Connect with us

New Tracks

False Theory Menggali Luka Lama Lewat Single Baru “Dua Atma”

Profile photo ofamelia

Diterbitkan

pada

False Theory

False Theory kembali menghadirkan karya terbaru mereka dengan single ketiga berjudul “Dua Atma“. Judul lagu ini diambil dari bahasa Sanskerta, yang secara harfiah berarti dua jiwa. Sebuah ungkapan yang mewakili pertemuan dua insan yang masing-masing membawa beban luka masa lalu, namun mencoba membangun harapan baru bersama.

Lagu ini menceritakan bagaimana dua individu yang pernah terluka di masa lalu dipertemukan secara tak terduga. Mereka memilih untuk saling terbuka, berbagi cerita tentang luka yang selama ini menghantui, dan perlahan berusaha menyembuhkan trauma yang terus membayangi.

Dalam narasi liriknya, Dua Atma menggambarkan momen saat sepasang kekasih mengikat janji di hadapan Tuhan. Melalui simbolisasi cincin di jari manis, mereka berkomitmen untuk menjalani hidup bersama, saling mendukung dan menyembuhkan luka yang pernah ada. Ikatan pernikahan menjadi jalan panjang menuju proses penyembuhan, sekaligus usaha untuk tidak terjebak dalam trauma yang selama ini mengganggu langkah mereka.

“Dua Atma” lahir dari pengalaman pribadi sang vokalis, Maulana Rido, yang juga menulis lirik lagu ini. Proses penggarapan aransemen musiknya melibatkan seluruh personel False Theory, yang terdiri dari Yudi pada gitar, Iman pada gitar kedua, Aji di bass, dan Zaki mengisi posisi drum. Kolaborasi antar personel False Theory pada single ini membawa warna baru yang terasa lebih matang dibanding karya-karya mereka sebelumnya.

Dari sisi musikal, False Theory tetap setia pada akar pop punk yang sudah menjadi identitas mereka. Namun, pada “Dua Atma”, terasa ada energi baru yang lebih bertenaga. Struktur lagunya dibangun dengan dinamika yang solid, permainan drum yang agresif namun terkontrol, isian gitar yang padat tapi tetap melodis, serta bassline yang menjaga fondasi lagu tetap kokoh. Vokal Rido yang emosional menjadi penggerak utama atmosfer lagu, membawa pendengar masuk ke dalam cerita personal yang mereka angkat.

Dalam penggarapan single ini, False Theory juga mengajak rekan mereka, Nauflyn, yang akrab disapa Nova. Nauflyn bukanlah nama asing di dunia musik lokal Kalimantan Timur. Kiprahnya bersama beberapa band wedding dan proyek musik seperti Pastic Project hingga band Yagate, membuat karakternya sebagai vokalis cukup dikenal.

Band False Theory

Kehadirannya di lagu ini memberi dimensi vokal tambahan yang memperkaya nuansa emosional dalam “Dua Atma”. Perpaduan vokal Rido dan Nauflyn menghasilkan harmoni yang kuat, menambah daya tarik lagu terutama di bagian-bagian klimaks emosional.

Seluruh proses produksi, mulai dari rekaman, mixing, hingga mastering, dipercayakan kepada Putra Rizqi dari SDP Record Studio. Sementara untuk visual artwork, kembali dikerjakan secara internal oleh Rido dan Yudi. Mereka berhasil menyajikan visual yang selaras dengan tema lagu: sederhana, namun menyimpan makna yang mendalam.

“Dua Atma” resmi dirilis di berbagai platform digital pada 5 Juni 2025. Perilisan ini menandai fase baru dalam perjalanan False Theory yang semakin percaya diri mengeksplorasi sisi personal dalam karya mereka.

Jika sebelumnya mereka lebih banyak bermain di ranah pop punk yang ringan dan penuh semangat, kali ini mereka mengajak pendengar masuk ke wilayah yang lebih dalam secara emosional. Ini menjadi langkah yang menarik untuk band pop punk yang biasanya lekat dengan tema-tema youthful, patah hati remaja, atau problematika ringan khas anak muda.

Berasal dari Tana Paser, Kalimantan Timur, False Theory bukanlah pendatang baru di skena pop punk independen di daerah mereka. Dengan formasi Rido (vokal), Yudi (gitar), Iman (gitar), Aji (bass), dan Zaki (drum), band ini perlahan-lahan membangun eksistensinya melalui karya-karya yang konsisten, baik dari segi produksi maupun tema. Kolaborasi dengan Nauflyn dalam single ketiga ini juga membuka potensi baru bagi mereka untuk terus memperluas eksplorasi musikal di masa depan.

Dengan “Dua Atma”, False Theory menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, tidak hanya dalam pengolahan tema personal, namun juga dalam kemampuan musikal mereka yang kian matang.

Lagu ini menawarkan sebuah pengalaman mendengarkan pop punk yang tetap enerjik, namun lebih dewasa secara narasi. Sebuah langkah berani yang bisa jadi membuka jalur baru bagi False Theory untuk melangkah lebih jauh di skena pop punk Indonesia.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *