semua ‘Anak Daerah’ yang pernah dianggap ‘tahu diri saja’,” ujar band itu dalam pernyataannya. “Sehebat apa pun kau, sejauh apa pun kau melangkah, sebagian orang tetap melihatmu sebagai ‘anak kampung’. ‘Neo Hell’ adalah jawaban kami atas mentalitas sempit itu.”
Album ini melanjutkan reputasi Crève, Ouverte! dalam menyatukan kekerasan musikal dengan kritik sosial. Lagu “Swindle” menguliti praktik disinformasi, sementara “Codex” menggali paradoks kitab suci, memperkuat posisi mereka sebagai provokator paling berani di Asia Tenggara—menyajikan amarah hardcore, eksperimen industrial, dan kegelisahan generasi muda yang terpenjara dalam stigma.
Dibentuk pada tahun 2021 oleh Wendra (gitar) dan Rahman (bass), Crève, Ouverte! menemukan identitas unik setelah bergabungnya Safira (vokal) dan Ryan (drum). Dengan energi yang tinggi dan komposisi yang tanpa kompromi, mereka menjelajahi batas-batas hardcore melalui eksperimen elektronik, riff gitar yang kacau, dan ritme yang menghancurkan.
Sejak debut, mereka konsisten menantang norma lewat lirik yang menusuk dan soundscape yang gelap. Sehingga ‘Neo Hell’ pantas disebut sebagai puncak evolusi artistik sekaligus manifesto perlawanan mereka.
“Musik adalah medium kami untuk mempertanyakan, bahkan menghancurkan segala bentuk penindasan yang tersembunyi,” tambah mereka..
Dengan peluncuran ‘Neo Hell’, Crève, Ouverte! tak hanya mengukuhkan diri sebagai suara generasi yang terpinggirkan, tetapi juga menantang pendengar untuk keluar dari zona nyaman – seruan agar “mentalitas kampungan” tak lagi menjadi penjara bagi kemajuan.