HARDCORE ROMANCE TOUR : Tur Pamungkas 9 Kota. Baca Infonya Disini×
Connect with us

Music News

Pepaya Records Rilis Album Kompilasi Musik Elektronik Arus Pinggir Berjudul Dentum Dansa Bawah Tanah

Dipublikasikan

pada

Dentum Dansa bawah Tanah adalah sebuah proyek yang berawal dari inisiatif Pepaya Records untuk mendokumentasikan musik elektronik arus pinggir kota Jakarta pertengahan 2010’an. Kurasi unit musik dalam proyek ini didasarkan pada keterwakilan komunitas serta keaktifan masing-masing unit musik pada keriaan di jam malam Ibu kota. Proyek ini akan berujung pada beragam output/produk. Produk yang dalam waktu dekat ini akan dirilis adalah album musik.

Dalam perkembangannya, Pepaya Records berkolaborasi dengan Studiorama yang merupakan kolektif kesenian arus pinggir (sidestream) dengan landasan visi yang sama, yaitu menjadi jembatan bagi unit musik atau unit kesenian baru dan berkualitas untuk mendapatkan sorotan yang cukup dari masyarakat. Proyek Dentum Dansa Bawah Tanah juga melibatkan banyak kolektif independen lainnya, seperti Bluesville yang dikenal sebagai label fashion pria yang cutting-edge sekaligus terinspirasi oleh kebudayaan tradisional Indonesia.

Album kompilasi Dentum Dansa Bawah Tanah akan dirilis bertepatan dengan gelaran hari kaset sedunia (Cassete Store Day) Indonesia pada tanggal 8 Oktober 2016. Album tersebut rencananya akan dicetak secara terbatas dalam bentuk kaset. Sampul albumnya dikerjakan oleh kolaborasi Moses Sihombing (fotografer) dan Ratta Bill (desainer grafis). Album tersebut juga akan menyertakan digital download code serta liner notes yang ditulis oleh Merdi Simanjuntak (DJ, pengarsip musik, dan music director) dan Dipha Barus (DJ, produser, musisi grup Agrikultur). Adapun materi musik dalam album tersebut telah dipublikasikan teaser-nya melalui kanal instagram Studiorama dan Whiteboard Journal.

Judul album kompilasi Dentum Dansa Bawah Tanah berasal dari artikel berjudul “Geliat Dentum Dansa Bawah Tanah” yang ditulis oleh salah satu eksponen Pepaya Records sebagai naskah retrospektif tahun 2014 untuk webzine Jakartabeat. Dalam artikel tersebut disoroti tentang pelebaran sensibilitas kancah musik independen Kota Jakarta; dimana animo pengunjung gig independen terhadap musik elektronik semakin meningkat.

Di sisi lain, perkembangan musik bergenre punk, post punk, hardcore, psychedelic rock, indie rock, dan atau indie pop yang telah dirayakan dalam tingkat yang sangat memadai sejak awal 2000’an hingga mendapatkan apresiasi dari media arus Utama kini cenderung mengalami stagnansi. Apresiasi kepada musik elektronik bawah tanah (arus pinggir) tersebutlah yang hendak dirangkum dan dipublikasikan melalui album kompilasi ini. Lebih jauh lagi, materi musik dalam kompilasi dipercaya dapat memberi angina segar di tengah kondisi populer (siaran televisi, radio, majalah, dan lain-lain) yang saat ini disuguhi seluk beluk electronic dance music arus utama tanpa henti.

Terdapat 14 unit musik dalam kompilasi Dansa Dentum Bawah Tanah, sebagian besar merupakan DJ/Produser yang berkiprah di scene musik elektronik bawah tanah (underground) kota Jakarta. Unit-unit musik tersebut adalah: REI, Basement House, Harvy Abdurachman, Django, whoosah, Android 18, Duck Dive, Swarsaktya, Future Collective, Maverick & Moustapha Spliff, Sattle, Sunmantra, Baldi, dan John van der Mijl. Pepaya Records memandang keempatbelas unit musik tersebut memiliki potensi untuk merepresentasikan era baru musik elektronik bawah tanah yang relevan dengan situasi saat ini.

Proyek mengumpulkan materi musik tersebut telah dimulai oleh Pepaya Records sejak akhir tahun 2015, sehingga sebagian besar lagu yang terkumpul adalah lagu-lagu yang direkam dalam kurun waktu 2 tahun belakangan. Beberapa unit musik khusus memproduksi lagu untuk disertakan dalam kompilasi Dentum Dansa Bawah Tanah, misalnya REI, Maverick & Moustapha Spliff, Future Collective, Django dan whoosah. Sisanya telah merekam lagu masing-masing namun belum pernah merilisnya, kecuali single “Silver Ray” milik Sunmantra yang telah dirilis oleh label Sinjitos Records pada tahun 2015, namun hanya dalam bentuk digital saja.

Rencananya, proyek Dentum Dansa Bawah Tanah juga akan diselenggarakan dalam bentuk showcase, perilisan produk/output bentuk lain, dan penayangan video clip pada akhir tahun 2016 melalui kerjasama dengan entitas-entitas independen lainnya. Beberapa sutradara yang terlibat dalam pembuatan video clip lagu-lagu tersebut antara lain adalah Anggun Priambodo, Edwin (Babibuta Film), Adythia Utama, dan Dana Putra (Gundala Pictures).

ddbt-press-release

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *