Connect with us

New Albums

EP Perdana The Bloom Dive, ‘An Anger, Bargaining, And Acceptance’ Resmi Dirilis

Profile photo ofArduino

Diterbitkan

pada

The Bloom Dive

The Bloom Dive hadir dari sebuah peristiwa yang sangat personal, perpisahan rumah tangga yang mengguncang Markee Adam, sang vokalis sekaligus gitaris. Alih-alih tenggelam dalam kesedihan, Markee memilih musik sebagai jalur pemulihan.

Bersama Prima Mouthu, multi-instrumentalis yang memainkan piano, trumpet, sekaligus bass, mereka sepakat membentuk The Bloom Dive, sebuah proyek yang sejak awal memang diniatkan sebagai bentuk terapi dan pelampiasan emosional.

Band ini resmi dimulai dari sebuah percakapan di aplikasi Messenger pada 29 Juni 2024, ketika Markee mengirimkan rekaman lagu mentah yang dibuatnya dengan ponsel kepada Mouthu. Dari momen sederhana itu, lahirlah sebuah proyek musik yang menjadi tempat untuk mengekspresikan emosi-emosi yang belum sempat diolah.

The Bloom Dive mengusung semangat yang lahir dari akustik emo, terinspirasi dari dua nama besar dalam genre ini, Dashboard Confessional dan Secondhand Serenade. Pilihan musikal ini bukan sekadar estetika, melainkan bentuk paling jujur untuk menyampaikan rasa. Tidak ada lapisan produksi yang tebal, tidak ada pretensi. Hanya suara, gitar, dan kejujuran.

Mini album perdana mereka, ‘An Anger, Bargaining, And Acceptance‘, adalah refleksi dari perjalanan batin Markee setelah bercerai. EP ini terdiri dari tiga lagu yang mewakili tiga tahap dari tujuh fase kesedihan dan penerimaan: “Remember” yang penuh kemarahan, “Melancholia” yang berjuang dengan keadaan, dan “Losing” yang menjadi penanda titik damai.

Duo The Bloom Dive

Ketiga lagu ini ditulis dan diproduksi bukan hanya sebagai pelampiasan, tetapi juga sebagai medium yang diharapkan dapat menyentuh pendengar yang mungkin mengalami luka serupa. The Bloom Dive ingin musik mereka menjadi pengingat bahwa proses penerimaan tidak perlu dijalani sendirian.

Proyek ini juga dipengaruhi oleh pengalaman nyata: sebuah pelarian ke Bogor, di mana Markee berusaha menjauh dari kenangan yang melekat pada Jakarta. Di saat itu, Mouthu hadir bukan hanya sebagai rekan bermusik, tetapi juga sebagai teman yang menyediakan ruang aman. The Bloom Dive lahir dari persahabatan yang penuh empati.

Lagu “Losing” adalah single pertama yang dirilis, lengkap dengan video lirik yang bisa ditonton di kanal YouTube mereka. Dengan format akustik, mereka mampu membawakan lagu-lagu ini dalam suasana yang sangat intim, bahkan hanya dengan satu gitar.

Keputusan ini diambil setelah mereka menyaksikan penampilan Secondhand Serenade di Yogyakarta melalui YouTube, sebuah pengalaman yang menguatkan mereka untuk memilih pendekatan minimalis.

Kini, ‘An Anger, Bargaining, And Acceptance’ sudah tersedia di layanan streaming seperti Bandcamp, Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Sebuah karya yang bukan hanya menandai debut The Bloom Dive, tapi juga membuka ruang untuk kesedihan, pemulihan, dan keterhubungan yang lebih tulus melalui musik.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *