Articles
Tujuh Festival Musik Terbaik di Indonesia
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2015/08/jrl.jpg&description=Tujuh Festival Musik Terbaik di Indonesia', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Kreativitas yang tak ada habisnya serta hasrat berkarya yang menggunung membuat Indonesia tak pernah sepi dari berbagai acara musik. Deretan festival pun kerap mewarnai ranah hiburan di Nusantara. Tak kalah dengan festival berskala besar di negara lain, Indonesia juga memiliki festival-festival musik bertaraf internasional dengan tawaran pengalaman musikal yang mengagumkan. Berikut ini rangkuman tujuh festival musik terbaik di Indoensia versi Gigsplay.
1. Jakarta International Java Jazz Festival
Dengan keterlibatan musisi-musisi jazz kaliber duni, Jakarta International Java Jazz Festival (JIJJF) menjadi salah satu festival musik jazz terbesar di Asia. JIJJF bahkan pernah meraih rekor MURI pada tahun 2010 sebagai festival jazz terbesar dengan 1300 musisi, artis, dan grup musik dalam 21 panggung.JIJJF sendiri merupakan gelaran festival jazz yang pertama kali dihelat dalam satu kawasan.
Acara tahunan yang telah berjalan selama satu dasawarsa pernah memboyong Stevie Wonder, James Brown, Eric Benet, Earth, Wind, and Fire, Bubi Chen, Angie Stone, Jamie Cullum, Santana, Dave Koz, Sheila Majid, Lee Ritenour, Steve lukather, Robben Ford, hingga Bob James. Sementara itu, nama-nama besar musisi Indonesia juga sudah pernah memajang permainan musiknya di panggung JIJJF. Hal ini membuktikan bahwa musik merupakan bahasa universal yang menyatukan manusia dalam suatu harmoni yang mendamaikan.
2. Soundrenaline
Acara satu ini tentu tak diragukan lagi kualitasnya. SOUNDRENALINE merupakan pelopor festival musik dalam negeri yang mempersembahkan panggung musik multi genre. Sederet artis papan atas tanah air ditampilkan lewat suguhan spektakuler dan berkelas internasional di panggung beberapa kota. Mereka adalah Iwan Fals, Slank, Gigi, Naif, Burgerkill, Sheila On 7, Nidji, serta beberapa musisi internasional seperti Noise Conspiracy (Swedia), The Weekend (Kanada), dan INXS (Australia).
Dari tahun ke tahun, SOUNDRENALINE selalu mengusung tema berbeda dan kerap ditunggu para pecinta musik di seluruh Indonesia. Tahun lalu dengan tema “Voice of Choice”, event ini memberikan kesempatan kepada penikmatnya untuk memilih sendiri daftar lagu yang akan dibawakan oleh para musisi. Pada tahun 2015, SOUNDRENALINE mengkhususkan diri untuk pemberian apresasi terhadap keberagam genre musik tanah air. Website www.soundrenaline.co.id dapat diakses untuk mendapatkan beragam informasi terbaru lainnya tentang SOUNDRENALINE 2015.
3. Jazz Gunung
Sebuah kolaborasi antara musik jazz dengan alam pegunungan memberikan pengalaman tersendiri. Dimulai sejak tahun 2009, Jazz Gunung menarik atensi besar dari para pecinta musik hingga rela menempuh jarak jauh untuk sampai ke lokasi. Hingga penyelenggaraan yang ketujuh kali pada bulan Juni silam, jumlah penikmat Jazz Gunung semakin menggunung pula.
Sensasi menikmati musik di tempat dengan ketinggian lebih dari 2000 meter di atas pemukaan laut ini digagas oleh Butet Kartaredjasa, Djajuk Ferianto, dan Sigit Pramono. Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur menjadi saksi bagaimana alam, manusia, dan musik bersatu padu membentuk senandung dari musisi nasional dan internasional.
4. Jakarta International Java Rockin’Land
Jakarta Internatonal Java Rockin’Land atau Java Rockin’Land (JRL) memberikan kesempatan musik rock lokal dan internasional untuk berteriak lantang dan bersuka ria. Smashing Pumkins, Stereophonics, MEW, Mr. Big, Halloween, The Cranberries, Vertical Horizon, Neon Trees, Dashboard Confessional, Good Charlotte, Third eye Blind, Stryper, The Vines, 30 Second To Mars, Frente, Arkarna, Collective Soul, Steelheart, Sixpence None The Richer, Sugar Ray, hingga Wolfmother pernah didaulat meramaikan JRL. Musisi lokal seperti The S.I.G.I.T, Deadsquad, Gigi, /rif, dan Seringai juga turut ambil bagian dalam festival ini.
Tak ada pembatas antara band papan atas dengan band indie di sini karena mereka memiliki kualitas yang tak diragukan lagi. Basis massa yang kuat dari masing-masing band, baik nasional maupun mancanegara, juga menjadi pemicu utama dari selalu meriahnya JRL. Penyelenggaraannya di pertengahan tahun juga memungkinkan berbagai kalangan untuk bsia menikmati sajian JRL, seperti anak sekolah yang tengah menikmati masa liburannya.
5. Bandung Berisik
Sebagai sebuah festival musik metal terbesar di indonesia, Bandung Berisik (BB) tak sekadar menampilkan musik keras, tetapi juga unsur lain yang memegang nilai kearifan budaya lokal. Berbasis komunitas, BB penuh dengan semangat muda dan kemandirian. Jika melihat sejarah, BB pertama pada tahun 1995 merupakan acara 17 agustusan. Sebagai salah satu produk dari Homeless Crew, BB saat itu menampilkan 16 band yang sudah memenuhi syarat: udah pernah rekaman dan punya demo. Para performer tersebut merupakan cikal bakal band besar sekarang, salah satunya adalah Jasad.
Seiring berjalan waktu, BB terus dilaksanakan hingga akhirnya perlu waktu delapan tahun untuk meneruskan estafet dari BB VI (2003) ke BB V (2011). Menurut Kimung sebagai salah satu musisi Ujungberung Rebels, selama rentang itu, festival-festival musik baru tetap ada seperti Bandung Deathfest. Rentang waktu tersebut diperlukan untuk membangun energi yang bisa regenerasi membangun kebersamaan. BB pun kini merupakan role model bagi generasi muda sebagai sarana edukasi menghargai musik lokal.
6. Hammersonic
Festivalnya para metalhead di Indonesia ini baru hadir sejak tiga tahu lalu, namun telah mengambil hati para penggemarnya dengan jajaran para pengisi acara yang mumpuni. Jika selama ini metal dianggap musik bawah tanah, Hammersonic telah membuatnya mencuat ke permukaan dengan kehadiran puluhan ribu orang yang turut berpesta pora. Tercatat nama-nama seperti Lamb of God, Bullet For My Valentine, Kreator, Vader, Unearth, Hatebreed, Meyhem, Ignite, Terrorizer, D.R.I., Psycroptic, Suffocation, Divine Codex, Nothnegal, Impiety, sampai Massacre Conspiracy memunculkan adrenalin di Hammersonic.
Band-band tamu tersebut pernah menghajar panggung bersama musisi tangguh pribumi seperti Jasad, Koil, Death Vomit, Seringai, Suckerhead, Dead Vertical, Deadsquad, Burgerkill, dan Siksa Kubur. Penampilan mereka pun bersanding dengan sound system yang beringas memborbardir metalhead tanpa jeda. Sebuah pesta distorsi istimewa sebagai pembuktian bahwa Indonesia dihuni oleh skena metal yang besar dan kompak.
7. Djakarta Warehouse Project
Lini dance music pun memiliki tempat dengan adanya festival musik elektronik terbesar di Asia Tenggara bertajuk Djakarta Warehouse Project (DWP). Zedd, David Guetta, Skrillex, Avicii, Flight Facilities, Breakbot, hingga Steve Aoki menjadi aktor pencuat keriaan dalam agenda tahunan ini. Belum lagi jajaran DJ asli Indonesia lainnya yang ikut meracik keseruan seperti Angger Dimas, dll.
Dengan tak hanya terpusat di satu arena, DWP tak henti membuat raga bergerak dan bergoyang mengikuti beat sepanjang malam. Menurut rencana, DWP 2015 akan digelar pada Desember mendatang. Berbagai DJ kenamaan mancanegara direncanakan tampil seperti Major Lazer, DJ Snake, R3hab, Tiesto, Jamie Jones, Porter Robinson, Axwell, Kaskade, Oliver Heldens, dan Mad Decent .
***
Teks: Hanifa Paramitha Siswanti