Connect with us

International

Menyambut EP Perdana ‘bleeding swirls’, green star Umumkan Single Baru “‘four-o-five”

Profile photo ofArduino

Diterbitkan

pada

green star
Photo by Reialise

Penggemar musik shoegaze dan lowercase bersiap menyambut kehadiran EP perdana dari band green star bertajuk ‘bleeding swirls’, yang dijadwalkan rilis pada 2 Mei mendatang melalui label GSR Records.

EP ‘bleeding swirls’ akan mencakup dua single yang sudah dirilis sebelumnya, yaitu “blades of steel” (2024) dan “replication”, yang telah memperkenalkan sensibilitas sonik band ini kepada pendengar.

Green star four-o-fiveBersamaan dengan pengumuman ini, trio asal London tersebut juga meluncurkan single dan video musik terbaru berjudul “‘four-o-five”, yang disebut sebagai representasi konflik batin antara mengakui kesalahan dan merayakan kebebasan.

Dalam pernyataannya, green star menjelaskan bahwa “‘four-o-five’ dipenuhi dengan imajeri yang penuh energi, distorsi gitar yang keras, serta pergulatan antara menghadapi kesalahan masa lalu dan euforia kebebasan yang baru lahir.

Lagu ini menjadi penanda dinamika musikal mereka yang mengombinasikan vokal ethereal dengan gelombang gitar intens, menciptakan atmosfer emosional yang dibungkus soundscape berlapis noise.

Terbentuk di London melalui kancah musik warehouse, green star terdiri dari Lilah Bobak (Los Angeles), Pedro Soler (Mallorca), dan Alberto De Torre (Madrid). Ketiganya menyatu lekat dengan pengaruh band-band legendaris seperti Sonic Youth, Swirlies, dan Yo La Tengo, meramu elemen noise rock, melodi melankolis, dan eksperimen tekstural.

Selama setahun terakhir, mereka aktif membangun basis penggemar melalui serangkaian pertunjukan langsung di berbagai venue ibukota Inggris.

Untuk merayakan peluncuran “‘four-o-five,” green star akan menggelar konser tunggal di Windmill, Brixton, pada 26 Maret mendatang. Pertunjukan ini diharapkan menjadi momen spesial sebelum mereka melangkah ke tahap berikutnya: tampil di festival-festival ternama seperti The Great Escape Festival di Brighton, Gold Sounds di Leeds, dan Mood Swings di Manchester sepanjang Mei 2024.

EP ‘bleeding swirls’ tidak hanya menjadi penanda perjalanan musik green star, tetapi juga merefleksikan perpaduan latar belakang multikultural anggota band. Lilah, Pedro, dan Alberto membawa perspektif unik dari kota asal mereka—Los Angeles, Mallorca, dan Madrid—yang kemudian menyatu dalam energi kreatif London.

Kolaborasi ini tercermin dalam komposisi lagu-lagu mereka yang sarat dengan ketegangan antara keindahan dan kekacauan, antara intropeksi dan pembebasan.

Green star Band

Sejak single perdana “blades of steel” dirilis awal tahun ini, green star mendapat sambutan hangat dari kalangan pencinta musik eksperimental. Lagu tersebut, bersama “replication”, menggambarkan kemampuan mereka dalam menyeimbangkan lirik personal dengan aransemen instrumental yang ambisius. Kedua track ini menjadi fondasi kuat untuk EP yang menjanjikan eksplorasi lebih dalam tentang identitas musikal green star.

Kehadiran mereka di panggung live juga menjadi kunci kesuksesan awal. Pertunjukan energetik dan atmosfer raw yang mereka sajikan berhasil menarik perhatian penonton, sekaligus memantapkan reputasi sebagai salah satu nama baru yang patut diwaspadai di scene shoegaze Inggris. Konser di Windmill nanti diprediksi akan menjadi puncak dari persiapan mereka sebelum menjajal festival-festival besar.

Dengan jadwal tur yang padat dan EP perdana di tengah tahun, 2025 menjadi tahun krusial bagi green star. Para anggota berharap ‘bleeding swirls’ tidak hanya menjadi kumpulan lagu, tetapi juga cerita tentang pertumbuhan pribadi dan kolaborasi tanpa batas.

Menyambut rilis ‘bleeding swirls’, green star mengajak pendengar untuk menyelami dunia mereka—tempat di mana noise dan kelembutan bertemu, dan setiap lagu adalah perjalanan emosional yang tak terduga.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *