Gig Review
Laneway Festival 2018 Singapura; Kian Besar Kian Marak
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
&description=Laneway Festival 2018 Singapura; Kian Besar Kian Marak', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Festival musik terbaik di wilayah Asia Tenggara yang makin tahun makin semarak ini kembali menunjukan tajinya. Seperti pagelaran mereka yang sebelumnya, Laneway Festival 2018 Singapura masih menunjuk kawasan Gardens by The Bay sebagai tempat berlangsungnya acara pada tanggal 27 Januari kemarin.
Beberapa bulan sebelum Laneway Festival 2018 berlangsung, jagat musik Asia Tenggara kian heboh setelah pengumuman nama-nama line-up yang didapuk untuk meramaikan panggung Laneway Festival 2018. Salah yang paling mencuri perhatian adalah legenda hidup musik shoegaze dunia, Slowdive. Para pecinta musik mereka di kawasan Asia sontak terharu karena Slowdive akan tampil di Singapura.
Dan saat hari penyelenggaraan, Laneway Festival 2018 sudah ramai dipadati pengunjung sejak siang hari. Teruntuk Indonesia sendiri, negara ini diwakili oleh Heals, kelompok shoegaze yang diterbangkan dari Bandung. Tidak sedikit warga Indonesia yang rela berpanas-panasan demi menyaksikan Heals tampil di panggung Cloud. Usai Heals turun panggung, bergantian Amy Shark di Bay Stage dan Obedient Waves Club beraksi.
Bay Stage yang menjadi panggung utama mulai menunjukan kemeriahan seraya Billie Eillish dan Mac DeMarco menyapa para penggemar masing-masing. Ini merupakan kali kedua Mac DeMarco tampil di Laneway Festival Singapura setelah sebelumnya di tahun 2015 Mac DeMarco juga menjadi pengisi acara. Tidak hanya Mac DeMarco yang hadir kembali ke Laneway, juga ada grup RnB The Internet. Mereka ditunjuk oleh Laneway Festival untuk tahun 2016 lalu, dan 2018 kemarin. Sambutan pun terasa kian spesial bagi dua nama tersebut.
Kemudian ada nama Sylvan Esso, Aldous Harding serta Tim De Cotta yang mendapat giliran untuk semakian menyemarakan suasana dari Cloud Stage. Saat pindah ke Garden Stage, kerumuman penonton sudah memadati bibir panggung. Mereka tengah bersiap untuk salah satu band rock terbaik saat ini, Wolf Alice. Tak lama setelah Wolf Alice, adalah Slowdive yang menghipnotis seluruh Gardens by The Bay. Penampilan mereka khusyuk namun mematikan. Ini esensi shoegaze yang sebenarnya.
Usah berkeluh bersama Slowdive, penonton diajak berjoget hura-hura oleh sang maestro Anderson Pakk yang kini tampil membawa band kebangaannya, The Free Nationals. Sepanjang satu set penampilannya, Anderson Paak selalu mendapat tepuk tangan sangat meriah karena aksinya yang sungguh memukau. Berpindah ke Bay Stage, dua penampil terakhir juga menjadi yang mutakhir. Ada Father John Misty dan The War On Drugs. Bahkan usah pulang dari Laneway Festival 2018 di Singapura, The War On Drugs didapuk sebagai pemenang kategori album rock terbaik 2018 di ajang Grammy Award.
Malam puncak Laneway Festival 2018 di Singapura ditutup dengan sempurna oleh Bonobo, DJ veteran dari Britania Raya. Laneway Festival di Singapura kini tengah memberi patok standar tinggi bagaimana sebuah festival dijalankan dengan seharusnya. Semua aspek tiada yang cacat, dari ketepatan waktu, sarana dan prasarana, daftar penampil, hingga semua yang bersinergi dengan baik tersebut mampu menghasilkan sebuah energi yang sangat menarik. Laneway yang nyaman, semakin tahun kian membaik, juga semakin semarak. Salut!