Connect with us

International

Panda Bear Rilis Album ‘Sinister Grift’ 28 Februari, Perkenalkan Single Baru “Ends Meet”

Profile photo ofigoy

Diterbitkan

pada

Panda Bear
Panda Bear / @Spotify

Panda Bear, nama panggung musisi Noah Lennox dari Animal Collective, bersiap merilis album solo terbarunya bertajuk ‘Sinister Grift’ pada 28 Februari mendatang melalui label Domino.

Menjelang peluncuran, Lennox telah merilis single ketiga dan terakhir dari album tersebut, berjudul “Ends Meet“. Single ini menampilkan kolaborasi dengan rekan satu bandnya di Animal Collective, Avey Tare dan Geologist, pada instrumen musik, serta vokal pendukung dari Maria Reis dan Rivka Ravede dari grup Spirit of the Beehive.

Lagu ini menjadi penutup rangkaian tiga single yang sebelumnya telah dirilis, termasuk “Defense” yang menampilkan Cindy Lee (nama panggung musisi Kanada Patrick Flegel) dan sempat masuk dalam daftar Songs of the Week di salah satu media musik ternama, serta “Ferry Lady” yang diluncurkan dengan video musik penuh gaya.

Panda Bear Sinister Grift‘Sinister Grift’ menandai kembalinya Panda Bear ke ranah solo setelah enam tahun vakum sejak album ‘Buoys‘ (2019). Meski sempat merilis album kolaboratif ‘Reset‘ bersama Sonic Boom pada 2022, album terbaru ini dinilai sebagai momen penting bagi Lennox untuk mengeksplorasi kembali identitas musikalnya secara mandiri.

Proses pembuatan album dilakukan di studio rumahnya di Lisbon, Portugal, bersama Josh “Deakin” Dibb, rekan satu bandnya di Animal Collective. Menariknya, ini adalah pertama kalinya seluruh anggota Animal Collective—Avey Tare, Geologist, dan Deakin—berkontribusi dalam album solo Panda Bear, sebuah kolaborasi yang disebut Lennox sebagai “babak baru” dalam kariernya.

Dalam siaran pers, berbagai kolaborator dan rekan musisi memberikan pujian terhadap ‘Sinister Grift’. Deakin, yang terlibat langsung dalam produksi, menyebut proses rekaman mengingatkannya pada momen awal mereka berdua menciptakan musik bersama sejak 1991.

“Bekerja pada album ini terasa seperti kembali ke sesuatu yang sakral dan hangat. ‘Sinister Grift’ adalah perpaduan antara sisi klasik Noah sebagai penulis lagu yang saya kenal selama 30 tahun, sekaligus pembuka babak baru yang segar,” ujarnya.

Daniel Lopatin, musisi eksperimental yang kerap berkolaborasi dengan artis ternama, menggambarkan album ini sebagai “mimpi rock klasik yang perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang indah.”

Penyanyi Jessica Pratt memberikan perspektif puitis, menyebut Panda Bear sebagai “figur yang tegak berdiri di tengah terpaan nasib dan malapetaka”. Menurutnya, vokal Lennox pada album ini terdengar lebih jernih dan mengarah pada kebijaksanaan yang diperoleh melalui perjuangan.

Sementara itu, Maria Reis, yang menyumbangkan vokal pendukung, memuji kemampuan Lennox dalam menciptakan komposisi yang padat dan penuh arti.

Setiap elemen di ‘Sinister Grift’ seolah memiliki tujuan tunggal: memperkuat esensi lagu. Album ini terasa timeless, seakan lagu-lagunya telah ada selama puluhan tahun, namun tetap memancarkan cahaya baru,” ucap Reis.

DJ Falcon dan Alan Braxe, dua nama besar di dunia musik elektronik Prancis, juga tak ketinggalan memberikan apresiasi. Falcon menyebut suara Lennox sebagai “obat penyembuh bagi dunia yang gelap”, sementara Braxe menekankan keautentikan album yang “terasa abadi dan alami, seolah telah ada sejak dulu”.

Selain kolaborasi dengan Animal Collective, ‘Sinister Grift’ juga menampilkan sejumlah musisi lintas generasi dan genre. Rivka Ravede dari Spirit of the Beehive memberikan sentuhan vokal yang kontras, sementara Cindy Lee (Patrick Flegel) membawa nuansa melankolis khasnya pada single “Defense”.

Kombinasi beragam suara ini menciptakan lapisan tekstur yang kaya, mengangkat tema-tema seperti ketidakpastian, pencarian, dan harapan—sebuah refleksi dari pengalaman Lennox selama beberapa tahun terakhir.

Proses kreatif album ini mengandalkan pendekatan analog, merekam menggunakan multitrack cassette, teknik yang diakui Deakin sebagai “kembali ke akar” cara mereka berdua bekerja di awal karier.

Namun, Lennox juga memasukkan elemen elektronik dan sampling yang kompleks, menciptakan paduan unik antara nostalgia dan modernitas. Lokasi rekaman di Lisbon, kota yang dikenal dengan cahaya magis dan budaya musik eklektik, turut memengaruhi atmosfer album.

Menanti 28 Februari, para penggemar akan disugukan petualangan musikal yang gelap, intim, namun penuh kejutan melalui sepuluh track yang disiapkan Lennox.

YouTube Video
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *