Connect with us

New Albums

Neeloa Rangkum Beragam Fase Kehidupan Di Album Perdana “Barisan Manusia”

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Neeloa

Mengawali tahun baru dengan semangat baru, kuartet alternative rock asal Solo, Neeloa, resmi merilis album perdana mereka bertajuk ‘Barisan Manusia’ pada 10 Januari 2025.

Band yang terbentuk sejak 2017 ini telah melewati perjalanan panjang, termasuk merilis tiga single tahun lalu sebagai jembatan menuju album debut mereka. Ketiga single tersebut, yaitu “Nuansa” (Maret 2024), “Mantra” (April 2024), dan “Kala Luka” (Juni 2024), memberikan gambaran awal akan warna musik yang dihadirkan dalam album ini.

Neeloa Barisan ManusiaAlbum ‘Barisan Manusia’ digarap selama lima tahun, menandai perjalanan Neeloa dengan formasi terbaru mereka: Laurensius Panji Ragatirta (vokal), Pandu Widiatiaga (gitar), Greyza Sakti Cahya (bass), dan Raden Mas Riandaru Sam Kusumo (keyboard dan Synth).

Album ini berisi 11 lagu yang menyuguhkan dinamika musik beragam, mengajak para pendengarnya untuk bernostalgia dengan nuansa rock, post-punk, dan new wave era ‘70-an hingga ‘90-an. Melalui album ini, Neeloa menggambarkan berbagai fase kehidupan yang saling terhubung, mulai dari kisah perpisahan, pertemuan, refleksi, persatuan, hingga kebahagiaan dan kesedihan.

Salah satu lagu yang menonjol dalam album ini adalah “Nama”, yang liriknya berbunyi, “Hanya nama yang tersimpan dan takkan pernah terlupa”. Lagu ini menghadirkan suasana haru yang mengisahkan perpisahan tanpa melupakan kenangan.

Greyza Sakti Cahya, atau yang akrab disapa Eca, menjelaskan makna di balik lagu ini. “Aku berharap siapapun yang mendengar lagu ini dapat mengobati rasa rindu terhadap seseorang yang berarti, entah itu pacar, teman, atau siapapun,” ungkapnya.

Neeloa juga berbagi cerita tentang perjalanan panjang mereka dalam proses kreatif album ini. “Lima tahun yang lalu, kami menciptakan 11 lagu untuk album perdana kami, ‘Barisan Manusia. Selama proses penggarapan, kami melewati banyak hal yang akhirnya membawa kami pada momen ini, di mana perjalanan panjang tersebut terwujud sepenuhnya. Album ini seperti yin dan yang—sesuatu yang gelap selalu memiliki titik terang, dan sebaliknya. Semua kerja keras kami akhirnya bisa mengalun untuk mengisi setiap telinga yang mendengarkan,” tutur Panji Raga, sang vokalis.

Neeloa Band

Musik di album ini diiringi oleh distorsi gitar yang tegas, ketukan drum yang dinamis, serta harmoni instrumen lainnya yang saling melengkapi, seolah menghidupkan setiap cerita yang ingin mereka sampaikan. Selain itu, Neeloa juga menyebutkan bahwa mereka memiliki panggilan khusus untuk para pendengarnya, yaitu Barisan, sebagai bentuk penghargaan atas dukungan yang diberikan selama ini.

Kini, album ‘Barisan Manusia’ sudah tersedia di berbagai layanan streaming musik digital.

Pandu Widiatiaga, gitaris Neeloa, menutup dengan pesan hangat kepada para pendengar. “Semoga album ‘Barisan Manusia’ ini bisa mewakili berbagai fase kehidupan kalian yang mendengarkan. Salam kenal dari kami, Neeloa, dan selamat menikmati persembahan ini.”

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *