New Tracks
Primitive Monkey Noose Rilis Lagu Robi Navicula ‘Biarlah Terjadi’ Dengan Versi Baru
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/12/Primitive-Monkey-Noose.jpg&description=Primitive Monkey Noose Rilis Lagu Robi Navicula ‘Biarlah Terjadi’ Dengan Versi Baru', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Primitive Monkey Noose (PMN), band asal Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, merilis single terbaru mereka berjudul “Biarlah Terjadi” pada 23 Desember 2024. Lagu ini adalah gubahan ulang dari karya Gede Robi, vokalis Navicula, yang dikenal sebagai salah satu grup rock ternama asal Bali.
Melalui kerja sama dengan label rekaman demajors, PMN mengemas lagu ini dengan nuansa punk rock khas Banjar yang menjadi ciri utama musik mereka.
Pemilihan lagu “Biarlah Terjadi” didasarkan pada kekuatan pesan dalam liriknya. PMN mengungkapkan bahwa lirik tersebut menyentuh secara mendalam dengan gaya yang lugas sekaligus sarkastik, menyuarakan pandangan tentang bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap situasi di sekitarnya. Richie Petroza, vokalis PMN, menyebut lirik tersebut memiliki kekuatan emosional yang luar biasa bagi bandnya.
“Bagi penciptanya, mungkin lagu ini adalah cara menyampaikan berbagai pesan. Tapi bagi kami, liriknya benar-benar merasuk ke dalam diri. Pesannya kuat dan sangat relevan,” ungkap Richie. Ia menambahkan bahwa PMN menggubah ulang lagu ini dengan memberikan sentuhan khas mereka yang lebih energik dan mencerminkan gaya bermusik unik PMN.
Gede Robi sendiri mengapresiasi interpretasi baru dari lagunya. “Saya merasa bangga dan tersanjung, lagu ciptaan saya dibawakan oleh Primitive Monkey Noose dengan keren banget!” ujar Robi.
Keunikan PMN terletak pada penggunaan alat musik tradisional Kalimantan Selatan, panting, yang menjadi bagian integral dari karakter musik mereka. Hal ini memberikan warna tersendiri dalam genre punk rock yang mereka usung. Sebelumnya, PMN telah merilis dua album mini dan beberapa single, serta aktif tampil di berbagai panggung, baik lokal maupun luar daerah, menjaga eksistensi mereka sebagai band dengan identitas yang kuat.
Sebagai salah satu band kabupaten yang membawa ciri khas daerah, Primitive Monkey Noose kerap dianggap sebagai representasi dari kegelisahan dan semangat Tanah Bumbu. Puja Mandela, seorang jurnalis musik Kalimantan Selatan, menyebut PMN sebagai aset daerah yang setara dengan ikon-ikon lokal seperti Amplang Pagatan dan komoditas seperti sawit dan batu bara.
Single “Biarlah Terjadi” kini dapat didengarkan di berbagai platform streaming digital seperti Spotify, YouTube Music, TikTok Music, Apple Music, dan Langit Musik. Lagu ini tidak hanya memperkaya diskografi Primitive Monkey Noose, tetapi juga menunjukkan bagaimana musik lokal dapat menghadirkan perspektif yang segar dan penuh energi.