Connect with us

Music News

Tahun 1964: Awal Transformasi Brian Wilson Dan Jejak Awal Karya Legendaris The Beach Boys

Profile photo ofigoy

Diterbitkan

pada

The Beach Boys
The Beach Boys / Wikimedia Commons

Tahun 1964 menjadi momen monumental bagi Brian Wilson, sosok revolusioner di balik kesuksesan The Beach Boys. Di usia 22 tahun, Wilson diperkenalkan pada cannabis oleh sahabatnya, Lorren Daro, sebelum akhirnya mengalami gangguan saraf akibat stres selama penerbangan dari Los Angeles ke Houston pada Desember tahun itu.

Dua peristiwa ini menjadi fondasi bagi terciptanya pencapaian musik legendarisnya, termasuk mahakarya Pet Sounds yang mengubah wajah musik pop. Bersamaan dengan lonjakan kreativitas yang nyaris mistis, tahun ini juga menandai berakhirnya era “surfin’” klasik The Beach Boys.

Wilson memutuskan berhenti tur, digantikan sementara oleh Glen Campbell dan kemudian Bruce Johnston, sementara ia menyendiri di studio California untuk menghadapi kegelisahan jiwa sekaligus menciptakan karya baru.

Citranya sebagai “anak baik” musik pop pun runtuh, berganti dengan gambaran genius eksperimentalis yang terisolasi, menganalisis album The Beatles, dan tenggelam dalam pengaruh cannabis. “Pot,” ujar Wilson tentang transformasinya, “membuat musik tumbuh di kepalaku.”

The Beach Boys TodayAlbum kedelapan The Beach Boys, ‘The Beach Boys Today!‘, dirilis Maret 1965 sebagai buah dari pergolakan ini. Meski mendapat tanggapan kurang antusias, lagu-lagu seperti “Do You Wanna Dance?” (cover hits Bobby Freeman 1958), “When I Grow Up (To Be a Man)”, “Dance, Dance, Dance”, dan “Help Me, Rhonda” tetap sukses di pasaran.

Sisi pertama album ini masih mempertahankan aroma doo wop khas mereka, dengan tema romansa remaja dan nuansa pantai Pasifik yang jadi ciri khas. Lagu-lagu ini seolah menjual mimpi kehidupan California yang ideal bagi anak muda di tengah dataran monoton Amerika.

“Do You Wanna Dance?” menonjol berkat vokal memukau Dennis Wilson, adik Brian, sementara “When I Grow Up (To Be a Man)” menggali kecemasan eksistensial akan kedewasaan. Hanya “Don’t Hurt My Little Sister” yang terasa janggal, mengungkap ketertarikan Brian pada saudari iparnya, Diane Rovell, yang masih remaja.

Sisi kedua ‘The Beach Boys Today!’ justru menjadi jantung keunikan album. Di sini, Brian Wilson meninggalkan rekan bandnya dan berkolaborasi dengan The Wrecking Crew, sekelompok musisi studio legendaris, untuk mengeksplorasi kemampuan aransemennya.

Komposisi rumitnya mengangkat lagu-lagu ini melebihi sekadar balada poo, dipengaruhi gaya Phil Spector dan Jack Nitzsche, dengan sentuhan orkestral yang terinspirasi Bach dan The Four Freshmen. “Please Let Me Wonder”, lagu pertama yang Brian tulis di bawah pengaruh cannabis, adalah ode melankolis akan keraguan remaja.

Dengan lirik seperti “Can’t you tell my heart is breaking?”, lagu ini diakhiri bisikan Dennis “I love you” yang menghilang dalam harmoni, menandai arah artistik baru bagi band.

Tak kalah memukau, “I’m So Young” (cover hits William H. Tyus Jr.) diaransemen ulang sebagai simfoni perkusi dan harmoni yang menyentuh, dengan vokal Brian penuh kepedihan saat bergumam “Can’t marry no one”. “Kiss Me, Baby” memadukan kompleksitas instrumental dan lirik yang tulus, sementara “She Knows Me Too Well” mengungkap pengakuan kelam narator atas perlakuannya yang buruk pada kekasih.

Lagu ini mengekspos sisi gelap yang jarang diusung The Beach Boys, jauh dari imej ceria mereka. Album ditutup dengan “In the Back of My Mind”, simfoni mini tentang paranoia romantis yang menjadi cikal bakal ‘Pet Sounds’ dan ‘Smile’.

Meski kalah pamor dari ‘Rubber Soul‘ (The Beatles) atau ‘Highway 61 Revisited‘ (Bob Dylan) yang terbit di tahun yang sama, sisi B ‘The Beach Boys Today!’ tetaplah pernyataan artistik radikal dari band yang sering diabaikan kalangan kontra budaya era 1960-an.

Karya ini menjadi cetak biru kecemerlangan ‘Pet Sounds’, meski jarang diakui kritikus saat itu. Enam dekade kemudian, album ini tetap memesona, membuktikan kejeniusan Brian Wilson sebagai perajin suara yang tak tertandingi.

‘The Beach Boys Today!’ mungkin bukan mahakarya selevel ‘Pet Sounds‘, namun ia adalah batu loncatan penting yang memancarkan kegemilangan kreatif Wilson di puncak kariernya.

Dengarkan kembali, dan kita akan menemukan benih-benih inovasi yang mengubah sejarah musik—sebuah warisan dari seorang genius yang berani menghancurkan batas, bahkan saat dirinya terpuruk dalam labirin pikiran sendiri.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *