Connect with us

International

Pemenang 5 Grammy Award, Pj Morton Rilis ‘Cape Town To Cairo’

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Pj Morton
Photo by Cedric Tang / Secret Signals

Musisi peraih piala GRAMMY Awards asal New Orleans, PJ Morton, mengajak pendengarnya ikut dalam sebuah perjalanan keliling benua Afrika melalui album terbarunya ‘Cape Town to Cairo’. Dirilis lewat label rekamannya Morton Records yang bekerja sama dengan EMPIRE, PJ menuliskan album terbarunya saat mengelilingi benua Afrika selama 30 hari.

Tanpa membawa draft musik, lirik atau ekspetasi apa pun, pada musim gugur lalu ia menginjakkan kaki di benua Afrika hanya bermodalkan mimpi liar untuk bisa membuat sebuah album dalam kurun waktu sebulan, dan sebuah misi untuk dapat memasukkan dirinya ke dalam beraneka ragam budaya, cerita, dan komunitas yang ia temui.

Pj Morton Cape Town To CairoAlbum ini merefleksikan perjalanan panjangnya yang ia mulai dari Cape Town dan Johannesburg di Afrika Selatan, ke Lagos (Nigeria), Accra (Ghana), Kairo (Mesir), sebelum kembali lagi ke Afrika Selatan. Uniknya, banyak tempat yang ia kunjungi untuk pertama kalinya dalam perjalanan ini.

Aku ingin menangkap perasaan yang aku alami selama berada di benua tersebut, sehingga aku berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak menulis draft lagu ataupun lirik apa-apa sebelum sampai Afrika, dan juga sebaliknya, aku tidak akan menulis apa apa setelah aku pulang, termasuk menyelesaikan rekaman vokalku. Ini merupakan sebuah eksperimen di mana aku harus mempercayai instingku. Sama seperti banyak orang lainnya, aku juga memiliki kecenderungan untuk suka overthinking, jadi untuk kali ini aku ingin memicu sesuatu yang memiliki nilai taruhan yang besar. Pada akhirnya yang terjadi adalah semua buah pemikiranku dan referensiku semua datang di waktu yang bersamaan,” jelas PJ Morton.

Kemudian, ada unsur-unsur musik R&B, soul tapi juga ada lagu yang memiliki pengaruh lainnya, seperti musik gospel dapat terdengar di lagu berjudul ‘Simunye’, unsur pop ada di ‘Count On Me’, jazz pada ‘All The Dreamers’, semua ini bisa tergabung dalam sebuah album karena inspirasi yang aku dapatkan yang datang dari Afrika. Kami tidak memiliki banyak waktu untuk menentukan unsur genre mana yang bisa cocok ke lagu mana, namun pada akhirnya yang mengikat semua ini adalah bagaimana semua ni berawal di Afrika. ‘Cape Town to Cairo’ merupakan sebuah diaspora berbentuk musik yang dilakukan sesuai keinginanku,” tambanya mengenai album terbarunya.

Album terbaru PJ juga menjadi wadah baginya untuk berkolaborasi dengan banyak musisi lainnya seperti Fireboy DML, Mádé Kuti, Asa, Ndabo Zulu, dan Soweto Spiritual Singers. Selain itu, album ini juga menampilkan produser musik P.Priime dan The Cavemen., live band milik PJ Morton sendiri, dan juga musisi-musisi lokal Afrika.

Di album ‘Cape Town to Cairo’, PJ Morton menggunakan musik sebagai bahasa utama yang paling kuat. Ia menghubungkan New Orleans ke Lagos pada lagu “Smoke & Mirrors” yang direkam satu hari setelah perayaan ulang tahun Fela Kuti, seorang musisi dan aktivis legendaris dari Nigeria. Di sisi lain, ada juga “Please Be Good” dan “Simunye (We Are One)” yang turut menampilkan Soweto Spiritual Singers, di mana pada kedua lagu ini ciri khas musik asli Afrika terdengar.

Rasa bangga akan dirasakan oleh semua pendengarnya yang berasal dari tanah Afrika,. Sebab, musik yang ditampilkan PJ di album ini dengan mudah mengundang semuanya untuk mengambil bagian dari sesuatu yang lebih besar, bahkan dari diri kita sendiri. Mau lagu tersebut muncul sekaligus atau berkembang seiring perjalanan ke beberapa negara seperti yang terjadi pada lagu “All The Dreamers” feat. Asa & Ndado Zulu, PJ mengucapkan rasa syukurnya secara terus menerus melalui lagu “Thank You”. Pada lagu “Who You Are” feat. Made Kuti, ia memberikan gambaran dari kisah nenek moyangnya yang di mana beberapa dari mereka dibawa pergi dari Afrika. Pada single utama perilisan albumnya, “Count On Me”, ia dan Fireboy DML berkolaborasi untuk menyebarkan pesan penting mengenai kekuatan dari persahabatan dan pentingnya untuk semuanya bisa bersatu.

Selain kegembiraan dari perilisan album ‘Cape Town to Cairo’, PJ Morton bulan ini juga ikut merayakan peluncuran wahana terbaru di Disney World, Tiana’s Bayou Adventure. Segera dibuka pada tanggal 28 Juni mendatang di Disney World sebelum nantinya dibuka di Disneyland di akhir tahun ini, wahana terbaru ini akan menampilkan karya PJ yang terinspirasi dari budaya New Orleans berjudul “Special Spice” yang merupakan lagu utama dari wahana tersebut. Pencapaian ini sekaligus menjadikan PJ Morton sebagai komposer berdarah Afrika pertama yang mendapatkan kesempatan untuk menulis sebuah lagu untuk wahana Disney. Simak cuplikan PJ Morton membahas “mimpinya yang menjadi kenyataan” sambil menaiki wahana Tiana’s Bayou Adventure pada tautan di sini.

Baru-baru ini PJ Morton juga mengumumkan bahwa ia akan segera menerbitkan sebuah memoar mengenai karir bermusiknya berjudul Saturday Night, Sunday Morning pada tanggal 12 November mendatang. Selain membahas perjalanan bermusiknya, memoar ini juga akan ikut serta mengilas balik perjalanan PJ melewati berbagai macam tantangan seperti kepercayaan, ras, budaya, kebebasan berekspresi sampai identitasnya.

Melalui perubahannya dari seorang anak yang lahir dari ayahnya yang merupakan seorang pendeta lalu tumbuh besar menjadi salah satu orang dengan jadwal terpadat di industri hiburan – memiliki pengalaman tampil di berbagai macam tempat mulai dari jemaat keluarganya hingga Super Bowl, berkolaborasi dengan ayahnya saat kecil sampai dengan musisi ternama seperti Stevie Wonder, Erykah Badu, Jon Batiste, dan Lil Wayne. PJ Morton terus melanjutkan komitmennya untuk berkarya dengan caranya sendiri. Berkat kerja kerasnya ia telah memiliki banyak penggemar dari berbagai macam belahan dunia.PJ Morton juga sempat menjadi penampil utama Java Jazz Festival 2022 di Jakarta.

Tracklist ‘Cape Town to Cairo’
1. Smoke & Mirrors
2. Count On Me feat. Fireboy DML
3. Please Be Good
4. Who You Are feat. Mádé Kuti
5. Thank You
6. I Found You
7. All The Dreamers feat. Asa & Ndabo Zulu
8. Home Again
9. Simunye (We Are One) feat. Soweto Spiritual Singers

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *