Music News
Synchronize Fest 2025 Mengusung Tema “Saling Silang”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Synchronize-Fest-2025-Saling-Silang.jpg&description=Synchronize Fest 2025 Mengusung Tema “Saling Silang”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Tahun 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi Synchronize Fest, festival musik yang memasuki dekade emasnya dengan menyelenggarakan edisi ke-10. Mengusung tema “Saling Silang”, perhelatan ini tak hanya merayakan keberagaman musik Indonesia, tetapi juga merefleksikan keterkaitan erat antara musik, seni, dan budaya sebagai jantung harmoni ekosistem festival tanah air.
Synchronize Fest 2025 hadir dengan semangat menggabungkan nostalgia perjalanan satu dekade dengan inovasi konsep yang baru, mengajak penikmat musik menelusuri kembali momen ikonik seperti panggung penuh kejutan, setlist legendaris, hingga kolaborasi lintas disiplin yang mengukir identitas festival ini.
“Synchronize Fest lahir dari semangat kolaborasi antar komunitas dan multidisiplin. Di usia ke-10 ini, kami ingin menjadikannya bukan sekadar perayaan pencapaian, melainkan persembahan terbaik untuk semua pihak yang telah mendukung perjalanan kami,” ujar David Karto, Festival Director Synchronize Fest.
Tema “Saling Silang” dipilih sebagai metafora interkoneksi antara elemen-elemen kreatif yang saling memperkaya, sekaligus menjadi cerminan visi festival untuk terus menjadi ruang pertemuan ide-ide progresif.
Tahun ini, Synchronize Fest 2025 memperkaya konsepnya dengan merangkul dua entitas budaya berpengaruh: demajors, label rekaman independen yang menjadi rumah bagi musisi lintas genre, dan ruangrupa, kolektif seni rupa eksperimental.
Kolaborasi keduanya—yang sama-sama genap berusia 25 tahun—menghadirkan nuansa “music & art festival” melalui instalasi visual, pertunjukan interaktif, dan eksplorasi ruang kolektif. Acara ini akan digelar pada 3-5 Oktober 2025, menawarkan pengalaman multisensori yang melampaui sekadar pertunjukan musik.
Indra Ameng dari ruangrupa menjelaskan, “Sejak awal 2000-an, demajors dan ruangrupa hadir sebagai ruang mandiri bagi gagasan baru, tempat seniman dan komunitas lintas disiplin bertemu dan belajar.”
Ade Darmawan, perwakilan lain ruangrupa, menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah pernyataan penting tentang nilai berbagi sumber daya dalam ekosistem seni. “Synchronize Fest 2025 menjadi medium bagi kami untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman selama 25 tahun kepada publik dan generasi baru,” katanya.
Visual festival tahun ini juga mengalami transformasi unik. Melalui lokakarya pengarsipan, Synchronize Fest menggali kembali dokumen sejarah demajors dan ruangrupa selama seperempat abad.
Proses kreatif ini melibatkan diskusi, eksplorasi arsip, hingga teknik kolase dan cut & paste yang melibatkan seniman seperti Mateus Bondan (bondigoodboy), Hauritsa, Syaiful “Jahipul” Ardianto, Ahmad Fauzan (Cycojano), Degi Bintoro, dan Kolektif Cisarua Creative. Hasilnya adalah karya visual bertema “Saling Silang” yang merepresentasikan persilangan disiplin musik dan seni.
Saleh Husein, Art Director Synchronize Fest, menekankan pentingnya arsip sebagai aset pengetahuan. “Arsip bukan sekadar masa lalu, tapi bisa dikontekstualisasikan secara kontemporer. Kolaborasi dengan dua entitas era 2000-an ini memperlihatkan kesadaran akan nilai arsip yang dihadirkan kembali melalui budaya pop untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Dengan menggabungkan refleksi sejarah dan terobosan kreatif, Synchronize Fest 2025 tidak hanya menjadi pesta musik, tetapi juga ruang dialog antar generasi dan disiplin. Festival ini mengukuhkan komitmennya sebagai garda depan dalam membangun ekosisen seni yang inklusif, di mana musik dan seni visual bersatu menciptakan narasi baru yang inspiratif bagi masa depan budaya Indonesia.
Penjualan tiket Synchronize Fest 2025 telah dibuka, menjanjikan tiga hari penuh dengan pertunjukan musik kelas dunia, pameran seni interaktif, dan aktivitas kolaboratif yang mengajak publik merasakan denyut nadi kreativitas Indonesia.
Seluruh rangkaian acara ini diharapkan menjadi katalisator bagi lahirnya gagasan-gagasan segar yang terus memperkaya khazanah seni tanah air.