Linkin Park : FROM ZERO WORLD TOUR 2025 Baca Infonya Disini×
Connect with us

Articles

Net Label, Label Rekaman Alternatif

Diterbitkan

pada

Netlabel
Photo From pexels.com/pixabay

Industri musik dunia mendapat ‘suntikan’ segar dengan kehadiran net label. Net label merupakan record label berbentuk virtual atau record label online yang menyajikan karya atau lagu-lagunya bisa diperoleh dengan mudah dan bebas melalui jaringan internet.

Tidak ada nama baku untuk istilah ini, orang-orang menyebutnya dengan istilah MP3 label, online label, web label, internet label, atau net audio label. Tetapi orang-orang sering menyebutnya dengan istilah net label.

Net label lahir dari sebuah gerakan sharing file yang dilakukan oleh para tracker. Di akhir tahun 1980-an, komunitas tracker tersebut memanfaatkan jaringan internet untuk sharing file berupa data audio, video dan gambar, yang tentunya kebanyakkan tentang musik. Namun pada waktu itu, untuk data lagu formatnya belum MP3, masih berformat MOD. Format ini jauh lebih sederhana dari segi kualitas suara dibandingkan MP3.

Pada awal tahun 1990-an, dengan diperkuatnya oleh penemuan format MP3, industri musik telah berkembang ke dalam bentuk digitalisasi musik. Penemuan format MP3 ini telah memicu para musisi untuk menyebarkan lagu-lagu karyanya melalui sebuah jaringan internet yang dianggap paling efektif pada waktu itu. Mereka menyebarkan lagu-lagu tersebut melalui software yang bernama P2P, sejenis Soulseek.

Pada awalnya, net label digunakan oleh para musisi untuk kepentingan distribusi dan promosi musik mereka saja. Mereka melihat distribusi dan promosi dalam bentuk fisik (vinyl, cassette, CD) sudah banyak dan monoton, maka mereka lebih memilih untuk menjalaninya dalam bentuk digital, di mana semua lagu yang disajikannya bisa didapat dengan bebas bahkan gratis.

Kenapa gratis?…Ada sebuah pemikiran dan idealisme dalam diri mereka, bahwa mereka membuat musik untuk ketulusan dan berekspresi bukan untuk hal-hal yang komersil. Selain itu ada juga pemikiran tentang intelektualitas internet, di mana kita bisa mendapatkan berbagai informasi secara bebas dan gratis di internet, oleh karena itu, lagu-lagu yang disebarkan di internet diharapkan mampu menjadi informasi yang berguna bagi banyak orang. Hal ini yang menjadi salah satu landasan Efek Rumah Kaca membagikan lagunya secara gratis di website-nya.

Menurut Edgar Bronfman Jr (Warner Music Group) menceritakan bahwa, tidak diragukan lagi net label itu merupakan konsep yang bagus, dilihat dari sisi label, biaya yang murah, artis, dan materi yang sudah jadi bisa dipublikasikan lebih cepat. Dan orang-orang lebih suka mencari apa yang dibutuhkannya, oleh karena itu sebagai penikmat musik, mereka mempunyai kesempatan mendengar materi lagunya dulu tanpa harus membayar.

Net label ini bukan sebuah media online musik biasa, net label berkembang dengan menggunakan sistem-sistem yang mengadaptasi sistem record label yang fisikal atau konvensional, seperti sistem marketing dan pemilihan artisnya.

Beberapa pionir net label yang banyak dikenal adalah Kosmic Free Music Foundation (a.k.a. Kosmic, 1991 – 1999), Five Musicians (a.k.a. FM, 1995 – 2000), Monotonik (1996 – present), Tokyo Dawn Records (1997 – present), No Type (1998 – present), Illogik (1999 – present), Kahvi Collective (1997 – present). Saat ini, sudah banyak net label yang dapat kita temukan di internet dengan berbagai macam jenis musik dari artis-artis dunia termasuk Indonesia.

Net label merupakan label rekaman yang non profit karena orang-orang di balik net label itu sendiri menjalankan semuanya dengan tulus. Dalam artian mereka bermusik tidak memikirkan masalah laku atau tidak lakunya musik mereka. Net label ingin membantu artis-artis dalam mewujudkan cita-citanya untuk membuat album dan menyebarkannya. Mereka hanya ingin sharing musik.

Menurut vitaminsforyou, (observatory online electronic net label artist), mereka bermusik hanya untuk mengekspresikan diri, bukan untuk uang, dengan tanpa uang tersebut, mereka lebih bebas dan nyaman dan ini pun merupakan sebuah pekerjaan yang menarik. Ini merupakan pemikiran yang istimewa.

Seperti halnya PDF Magazine, net label tidak memberikan batasan-batasan tentang materi dan konsep musik para artisnya. Net label pun memberikan kebebasan waktu dan jumlah dalam pembuatan album. Para artis tidak dikekang oleh produktivitas album meskipuan ada kecenderungan jenis musik yang disajikan oleh net label.

Ada kemungkinan lebih banyak musik electronic yang kita temukan di net label, karena berhubungan dengan konsep virtual dan futuristic dari tampilan internet (mungkin), tetapi tidak menutup kemungkinan kita menemukan net label dengan sajian musik yang tidak biasa, seperti Abstract, Metal Shoegaze, Shoegaze, Ambient, Noise, Atmospheric, Audio-Narrative, Avantgarde, Breakcore, Chillout, Clicks’n’cuts, Folk, Ballad, DIY, Dancehall, Art-Metal, Dark Ambient, Deeptech, Digital Laptop Reggae, Downtempo, Drum and Bass, Lo-Fi, Dubtech, Nintendo Core, dan ratusan atau bahkan ribuan jenis musik yang lainnya, dan sekarang, musik yang katakan lah catchy pun sudah banyak tersedia di net label.

Artis-artis yang telah bergabung dengan net label telah memiliki lisensi karya. Dalam dunia online salah satu bentuk lisensi tersebut dinamakan Creative Commons (CC), semacam bentuk lisensi hak cipta yang menjadi jalan tengah dari sebuah wacana pembajakkan atau penggunaan karya. CC ini hadir sebagai lisensi untuk hak cipta yang dirilis pada 16 Des 2002 oleh Creative Commons, sebuah organisasi non profit Amerika yang didirikan tahun 2001. Tidak hanya bentuk karya musik saja yang dilindungi oleh CC ini, tetapi juga karya dalam bentuk gambar atau foto, video, teks atau artikel dan lain-lain.

CC, khususnya dalam net label, memberikan sebuah pengaturan mengenai penggunaan karya yang diambil dari website. CC secara tersirat menjelaskan tentang adanya kepastian dari kebebasan penggunaan atas karya yang diambil dari suatu net label, walaupun tanpa memberitahu sumber atau pencipta karya. Namun ada juga tingkatan dengan adanya kebebasan penggunaan karya dengan syarat memberitahu atau mencantumkan sumber asli pencipta, asalkan tidak untuk kepentingan komersil.

Net label telah menjadi pilihan bagi musisi-musisi tulus untuk menyebarkan karya-karyanya dan dinikmati orang dari berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, kita baru sudah mengetahui banyak net label, seperti Yesnowave, Tsefula/Tsefuelha Records, Hujan! Rekords, InMyRoom Records, StoneAge Records, Mindblasting dan masih banyak lagi. Bahkan, Indonesia memiliki asosiasinya yang diberi nama Indonesian Netlabel Union.

Untuk itu, bagi musisi-musisi yang tertarik untuk sign dengan net label, caranya bisa dikatakan sangat mudah dan sederhana. Tidak seperti record label biasa, artis di net label tidak dihadapkan dengan banyak prosedur yang harus diikuti. Hanya melalui jaringan internet saja, tanpa harus bertemu langsung pun proses sign dapat dilakukan dengan sederhana.

Pertama-tama tentu saja musisi harus memiliki idealisme bahwa ini merupakan industri musik yang tulus karena non profit dan mereka bermusik bukan untuk komersil. Musisi harus sadar akan konsekuensi dari net label, bahwa musik mereka ‘dijual’ dengan bebas dan atau gratis. Jadi jangan berharap untuk mendapatkan keuntungan finansial dari sistem net label ini.

Tetapi, jauh dari hal itu, banyak manfaat yang bisa diambil dari net label ini. Salah satunya adalah Bottlesmoker, yang masih aktif dan nyaman dengan net label. Tunjuk saja Frau yang sejak awal merilis albumnya di Yesnowave, dan mulai banyak bermunculan dan berpikiran sama seperti Efek Rumah Kaca.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *