International
Legenda Britpop Pulp Akan Rilis Album Baru “More” Setelah 24 Tahun

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/04/Band-Pulp-Britpop.jpg&description=Legenda Britpop Pulp Akan Rilis Album Baru “More” Setelah 24 Tahun', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Grup musik legendaris asal Inggris, Pulp, akhirnya mengumumkan album studio terbaru mereka berjudul ‘More’, yang menjadi rilis pertama dalam 24 tahun terakhir. Album ini dijadwalkan meluncur pada 6 Juni mendatang melalui label Rough Trade.
Menyambut kembalinya ke dunia musik, band yang identik dengan era Britpop 1990-an ini telah merilis single berjudul “Spike Island” pekan lalu, disusul penampilan spektakuler di acara talk show ternama Inggris, The Jonathan Ross Show, pada Sabtu (8/6). Penampilan langsung mereka di panggung tersebut langsung menjadi sorotan, dengan video yang bisa disaksikan melalui platform digital.
“Spike Island” bahkan berhasil menduduki posisi puncak dalam daftar Songs of the Week minggu lalu di salah satu media musik ternama. Video musik lagu ini disutradarai langsung oleh vokalis Pulp Jarvis Cocker dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI), dan menarik perhatian karena menghidupkan foto-foto era album ‘Different Class’ (1995) dengan sentuhan futuristik—meski terkadang menghasilkan visual yang terkesan kocak.
Cocker menjelaskan bahwa ide video ini muncul dari keinginan untuk menggerakkan foto-foto lawas yang dahulu dipotret oleh Rankin dan Donald Milne. Proses kreatifnya melibatkan input gambar diam ke aplikasi AI, lalu memberikan perintah teks seperti “Figur hitam-putih tetap diam sementara bus di belakangnya menjauh” untuk menciptakan adegan surreal.
“Ini adalah cara ‘buatan’ untuk menjebak kami dalam situasi (yang seolah-olah) nyata, seperti yang dilakukan untuk sampul album Different Class saat kami terlalu sibuk merekam musik,” ujar Cocker dalam rilis pers. Ia juga mengaku pengalaman membuat video ini sempat membuatnya berhalusinasi saat melihat lingkungan sekitar seolah berubah akibat efek visual AI.
‘More’ menjadi album pertama Pulp sejak ‘We Love Life’ (2001) yang diproduseri musisi eksperimental Scott Walker. Setelah album tersebut, band asal Sheffield ini sempat hiatus, merilis ulang album lama, kembali ke panggung pada 2011-2013, merilis lagu yang belum sempat diterbitkan berjudul “After You” (2013), hiatus lagi, dan akhirnya reunifikasi pada 2022 untuk tur yang mendapat sambutan hangat hingga 2024.
Sayangnya, bassis Steve Mackey—yang bergabung sejak 1986—meninggal dunia pada Maret 2023 di usia 56 tahun, sehingga tidak ikut serta dalam reuni terakhir maupun album baru ini.
Sepanjang masa hiatus Pulp, Jarvis Cocker tetap aktif di dunia musik dengan proyek solo, kolaborasi (termasuk dengan Air, Hot Chip, dan Wes Anderson), serta membentuk band baru JARV IS… yang merilis album ‘Beyond the Pale’ (2020).
Namun, ‘More’ menandai kembalinya formasi inti Pulp: Cocker, Candida Doyle (keyboard, bergabung 1984), Nick Banks (drum, bergabung 1986), dan Mark Webber (gitar, bergabung 1995). Album ini diproduseri James Ford (Arctic Monkeys, Fontaines D.C.) dan direkam di Orbb Studio, London Timur, hanya dalam tiga minggu—proses tercepat dalam sejarah Pulp.
Single “Spike Island” terinspirasi dari konser The Stone Roses di Spike Island tahun 1990, meski Cocker mengaku tidak pernah hadir langsung.
Ia terinspirasi oleh cerita tentang DJ yang terus menerus meneriakkan “Spike Island, come alive!” sepanjang hari hingga membuat jengkel penonton. Konser itu juga pernah menginspirasi lagu hit Pulp “Sorted for E’s & Wizz” dari album ‘Different Class’. Kolaborator Cocker di proyek sampingan Relaxed Muscle, Jason Buckle, juga ikut menulis lagu ini.
Dalam rilis resmi, Cocker mengungkapkan proses kreatif di balik lagu ‘More’: “Saat tur 2023, kami mencoba lagu baru yang berjudul ‘Hymn of the North’ saat soundcheck, dan kemudian membawakannya di Sheffield Arena. Rasanya seperti membuka pintu air—kami mulai menulis sisa lagu di album ini pada awal 2024.”
Beberapa lagu bahkan diambil dari ide dekade sebelumnya, dengan musik dari Richard Hawley dan Jason Buckle, serta vokal latar oleh keluarga Eno. “Album ini direkam oleh empat manusia dari Inggris Utara, dibantu lima manusia lain dari berbagai wilayah. Tidak ada AI yang terlibat,” tegasnya.
Pulp, yang dibentuk pada tahun 1978 ketika Cocker berusia 15 tahun, baru mencapai kesuksesan di tahun 1990-an sebagai salah satu ikon Britpop bersama Blur, Oasis, dan Suede. Lagu-lagu seperti “Common People”, “Disco 2000”, dan “This Is Hardcore” menjadi simbol bagi generasi tersebut.
Kini, di usia ke-46 tahun karier musik mereka, Pulp kembali dengan sentuhan baru namun tetap mempertahankan ciri kritis dan ironis. Album ‘More’ didedikasikan untuk Steve Mackey, dengan pesan Cocker: “Ini yang terbaik dari kami. Terima kasih telah mendengarkan.”
Tonton penampilan Pulp membawakan “Spike Island” di The Jonathan Ross Show, serta video musik penuh eksperimen AI di kanal Youtube Pulp.