Connect with us

Flash News

Jack White Iri Terhadap Dekade 60-an

Diterbitkan

pada

Jack White dikenal dengan semangat rock & roll yang selalu menyala-nyala dalam milenium baru ini. Tetapi jika Anda bertanya kepadanya, White lebih memilih membuat musik di dekade lain ketimbang jaman sekarang. Dalam wawancara dengan Dan Rather di program The Big Interview, sosok yang baru saja melepas album Lazaretto ini berbicara tentang kepindahannya ke Nashville sampai bagaimana ia merasa iri terhadap musisi yang hidup di era 60-an.

Dalam Big Interview, White menceritakan perbincangannya dengan Bob Dylan di mana keduanya mendiskusikan perbedaan antara industri musik 60-an dengan hari ini.

“Saya berbicara dengan Bob Dylan dan berkata, ‘Kalian di 60-an sangat beruntung’. Semua teknik rekaman yang sebelumnya tak pernah dicoba, pergerakan Civil Rights, perang Vietnam,” tutur White kepada Rather. “Seluruh dunia sedang berubah waktu itu. Banyak yang bisa dinyanyikan.”

Kontradiksi 60-an yang radikal dan berontak, White seperti sulit menemukan inspirasi dalam muda-mudi hari ini. “Saya tak melihat keindahan dalam remaja yang duduk berdampingan menatap layar ponsel masing-masing dan tak berbicara satu sama lain. Saya tak melihat keindahan dalam musik pop yang semuanya direkam melalui komputer dan Auto-Tune dan disuguhkan lewat cara-cara plastik. Saya berusaha mengenyahkan pemikiran tersebut dan mengemasnya dalam sesuatu yang saya pikir merupakan percobaan mencapai kebenaran dan keindahan.”

“Sekarang lebih sulit dan saya sedikit cemburu terhadap musisi dari dekade lain karena mereka terlihat dapat melakukan pekerjaannya begitu saja dan tidak perlu khawatir mengenai hal-hal di luar itu semua. Pemikiran bahwa sekarang ini saya harus menjadi seorang yang giat untuk menjadi seorang musisi, tampak seperti menjual diri sendiri sepanjang waktu. Anda dapat menjadi seorang penulis lagu dan semua orang akan melakukannya untuk Anda. Saya ragu Frank Sinatra peduli atas apa yang ada pada sampul albumnya.”

Wawancara White dengan Rather di Big Interview diluncurkan pada Selasa (16/9) lalu di AXS TV pada pukul 8 malam. Pada perbincangan tersebut, White memaparkan keputusannya meninggalkan kampung halamannya di Detroit guna tinggal di Nashville.

“Sulit bagi saya untuk pindah. Saya selalu membayangkan bahwa saya akan berada di sana seumur hidup saya. Saya selalu merasa itu adalah rumah saya, bahkan ketika saya merasa sulit tinggal di sana, saya selalu merasa tempat itu adalah rumah,” pungkas White.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *