Connect with us

Music News

Hindia Dan .Feast Menduduki Lima Puncak Chart Spotify Sekaligus

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Baskara Putra menduduki Chart Spotify

Baskara Putra, musisi multitalenta yang dikenal sebagai artis solo Hindia sekaligus vokalis band rock .Feast, menorehkan pencapaian langka dalam industri musik Indonesia. Pada 10 Maret 2025, namanya mendominasi lima chart Spotify secara bersamaan—sebuah bukti nyata pengaruhnya di dua proyek musik yang berbeda genre.

Sebagai Hindia, ia menguasai puncak “Daily Top Artists Indonesia” dan “Weekly Top Artists Indonesia”, sementara album debutnya ‘Menari dengan Bayangan‘ (2019) masih bertengger di posisi pertama “Weekly Top Albums Indonesia” meski telah berusia lebih dari lima tahun.

Di sisi lain, .Feast—band yang digawanginya bersama Adnan Satyanugraha (gitar), Dicky Renanda (gitar), dan Fadli Fikriawan (bas)—menjadi sorotan berkat lagu “Nina” yang merajai “Daily” dan “Weekly Top Songs Indonesia”.

Kesuksesan ini tidak terjadi secara instan. Sejak dirilis pada 5 Juli 2024, “Nina” telah mencatatkan 153 juta streams di Spotify, menjadi lagu terpopuler .Feast sepanjang karier mereka. Album ketiga band tersebut, ‘Membangun & Menghancurkan’ (30 Agustus 2024), juga sukses membawa .Feast ke peringkat ketiga “Weekly Top Albums Indonesia” dan posisi kedelapan “Weekly Top Artists Indonesia”.

.Feast

.Feast

Sementara itu, di karier solonya, Baskara terus memperluas jejaknya. Mixtape terbaru “Doves, ’25 on Blank Canvas” (24 Februari 2025) —yang dirilis tanpa gembar-gembor—langsung menempati peringkat 34 “Weekly Top Albums Indonesia”, beriringan dengan album keduanya ‘Lagipula Hidup akan Berakhir’ (2023) di posisi keenam. Dengan 10,7 juta Spotify Monthly Listeners, Hindia kini menjadi musisi Indonesia dengan basis pendengar bulanan terbesar di platform tersebut.

Prestasi ganda ini mengukuhkan Baskara sebagai sosok unik yang mampu menjembatani dua dunia musik: indie-pop personal lewat Hindia dan energi rock yang garang melalui .Feast.

Saya pribadi tidak pernah membayangkan .Feast dan Hindia akan diterima publik sebesar ini,” ungkapnya, menyiratkan rasa syukur atas kerja keras tim di balik layar. “Melihat hasil kolaborasi kami ‘terbayar’ melalui apresiasi pendengar, ini sangat membahagiakan.”

Konsistensi Baskara tidak lepas dari dukungan KithLabo, layanan artis di bawah Believe Music yang menjadi mitra sejak 2019. Pananingtyas Prabantari, Head of Artist Services Indonesia – Believe Music, menjelaskan komitmen KithLabo dalam mendorong musisi independen seperti Hindia dan .Feast.

Kami fokus menjadi mitra yang memahami kebutuhan pemasaran dan promosi, terutama untuk genre urban-pop dan alternatif. Perjalanan panjang bersama Baskara dan .Feast telah mengajarkan kami banyak hal. Pencapaian ini adalah bukti kolaborasi yang solid,” ujarnya.

Fenomena ini juga mencerminkan dinamika pasar musik Indonesia yang semakin terbuka terhadap eksperimen musisi multigenre. Sebagai Hindia, Baskara menghadirkan narasi intim lewat lirik puitis dan aransemen minimalis, sementara .Feast mengusung energi rock yang sarat kritik sosial.

Baskara Putra Hindia

Hindia / Baskara Putra

Kedua proyek ini justru saling melengkapi, memperlihatkan kedalaman Baskara sebagai pencipta lagu. Album ‘Menari dengan Bayangan’, misalnya, masih bertahan di chart setelah 225 minggu—rekor yang membuktikan daya tawar musik berkualitas di tengah gempuran lagu viral.

Antusiasme pendengar terhadap “Doves, ’25 on Blank Canvas” juga menegaskan bahwa karya tanpa promosi masif tetap bisa bersaing selama memiliki resonansi emosional. Mixtape ini disebut sebagai “kanvas refleksi” Baskara atas pergulatan identitas di usia 30-an, dikonsep dengan elemen elektronik yang lebih berani.

Di sisi lain, kesuksesan “Nina” dan album ‘Membangun & Menghancurkan’ menunjukkan bahwa .Feast telah matang secara sound, merangkul pendengar baru tanpa kehilangan ciri khas lirik yang provokatif.

Dominasi ganda Baskara di chart Spotify menjadi penanda era baru di industri musik Indonesia: musisi tidak lagi terbatas pada satu identitas genre. Melalui dua proyek yang berbeda, ia membuktikan bahwa konsistensi dan keberanian bereksperimen adalah kunci relevansi.

Ini bukan tentang angka, tapi tentang bagaimana musik bisa menyentuh orang dalam cara yang tak terduga,” tambah Baskara.

Menjelang pertengahan 2025, mata publik kini tertuju pada langkah Baskara selanjutnya. Apakah ia akan menggelar tur kolaboratif antara Hindia dan .Feast, atau merilis proyek baru yang semakin mengaburkan batas genre?

Satu hal pasti: dominasinya di chart bukan sekadar tren, melainkan cerminan dedikasi yang terus bergema di hati pendengar.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *