Linkin Park : FROM ZERO WORLD TOUR 2025 Baca Infonya Disini×
Connect with us

Flash News

Peringati Dekade Pertama, Fraud Siap Rilis Album ke Tiga

Diterbitkan

pada

Fraud

Pepatkan Perjalanan Satu Dekade Lewat Sanctuary

Fraud telah terjun ke gelanggang musik tanah air sejak tahun 2010 silam. Dalam perjalanan satu dekade, batalion Hardcore/Metal asal Surabaya ini telah melahirkan dua album: No Fans Just Friend dan Movement Before Mouthment. 31 Agustus 2020 nanti, band beranggotakan Bayu Hastutama (Vokal), Keceng (Guitar), Soullamb (Bass), dan Rama Nada (Drum) itu, akan meluncurkan album anyar, yang mereka baptis dengan tajuk Sanctuary.

Di bawah panji BlackandJe Records, album ketiga Fraud akan dirilis tepat 31 Agustus 2020 nanti. Rencananya, perilisan album itu kelak akan dirayakan bebarengan sebagai monumen peringatan satu dekade perjalanan mereka. Pada album barunya nanti, Fraud menjajal berkesperimen dengan proses kreatif penulisan lagu. Sanctuary direkam di dua studio yang berbeda, guna mewujudkan kualitas sound yang paripurna. Inferno Studio (Surabaya) serta Fun House Studio (Bandung) turut ambil bagian dalam proses perekaman album, yang dijanjikan bakal mendobrak tersebut.

Dibanding dua album sebelumnya, komposisi musik Sanctuary terdengar lebih Metalik. Riff gitar yang thrashy, bersilang sengketa dengan beat drum yang eksplosif dari drummer anyar mereka, Rama Nada. Terlebih, deru nyalak suara parau Bayu Hastutama membuat album ini terdengar lebih gelap dibanding album-album sebelumnya. Selain itu, Fraud juga bereksperimen dengan penulisan lirik. Kelak, jika dirangkai, tiap-tiap fragment yang termaktub di tiap repetoar mereka, akan membentuk sebuah kisah terkait mitos yang mulai ditepikan oleh zaman. Salah satunya dimampatkan dalam klip video pertama mereka yang bertajuk The Prophechy.

 

Memangkas Mata Rantai Dogma

Dalam proses penulisan lirik, di album ini Fraud berupaya untuk merangkai sebuah kisah tentang manusia-manusia yang menyangkal doktrin lunatik warisan leluhurnya. Sanctuary atau yang berarti ‘suaka’, dimaksudkan Fraud sebagai ruang eksplorasi manusia untuk menemukan kebenaran masing-masing. Lewat caranya masing-masng.

Sekaligus, album ini adalah deklrasi sikap dari Fraud yang mengutuk kelompok-kelompok intoleran. Yang memaksakan dunia menjadi seragam, dan mengikuti jalan mereka, para pemuja dogma lama dan mengandaikan kebenaran adalah milik mereka semata.

Narasi yang dibangun oleh Fraud, diwujudkan dalam ilustrasi karya Redi Murti—seniman yang kerap menjadikan konflik horizontal dan narasi marjinal sebagai landasan kekaryaannya.

“Di album ini, saya mau menceritakan tentang upaya sebuah generasi keluar dari dogma sesat yang diwariskan leluhurnya. Menurutku, tidak semua doktrin warisan harus ditelan mentah-mentah. Kita sebagai manusia memiliki hak untuk mencari kebenaran menurut kita masing-masing, dan memangkas rantai doktrin,” ujar Bayu Hastutama, vokalis Fraud.

Sekaligus untuk menyebarkan warta yang termaktub dalam album ketiga mereka, Sanctuary, Fraud telah bersiap melakukan ritus tur. Berbeda dengan album-album sebelumnya, di album penuh ketiganya ini, skala titik tur mereka tak hanya menjangakau Indonesia, tetapi se-antero Asia.

Rancang Trilogi Video Klip

Pada 18 Mei 2020 silam, Fraud merilis satu fragmen dari trilogi mereka, lewat single berjudul The Prophecy. Berkolaborasi dengan Alexa Visual, kelak, videoklip bercorak thriller itu akan menyoal tentang perjalan seorang anak yang berupaya memangkas mata rantai dari sebuah ritus sesat yang dilakoni oleh keluarganya.

Terombang-ambing dalam dua pilihan: turut larut dan bergabung dengan sekte kegelapan, atau meniti jalan sunyi dan mengakhiri kutukan. Kelak, fragmen demi fragmen yang akan diluncurkan dalam waktu dekat itu, akan menjadi jawaban tentang: kemana takdir akan menentukan akhir nasib si anak tersebut.

Trilogi itu berangkat dari rangkuman kisah yang Fraud kisahkan dalam album Sanctuary. Sekaligus, adalah upaya eksperimen mereka untuk menantang kreativitas Fraud, agar tak berhenti di wilayah musikalitas saja. Tetapi, mereka mencoba medium film sebagai pembawa pesan yang dimampatkan dalam album mereka.

“Videoklip ini adalah tantangan baru bagi kami. Karena kita akan bereksperimen dengan bentuk baru. Selain mengeksplorasi dari lini musikalitas, kami juga mencoba untuk menantang kreativitas kami ke dalam bentuk video. Seberapa jauh sih kita bisa menyampaikan sebuah pesan ini?” tukas Cscenk, gitaris sekaligus frontman dari Fraud.

 

Media Sosial :
Instagram      : @fraud.official
Facebook        : Fraud Beatdown
Twitter           : @fraud_official
E-mail             : fraudhardcore@gmail.com

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *