New Albums
Daisy Luncurkan Debut EP ‘Anti Depresan’, Angkat Kisah Personal Di Usia 24 Tahun

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Daisy.jpg&description=Daisy Luncurkan Debut EP ‘Anti Depresan’, Angkat Kisah Personal Di Usia 24 Tahun', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Daisy, grup musik berbasis di Yogyakarta yang resmi terbentuk pada 2023, kini melangkah ke kancah industri musik dengan merilis EP perdana bertajuk ‘Anti Depresan’.
Beranggotakan Reyhan (vokal dan gitar), Bahtyar (gitar), Azis (bass), dan Andrian (drum), keempat personel ini berawal dari kisah sederhana sebagai pemuda dari kabupaten yang menempuh pendidikan di Yogyakarta, tepatnya di salah satu kampus swasta di kawasan Tamansiswa.
Awal mula terbentuknya Daisy berawal dari keinginan Reyhan untuk menciptakan side project di luar band lamanya. Momentum itu berlanjut saat ia bertemu Bahtyar di sebuah pertunjukan musik di Yogyakarta. Tak lama, Azis dan Andrian menyusul bergabung, melengkapi formasi Daisy yang kini siap berkreasi.
EP ‘Anti Depresan‘, yang dirilis secara global pada 14 Maret 2025 melalui berbagai platform musik digital, menghadirkan lima lagu: “Membakar Akhir Pekan”, “Bisikan Suram”, “Sweet 24”, “Menangkan”, dan “Terhakimi”.
Konsep album ini terinspirasi dari pengalaman personal para personel yang memasuki usia pertengahan 20-an—sebuah fase di mana tekanan hidup, kegelisahan, dan realitas kedewasaan mulai menghampiri.
Reyhan, selaku vokalis, menjelaskan bahwa usia 24 tahun dipilih sebagai tema sentral karena menjadi malam peralihan dari dunia remaja menuju tanggung jawab sebagai orang dewasa.
“Di usia ini, banyak hal tak terduga datang. Ada momen manis, tapi juga kecemasan yang menggelayuti. Kami ingin menangkap semua itu ke dalam musik,” ujarnya.
Nuansa musik dalam EP ini diklaim sebagai perpaduan antara energi semangat dan bayangan kecemasan. Lagu-lagu seperti “Sweet 24” dan “Menangkan” hadir dengan melodi optimistis, sementara “Bisikan Suram” dan “Terhakimi” menyuarakan kegelisahan melalui lirik yang dalam dan dinamika instrumental yang intens.
Bahtyar, gitaris Daisy, mengungkapkan proses kreatifnya: “Kami tidak ingin terjebak dalam satu genre. Setiap lagu adalah eksperimen, mulai dari riff gitar yang energik hingga harmonisasi bass dan drum yang gelap. Ini seperti mencerminkan dualitas emosi di usia kami.”
Azis, pemain bass, menambahkan bahwa kolaborasi antar anggota menjadi kunci kekuatan Daisy. “Kami berasal dari latar belakang musik yang berbeda, tapi justru itu memperkaya warna EP ini. Reyhan sering membawa konsep lirik yang personal, lalu kami olah bersama menjadi sebuah narasi utuh,” katanya.
Sementara Andrian, drummer, menyebut bahwa ‘Anti Depresan’ adalah catatan perjalanan emosional. “Setiap ketukan drum di lagu ‘Membakar Akhir Pekan’ misalnya, sengaja dibuat cepat untuk menggambarkan gejolak jiwa yang ingin melarikan diri dari rutinitas,” tuturnya.
Daisy berharap EP ini dapat menjadi tembang pengiring bagi pendengar yang tengah menghadapi fase serupa. Dengan semangat muda dan cerita yang relatable, Daisy siap menjadi suara generasi yang kerap gamang menghadapi labirin kedewasaan.