Connect with us

International

Squid Jelajahi Dunia Distopia Di Single Terbarunya, “The Hearth and Circle Round Fire”

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Squid
Squid / Courtesy of Alex Kurunis

Band eksperimental post-punk asal Inggris, Squid, merilis album terbaru berjudul ‘Cowards‘pada Februari lalu melalui label Warp. Kini, mereka kembali menghadirkan single anyar bertajuk “The Hearth and Circle Round Fire” yang sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital

Squid The Hearth and Circle Round FireDalam rilis persnya, vokalis sekaligus drummer Ollie Judge menjelaskan bahwa lagu ini lahir dari eksplorasi kreatif yang awalnya sederhana, namun kemudian diubah menjadi komposisi panjang selama 15 menit melalui proses rekaman yang unik.

Lagu dengan nuansa punk ini sebenarnya mudah untuk disusun, tetapi kami merasa kurang puas dengan kemudahan itu. Akhirnya, kami memutuskan untuk merekamnya sebagai sesi jam panjang, lalu memotong dan menyusunnya kembali seperti menyusun potongan puzzle,” ujarnya.

Lirik “The Hearth and Circle Round Fire” terinspirasi dari dunia distopia dalam novel “Fahrenheit 451” karya Ray Bradbury dan “They” karya Kay Dick, yang menggambarkan masyarakat yang terjebak dalam sensor massal dan propaganda, dengan hanya segelintir orang yang berani melawan.

Sebelumnya, Squid telah merilis single utama dari album ‘Cowards’, yaitu “Crispy Skin”, disertai video musik yang penuh konsep. Lagu ini sempat masuk dalam daftar Songs of the Week di beberapa media musik ternama. Mereka juga merilis single kedua “Building 650” yang dilengkapi dengan visual kreatif, serta single ketiga “Cro-Magnon Man” yang semakin meningkatkan ekspektasi para penggemar.

Album ‘Cowards’ adalah karya ketiga dari band Squid, melanjutkan perjalanan mereka setelah ‘O Monolith’ (2023) dan album debut ‘Bright Green Field’ (2021). Band yang terdiri dari Louis Borlase, Ollie Judge, Arthur Leadbetter, Laurie Nankivell, dan Anton Pearson ini dikenal dengan pendekatan eksperimental yang memadukan elemen post-punk, psychedelia, dan elektronik.

Proses rekaman ‘Cowards’ dilakukan di Church Studios, Crouch End, London, di bawah arahan produser pemenang Mercury Prize, Marta Salogni, dan Grace Banks. Mereka juga mengajak Dan Carey, kolaborator lama yang telah terlibat dalam dua album sebelumnya, untuk memberikan sentuhan produksi.

Squid Band

Mixing album ini ditangani oleh John McEntire dari band Tortoise, sementara mastering dilakukan oleh Heba Kadry. Louis Borlase menyatakan bahwa album ini merupakan titik balik dalam proses kreatif mereka: “Kami ingin menciptakan album dengan penulisan lagu yang kuat, mengusung ide-ide sederhana namun berdampak, berbeda dari ‘O Monolith’ yang lebih kompleks dan padat.

Ollie Judge menambahkan bahwa pengalaman tur internasional sangat mempengaruhi nuansa ‘Cowards’. “Setiap lagu terinspirasi oleh lokasi-lokasi spesifik yang pernah kami kunjungi bersama, seperti New York, Tokyo, dan Eropa Timur. Rasanya seperti menghidupkan kembali kenangan dari setiap tempat itu dan mengubahnya menjadi suara.”

Hal ini terlihat dalam dinamika album yang menggabungkan atmosfer urban dengan nuansa perjalanan yang liar, seolah membawa siapapun yang mendengarkannya untuk masuk ke dalam ekspedisi musikal yang penuh kejutan.

Dengan durasi 15 menit, “The Hearth and Circle Round Fire” menjadi simbol ambisi Squid dalam menjelajahi batasan genre. Dari dentuman drum yang kuat, riff gitar yang terputus-putus, hingga efek suara industri yang menciptakan ketegangan, lagu ini terasa seperti narasi audio yang mengajak pendengar untuk menyelami imajinasi dystopian.

Transisi antara bagian yang kacau dan melodi yang terstruktur menunjukkan kematangan mereka dalam meramu kompleksitas tanpa kehilangan energi mentah yang menjadi ciri khas post-punk.

YouTube Video
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *