Connect with us

International

Goon Rilis “Patsy’s Twin”, Single Kedua Dari Album ‘Dream 3’ Yang Sarat Eksperimen

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Goon
Goon / Press

Grup musik asal Los Angeles, Goon, mengumumkan akan merilis album terbaru mereka yang bertajuk ‘Dream 3’ pada 11 Juli mendatang di bawah label Born Loser. Menjelang peluncuran tersebut, Goon merilis single kedua dari album ini yang berjudul “Patsy’s Twin”, lengkap dengan video musik resmi yang kini sudah bisa disaksikan publik.

Dalam siaran pers, vokalis sekaligus penulis lagu utama Kenny Becker menjelaskan konsep unik di balik lagu ini. Ia mengungkap bahwa dirinya sengaja menciptakan lagu yang terasa seperti potongan dari beberapa lagu berbeda yang disatukan tanpa transisi halus antar bagiannya.

Pendekatan eksperimental ini juga diterapkannya dalam pembuatan sampul album, sehingga menciptakan kesan “potong-tempel” yang sengaja terlihat mentah dan tidak rapi.

Bagian awal “Patsy’s Twin” lahir dari  pemikiran sederhana tentang bersantai bersama teman-teman di luar ruangan. Meski tinggal di Los Angeles, Becker besar di San Diego dan merupakan penggemar berat tim bisbol San Diego Padres.

Dalam lagu ini, ia menyisipkan referensi legenda Padres, Tony Gwynn, yang berdampingan dengan karakter ikonik Tony Soprano dari serial “The Sopranos”. Salah satu bait juga menyinggung perjuangan pribadinya dalam menulis lagu ini, sehingga menciptakan efek “meta” yang semakin memperkuat emosi dalam liriknya.

Proses rekaman juga melibatkan teman dekat mereka, Braden Lawrence, yang bermain drum di lagu ini. Namun, nama lagu justru diberikan oleh Andy Polito (drummer utama Goon), yang terinspirasi dari karakter Patsy dalam “The Sopranos”, saudara kembar dari karakter yang dibunuh oleh Tony Soprano.

Goon Band

Sebelumnya, Goon sudah merilis single perdana dari ‘Dream 3’ berjudul “Closer to”, yang sempat masuk daftar “Song of the Week” dari sejumlah media musik.

Seperti namanya, ‘Dream 3’ adalah album ketiga mereka sejak proyek ini dimulai oleh Kenny Becker sebagai karya solo, sebelum berkembang menjadi band utuh dengan formasi Andy Polito pada drum, Dillon Peralta di gitar, dan Tamara Simons pada bass.

Proses kreatif album ini dimulai dengan semangat yang tinggi, namun berubah drastis saat Becker mengalami masa-masa kelam dalam hidupnya.

Ia menyebut awal pengerjaan album ini sebagai momen yang menyenangkan karena ia memberi kebebasan penuh pada ide-ide spontan. Namun seiring berjalannya waktu, semangat itu berubah menjadi kesedihan mendalam yang turut membentuk nuansa album ini.

Lagu pembuka album, “Begin Here”, menampilkan lirik “Let me cry to Tamara”, yang merujuk langsung pada Tamara Simons, bassis mereka. Lagu ini awalnya berasal dari progresi gitar terbalik yang sudah lama dimiliki Becker.

Saat ia memperdengarkannya pada Tamara, reaksi emosional yang kuat membuat mereka sepakat untuk mengembangkan ide tersebut. Lirik itu bukan sekadar simbolik, Becker mengaku sering kali menangis di hadapan Tamara selama proses rekaman berlangsung.

Meski melodinya terdengar cerah dan optimis, lagu ini lahir dari tempat yang penuh keputusasaan, menciptakan ketegangan emosional yang menjadi ciri khas album ini.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *