Sendiri – The Panic
Lagu ini juga disebut sebagai pertanda awal dari konsep “KEMATIAN ADALAH SENDIRI”, di mana individu akan dihadapkan pada kebingungan: bertahan dalam kesepian atau memilih “dimensi lain” setelah berjuang dalam kegelapan dunia.
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Video-Musik-Sendiri-Dari-The-Panic.jpg&description=Sendiri – The Panic', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band asal Bandung, The Panic, kembali mengejutkan penggemar dengan meluncurkan single terbaru berjudul “SENDIRI”. Lagu ini menggali tema mendalam seputar kesementaraan hidup, kesepian, serta pergulatan manusia dalam menghadapi kematian.
Dinyatakan sebagai karya yang penuh filosofi, “SENDIRI” dihadirkan sebagai cermin atas pertanyaan eksistensial: bagaimana manusia merespons keterasingan dan ketidakpastian di ujung perjalanan hidup.
Menurut The Panic, lagu ini merupakan narasi tentang nilai kehidupan yang sesungguhnya fana. “SENDIRI” bercerita tentang momen ketika seseorang ditinggalkan oleh kehidupan, terpuruk dalam kesendirian, dan terpaksa berhadapan dengan realita kematian.
Melalui komposisi musik yang memadukan elemen gothic, dark pop, rock, shoegaze, ambience, dan grunge, band ini berusaha menciptakan atmosfer gelap namun reflektif, seolah mengajak pendengar menyelami lorong-lorong pikiran terdalam mereka.
Salah satu potongan lirik yang mencolok, “Jangan kau biarkan diriku tangisi semua, jalani sendiri hidupku tanpa kasih yang nyata”, menjadi penegasan pesan agar manusia tidak menyia-nyiakan setiap detik kehidupan. The Panic ingin menyebarkan kesadaran bahwa hidup adalah rangkaian momen sementara yang harus dijalani dengan penuh makna.
Lebih jauh, lagu ini juga disebut sebagai pertanda awal dari konsep “KEMATIAN ADALAH SENDIRI”, di mana individu akan dihadapkan pada kebingungan: bertahan dalam kesepian atau memilih “dimensi lain” setelah berjuang dalam kegelapan dunia.
Video musik “SENDIRI” syuting di kawasan Foresto Jayagiri, Lembang, Bandung, diproduseri dan disutradarai langsung oleh The Panic bersama tim mereka. Lokasi tersebut dipilih untuk menonjolkan nuansa mistis dan kesendirian, serta sejalan dengan tema lagu.
Akis, vokalis The Panic, mengungkapkan bahwa proses syuting penuh tantangan, terutama karena cuaca dingin dan medan hutan yang tidak terduga. “Kami syuting dari pagi hingga malam, dan suasana lembab serta kabut tebal di Jayagiri justru memperkuat atmosfer kelam yang kami inginkan. Ada adegan di mana saya harus berdiam di tengah hutan sendirian — itu bukan akting, karena benar-benar merasakan kesepian yang autentik,” tuturnya.
Kibot, gitaris The Panic, menambahkan bahwa kolaborasi dengan tim kreatif menjadi kunci keberhasilan visual video. “Kami ingin setiap frame memiliki makna simbolis. Misalnya, adegan merenung di depan api unggun merepresentasikan harapan yang redup, atau diseret melalui jalan setapak di tengah kabut sebagai metafora ketidakpastian hidup. Proses ini butuh kesabaran, tapi hasilnya sepadan,” jelasnya.
Terkait tujuan dirilisnya video musik ini, Akis menegaskan bahwa mereka ingin menyajikan pengalaman audiovisual yang menyeluruh. “Musik dan visual harus menyatu agar pesan filosofis lagu lebih tersampaikan. Kami harap penonton tidak hanya mendengar, tetapi juga merasakan kesendirian, kegelisahan, dan secercah harapan yang kami sisipkan dalam setiap adegan,” ujarnya.
Kibot juga menyoroti harapan agar video ini memicu dialog tentang mental health. “Banyak orang merasa terisolasi, terutama di era digital yang ironisnya membuat kita ‘terhubung’ tapi tetap sepi. Melalui ‘SENDIRI’, kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak benar-benar sendiri. Kesendirian itu fase, dan ada cahaya setelahnya — asalkan kita mau berproses,” tambahnya.
Meski mengusung pesan berat, The Panic menegaskan bahwa “SENDIRI” bukanlah akhir dari segalanya. Mereka percaya bahwa kesendirian hanyalah fase sementara yang suatu saat akan berganti dengan kebahagiaan baru.
“Ini adalah pengingat bahwa setelah kegelapan, pasti ada cahaya. Tapi untuk mencapainya, kita harus berani menghadapi diri sendiri terlebih dahulu,” pungkas Akis.
Single ini kini tersedia di seluruh platform musik digital, lengkap dengan video musik yang bisa diakses melalui kanal YouTube resmi The Panic.