International
Faye Webster Umumkan Album Baru ‘Underdressed At The Symphony’ Dan Single Baru “Lego Ring (feat. Lil Yachty)’
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/01/Faye-Webster-1000x600.jpg&description=Faye Webster Umumkan Album Baru ‘Underdressed At The Symphony’ Dan Single Baru “Lego Ring (feat. Lil Yachty)’', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Penyanyi sekaligus penulis lagu asal Amerika Serikat, Faye Webster hari ini mengumumkan album barunya, ‘Underdressed at the Symphony’, akan segera dirilis pada tanggal 1 Maret mendatang melalui Secretly Canadian. Album terbarunya direkam bersama dengan band lamanya di Sonic Ranch Studios, Texas.
Dengan pengumuman ini, ia juga sekaligus membagikan single terbarunya berjudul “Lego Ring” yang turut menampilkan Lil Yachty. Lagu baru ini disertai dengan sebuah video musik yang digarap oleh Kyle Ng dari Braindead Studios, di mana pada video musik tersebut Faye dan juga Yachty terlihat sedang bermain sebuah video game. Game tersebut bisa dimainkan oleh para penggemar Faye dan Yachty melalui situs berikut: https://www.legoring.com/.
Di akhir tahun lalu, Faye Webster rilis dua single dari albumnya yang bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang proyeknya mendatang. “But Not Kiss” adalah lagu yang menegangkan yang memberikan cuplikan pertama dari albumnya. “Lagu ini rasanya memang cukup ambigu, namun di waktu yang bersamaan lagu ini bukan tentang rasa ketidakpastian. Webster tahu persis apa yang diinginkannya, dan apa yang tidak diinginkannya; kebetulan saja bahwa dengan melakukan ini, ia berakhir di ruang waktu dan tempat yang sangat berbeda,” kutip The Fader. Webster lalu melanjutkannya dengan merilis single yang meditatif berjudul “Lifetime”. Kedua lagu tersebut mengeksplorasi wilayah emosional yang jarang dipetakan di mana-mana, ketika hasrat dan gairah terpaut oleh konflik dengan nyaman, penuh kepahaman, dan bahkan cinta platonis.
Tema-tema ini dapat ditemukan di dalam album ‘Underdressed at the Symphony’, bersama dengan gambaran yang sangat spesifik mengenai kehidupan Webster, seperti riwayat pembelian eBay-nya (“eBay Purchase History”) atau objek fisik yang diinginkannya (“Lego Ring”). Semua pemikiran unik Faye ini dibungkus dalam kilau hangat vokalnya yang magis, suara pedal steel yang selalu dihadirkan, dan aransemen string yang luas dan sinematik, tetapi selain itu juga banyak elemen yang lebih tidak terduga seperti suara vocoder yang dapat ditemukan di album baru ini. “Musiknya menantang batasan-batasan genre,” kata Vulture mengenai musik Faye Webster tahun lalu. “Selama empat album, sound Faye Webster telah mencakup sound pedal steel bahkan sampai ke elemen musik indie rock, serta ciri khas vokal lembutnya dan sensibilitas pada genre musik R&B, sambil mencerminkan kota Atlanta.”
Sejak merilis album terakhirnya, Faye Webster mengalami lonjakan yang luar biasa dalam jumlah pendengarnya yang dipicu oleh penggunaan lagunya “Kingston” dan “I Know You” yang populer dan sempat viral di TikTok. Mengingat Faye sendiri tidak aktif di platform tersebut juga membuktikan bahwa koneksi dari penggemarnya ini terjadi secara organik. Dalam setahun terakhir, jumlah streaming Spotify Faye Webster meningkat 1100% dan ia mengalami pertumbuhan hampir 3000% dalam jumlah penonton kanal YouTube-nya. Jumlah pendengar bulanan Spotify Faye telah melonjak menjadi lebih dari 7 juta streams dan kesuksesan itu juga berdampak pada tur konsernya. Tahun lalu, ia melakukan tur headlinenya di Amerika Serikat dengan setiap pertunjukan langsung terjual sampai habis yang pada akhirnya membuat Faye harus menambahkan tanggalan baru. Pada pertunjukannya energi dari para penggemar sekitar Webster terasa nyata – penggemar menyanyikan setiap kata dari setiap lagu yang ia bawakan dan banyak ponsel di udara mendokumentasikan setiap momen magis dari pertunjukannya.
Sebagai seorang gitaris otodidak sejak sekolah dasar, dengan rasa cinta pada musik bluegrass dan country yang tumbuh di dalam keluarganya, Webster memang sudah ditakdirkan menjadi seorang musisi. Pada usia 16 tahun, ia merilis album debutnya, ‘Run & Tell’. Seperti sosok Jackson Browne dan Laura Marling yang menjadi sebuah fenomena remaja , album karya Faye Webster ini juga berhasil menunjukkan penulisan lirik dan gaya artistik yang menakjubkan. Akar Selatan Webster jelas terlihat pada lagu-lagunya tetapi Webster memiliki lebih modal selain musik country yang menginspirasi pandangannya bermusik – ia sangat terlibat dalam budaya kota kelahirannya, Atlanta. Ketika masih bersekolah, Faye Webster dan Lil Yachty rupanya berada dalam satu kelas dan berteman akrab. Sering kali keduanya pergi menyaksikan pertunjukan underground, dan dengan keberuntungan telah berteman dengan rapper/producer Ethereal saat masih di SMA. Ia kemudian bergabung dengan Awful Records, menjadi rekan satu label rekaman dengan Father, Playboi Carti, dan Ethereal. Bagi orang awam, hal ini mungkin terlihat aneh, tetapi Webster berbagi ethos seniman dengan rekan-rekannya satu labelnya labelnya – Walau bagi orang lain sebagian besar isinya sulit dipahami, namun terus menerus para musisi ini terus bereksperimen, dalam membuat karya yang tidak mengenal batasan genre.
Rilisan self-titlednya yang dikeluarkan pada tahun 2017 melalui Awful membawa Webster banyak dikenal orang-orang sampai mendapat kontrak dengan Secretly Canadian, rumah yang menaungi ANOHNI, Porridge Radio, Whitney, Yoko Ono, dan lainnya. Dua tahun kemudian, ia merilis ‘Atlanta Millionaires Club’ yang mendapat banyak pujian dari kritikus musik. “Tidak banyak album R&B yang memiliki sound dari instrumen pedal steel; tidak banyak album alt-country yang memiliki featuring rapper. ‘Atlanta Millionaires Club’ milik Faye Webster entah bagaimana memiliki semuanya. Lebih aneh lagi, ia berhasil menyatukan elemen-elemen yang berkontradiksi ini menjadi lagu folk-pop yang tenang dengan sentuhan soul yang santai. Webster adalah anomali, tetapi individualismenya dalam berseni mewakili nilai umum yang penting,” kata Pitchfork.
Memiliki banyak minat dan bakat, Webster ternyata adalah seorang fotografer sukses yang telah mengambil gambar kampanye untuk Killer Mike, Offset, D.R.A.M, Nike, dan brand lainnya. Ia kadang-kadang juga menjadi seorang model dan seorang penggemar yoyo. “Webster seperti seorang pembunuh bayaran yang muncul dari bayangan dengan sesuatu yang mengagetkan, yang terkadang bisa terkesan lucu atau sesuatu yang bisa mengguncang.” kata Pitchfork mengenai album yang ia rilis terakhir, ‘I Know I’m Funny haha’. Sentuhan artistiknya yang tak tertandingi ini yang membuatnya begitu menarik untuk didengarkan, dan dengan album mendatangnya ‘Underdressed at the Symphony’, Faye Webster siap memasuki bab selanjutnya.
‘Underdressed at the Symphony’ akan tersedia dalam format CD, kaset, vinyl hitam, dan vinyl “Faye Blue” di tempat-tempat penjualan rekaman fisik. Edisi terbatas vinyl Blue & White Bullseye akan tersedia melalui tautan: www.fayewebster.com.
‘Underdressed at the Symphony’
Track Listing:
1. Thinking About You
2. But Not Kiss
3. Wanna Quit All the Time
4. Lego Ring (ft. Lil Yachty)
5. Feeling Good Today
6. Lifetime
7. He Loves Me Yeah!
8. ebay Purchase History