Connect with us

Featured

The Jadugar Menggalang Dana di Wujudkan.com: Bersama-Sama Merekam Sejarah

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

The Jadugar menggalang dana melalui crowdfunding di Wujudkan.com untuk buku berisi catatan di balik pembuatan video klip karya mereka sejak tahun 2003. Target dana yang mereka butuhkan adalah sebesar 30 juta rupiah. Catatan-catatan yang akan ditampilkan di dalam buku ini berupa storyboard, sketsa kasar, hasil wawancara dengan orang-orang yang terlibat, sampai materi-materi fisik lain yang belum pernah dipublikasikan secara umum sebelumnya.

The Jadugar, yang diinisiatori oleh Anggun ‘Culap’ Priambodo dan Henry ‘Betmen’ Foundation, lahir pada era puncak kejayaan MTV, merebaknya karya-karya audio visual (film, film pendek beragam aliran, video klip, dll) berkat keleluasaan teknologi video/dijital, serta antusiasme kalangan perupa yang melihat video sebagai medium penciptaan video art. Berbeda dengan sebagian besar kreator video klip Indonesia yang kala itu didominasi oleh sutradara berlatar belakang pendidikan film, the Jadugar datang dari latar belakang pendidikan seni rupa (Institut Kesenian Jakarta). Satu hal yang mungkin jarang dibicarakan, adalah kedekatan kalangan seni rupa IKJ dengan musik. Salah satu contoh, banyak band IKJ yang personilnya adalah mahasiswa jurusan seni rupa. Keunikan latar belakang ini pula yang membentuk metode unik the Jadugar saat mereka berkarya. Sepanjang 2003-2006, the Jadugar menghasilkan puluhan video klip yang umumnya mengeksplorasi beragam elemen visual, dan tidak bertutur (non-naratif), beberapa di antaranya, “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia” (Naif), “Train Song” (Lain), dan “Yang Terdalam” (Peterpan).

“Pengalaman menikmati arsip fisik, terutama di era dijital ini, sangatlah istimewa. Konten disajikan dalam bentuk yang bisa dipegang akan meninggalkan kesan yang lebih mendalam,” tutur Anggun Priambodo, salah satu inisiator the Jadugar. “Pemikiran inilah yang mendorong kami membuat buku arsip dan kami ingin buku ini menjadi sebuah karya kolaborasi. Oleh karenanya, kami memutuskan untuk melakukannya melalui crowdfunding di Wujudkan.com,” demikian tutur Anggun lebih lanjut.

Wujudkan.com adalah sebuah platform crowdfunding yang berdiri dengan tujuan menawarkan pendanaan alternatif bagi para kreator di industri kreatif. Situs crowdfunding ini telah mengumumkan akan berhenti beroperasi pada 31 Maret 2017. Proses cut off ini telah dimulai dengan tidak menerima Kreasi baru. Namun begitu, ada 10 Kreasi yang masih berkampanye untuk menggalang dana di Wujudkan.com, salah satunya adalah Kreasi “Buku The Jadugar”.

“The Jadugar adalah representasi sebuah jaman dengan industri musik yang bergairah, dengan video klip yang inovatif. Masa di mana sebuah video klip dapat menjadi tolak ukur pencapaian audio visual. Masa yang penting untuk kita miliki catatannya. Buku ini adalah catatan itu,” tutur Mandy Marahimin, CEO Wujudkan.com, tentang Kreasi Buku The Jadugar. “Wujudkan.com senang sekali dapat menjadi bagian dari Kreasi ini. Terutama karena Kreasi ini adalah Kreasi terakhir yang menggalang dana di platform crowdfunding kami. Kami harap ini dapat meningkatkan optimisme terhadap kemampuan kolaborasi untuk terwujudnya sebuah ide kreatif,” lanjutnya.

Kreasi Buku The Jadugar akan berkampanye untuk menggalang dana hingga 30 Maret 2017 di Wujudkan.com, bersama dengan 9 Kreasi lainnya. Untuk ikut mendukung Kreasi-kreasi ini, kunjungi www.wujudkan.com dan jadilah bagian dari terwujudnya karya kreatif Indonesia.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *