New Tracks
Revenge The Fate Luncurkan Maxi-Single “Witness” Dan “Never Forever” Sebagai Bentuk Perlawanan Sosial

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/04/Revenge-The-Fate.jpg&description=Revenge The Fate Luncurkan Maxi-Single “Witness” Dan “Never Forever” Sebagai Bentuk Perlawanan Sosial', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band metal Revenge The Fate (RTF) kembali menunjukkan eksistensinya dengan merilis maxi-single terbaru berjudul “Witness” dan “Never Forever” pada awal April 2025. Dua lagu ini dihadirkan sebagai respon atas kegelisahan terhadap kondisi politik dan sosial negeri yang dinilai semakin carut-marut. Rilisan ini adalah simbol perlawanan terhadap sistem kekuasaan yang dianggap mengabaikan suara rakyat.
Proses kreatif lagu-lagu ini dimulai dua tahun lalu, digagas oleh Mow, gitaris RTF, yang menuangkan keresahannya melalui riff-riff gitar yang intens. Namun, perjalanan menuju produksi akhir tidak mulus. Berbagai hambatan internal dan eksternal sempat mengganggu produktivitas band.
“Banyak hal menghambat, mulai dari konflik internal hingga tekanan eksternal yang membuat proses ini tertunda,” ungkap salah satu personil. Kendati demikian, kedatangan anggota baru, Ardian, menjadi titik balik yang memperkuat dinamika kelompok. “Kehadiran Ardian membawa warna musikalitas yang baru, membuat RTF lebih solid secara kreatif,” tambahnya.
Dalam wawancara eksklusif, Revenge The Fate menegaskan bahwa kedua lagu ini lahir dari pengamatan mendalam terhadap realitas sosial yang suram. Mereka menyoroti pemerintahan yang dianggap tidak lagi berpihak pada rakyat, serta dampaknya bagi generasi mendatang.
“Kami hidup di bawah tirani yang mempertontonkan kebohongan dan kecurangan setiap hari. Jika dibiarkan, situasi ini akan menghancurkan masa depan anak-anak kita,” ujar band tersebut. Melalui lirik-lirik tajam dan dinamika musik yang agresif, RTF ingin menyuarakan protes atas ketidakadilan yang terjadi. “Lagu ini adalah teriakan kami untuk melawan ‘raja-raja palsu’ yang duduk di kursi kekuasaan namun tuli terhadap jeritan rakyat,” tegas mereka.
Visualisasi konsep maxi-single ini dipercayakan kepada seniman @irfanther, yang berhasil menerjemahkan energi musik RTF ke dalam artwork penuh simbolisme.
Gambar api yang dominan merepresentasikan amarah dan gelora pemberontakan, sementara detail riff gitar dan pukulan drum divisualisasikan melalui garis-garis dinamis yang seolah hidup. Karya ini tidak hanya menghiasi sampul album, tetapi juga akan diaplikasikan dalam merchandise eksklusif band, memperkuat identitas RTF sebagai simbol resistensi.
Proses rekaman dilakukan di studio milik RTF sendiri, dengan sentuhan akhir mixing dan mastering oleh Chris Whited, drummer Bodysnatcher asal Amerika, melalui Dead Rabbit Audio. Kolaborasi ini menghasilkan kualitas sonik yang memukau, memadukan kekuatan metal klasik dengan inovasi melodis.
Violin yang mengalun di intro “Witness” menjadi kontras menarik terhadap dentuman drum dan distorsi gitar yang memecah suasana. “Kami ingin menciptakan ironi: keindahan semu yang tiba-tiba hancur oleh realitas destruktif, seperti kondisi negara kita saat ini,” jelas RTF mengenai struktur lagu.
Dari segi komposisi, “Never Forever” menggabungkan tempo cepat dengan breakdown yang mengguncang, sementara “Witness” mengandalkan melodi violin yang menyayat sebagai pengingat betrapa rapuhnya stabilitas sosial. Keduanya dirancang untuk membawa pendengar dalam perjalanan emosional, dari nostalgia akan masa lalu yang damai hingga kemarahan atas kekacauan masa kini.
RTF menegaskan bahwa rilisan ini bukan sekadar eksperimen musikal, melainkan manifesto perjuangan. “Ini adalah pengingat bahwa musik bisa menjadi senjata untuk membuka mata masyarakat,” kata mereka. Maxi-single ini diharapkan menjadi penggerak bagi pendengar untuk ikut kritis terhadap isu-isu sosial-politik.
Penikmat musik keras dapat mengakses “Witness” dan “Never Forever” di seluruh platform digital mulai 1 April 2025.
Dengan kombinasi antara lirik provokatif, komposisi musik yang inovatif, dan produksi berkualitas tinggi, Revenge The Fate membuktikan diri sebagai salah satu voice of generation yang tidak takut menyuarakan kebenaran.
Maxi-single ini diprediksi akan menjadi salah satu rilisan metal paling berpengaruh di tahun 2025, baik secara musikal maupun sosial.