International
Thom Yorke Dan Mark Pritchard Rilis Lagu Kolaborasi “Back in The Game”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/02/Thom-Yorke.jpg&description=Thom Yorke Dan Mark Pritchard Rilis Lagu Kolaborasi “Back in The Game”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Thom Yorke, vokalis dari Radiohead dan The Smile, kembali berkolaborasi dengan musisi elektronik dan produser Mark Pritchard dalam lagu terbarunya yang berjudul “Back in the Game”. Lagu ini dirilis melalui label Warp dan telah diluncurkan bersamaan dengan video musik yang penuh dengan interpretasi visual.
Kolaborasi mereka sebelumnya terwujud dalam lagu “Beautiful People” dari album Pritchard tahun 2016, ‘Under the Sun’, yang juga dirilis di bawah label Warp.
Di lagu “Back in the Game”, suara khas Yorke dimanipulasi secara digital dengan menggunakan efek H910 Harmonizer, sehingga menghasilkan nuansa futuristik yang gelap. Menariknya, Yorke telah beberapa kali membawakan lagu ini secara langsung dalam pertunjukan solonya sebelum akhirnya dirilis secara resmi. Dengarkan lagunya di tautan ini.
Video musik “Back in the Game” disutradarai oleh Jonathan Zawada, kolaborator lama Pritchard. Dalam pernyataan resmi, Zawada mengungkapkan bahwa inspirasi visualnya berasal dari bassline lagu yang ia gambarkan sebagai “liar dan mengganggu”, yang mengingatkannya pada adegan terakhir film Staying Alive (1983) di mana John Travolta berjalan dengan penuh kesombongan di jalanan New York, tetapi dengan sentuhan lebih suram.
Konsep video ini kemudian berkembang menjadi parade karakter misterius dengan kepala kostum raksasa yang mengekspresikan kegilaan, seolah menggambarkan ambiguitas antara agresi dan perayaan.
Zawada juga menjelaskan bahwa lirik lagu tersebut menginspirasinya untuk menciptakan narasi visual mengenai keruntuhan peradaban yang terlihat dari dalam gedung, di mana berbagai benda dilemparkan keluar jendela dan dibakar dalam api yang besar.
“Video ini menggambarkan perayaan yang berlangsung di tengah peradaban yang perlahan-lahan hancur di sekitarnya, seolah-olah kemajuan justru membawa kita mundur,” tambahnya. Ia juga menyisipkan kritik sosial mengenai bagaimana masyarakat modern menilai ekspresi budaya dan menghadapi perubahan besar di abad ke-21.
Mark Pritchard, yang dikenal melalui proyek musik Reload, Link, dan Global Communication, adalah sosok yang sudah tidak asing lagi di dunia elektronik. Pada tahun 2011, ia bahkan mengerjakan dua remix untuk lagu Radiohead “Bloom“, yang semakin memperkuat hubungan kreatifnya dengan Yorke.
Sementara itu, Thom Yorke tetap aktif bersama The Smile, grup yang terdiri dari Jonny Greenwood (Radiohead) dan Tom Skinner (Sons of Kemet). Tahun lalu mereka merilis dua album: ‘Wall of Eyes’ dan ‘Cutouts’ yang berhasil masuk dalam daftar Top 100 Album 2024 versi media musik ternama, meskipun dirilis pada tahun 2023.
Kehadiran “Back in the Game” tidak hanya menegaskan chemistry kreatif antara Yorke dan Pritchard, tetapi juga mencerminkan kondisi sosial melalui medium seni.
Dengan distorsi vokal dan visual yang kaya akan metafora, lagu ini mengajak kita semua untuk merenungkan kompleksitas zaman modern—di mana kemajuan teknologi dan budaya sering kali berjalan beriringan dengan dekadensi moral dan lingkungan.