Connect with us

Featured

Vasudhaiva Kutumbakam Dalam Album Mini Kalabiru

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Manusia tidak pernah luput dari arus dinamika kehidupan. Manusia sebagai khalifah di muka bumi, menyebabkan terciptanya letupan-letupan liar yang tertuang pada beribu macam persepsi dan pemahaman akan arti spiritualitas dalam jiwa manusia yang terkoneksi antara semua aspek kehidupan. Dinamika ini pada dasarnya merupakan hal yang akan selalu ada, namun seyogyanya harus dilandasi oleh satu pemikiran, harmonisasi semesta.

Kalabiru, band Progressive / Psychedelic Folk-Rock ini merilis EP mereka, “Ekspedisi Sajiwa” dengan menghadirkan nuansa baru yang terselimuti oleh pemikiran ‘Vasudhaiva Kutumbakam’ atau pemahaman bahwa manusia merupakan satu keluarga antara sesama, sehingga realitas dinamika kehidupan merajai setiap sistem kehidupan, dapat tetap saling mengisi menuju keserasian spiritual yang akan dirilis pada Spotify, Soundcloud, dan Youtube.

Dari 4 lagu yang berada dalam album mini ini, Kalabiru berusaha menelisik dinamika spritual manusia dalam 1 siklus umum, bentuk gejolak yang berusaha mencari kebenaran hakiki. Diawali dengan lagu pembuka, Sanda Merapah menjelaskan awal perjalanan manusia dalam memulai kehidupan dan berusaha mencari makna akan kehidupannya. Lalu terciptanya refleksi diri dalam melakukan perjalan penuh gejolak, sehingga menemukan pemahaman sejati mengenai dirinya pada lagu kedua Dhan Sampati. Nah-Hey!, pemahaman itu menimbulkan kepekaan tinggi terhadap dunia sekitar dimana tersadarinya harmoni semesta bagai utopia karena kesewenangan manusia. Ekspedisi Sajiwa Pencarian jiwa adalah kuncinya, menemukan arti spiritualitas yang harmoni terhadap semesta, menyingkirkan problema yang ada di sekitar, serta bersama-sama menjalani kehidupan yang harmonis tanpa perbedaan sebagai makhluk yang berasal dari satu energi, menghargai bahwa semesta ini hanyalah titipan Tuhan semata, sang ‘Mahajiwa’.

“Hal yang kami sasar kepada kehidupan, terutama Tanah Nusantara ini tidak lebih dari persatuan antara seisi negeri dalam sekumpulan banyaknya perbedaan yang ada. Kami tidak membicarakan bagaimana masalah agama yang belakangan ini memanas, melainkan faktor yang lebih mendasar. Kita terdiri dari satu unsur yang sama dan layaknya kita mengarungi kehidupan ini secara harmonis” –Kalabiru Namun harapan belaka hanya akan menjadi debu di atas kertas putih tanpa adanya tangan yang turut ikut serta untuk menulis kisah yang abadi secara bersama-sama dengan warna yang berbeda. Beragam kisah dan harapan tertulis dalam satu wadah yang sama menjadikan perjalanan kehidupan yang indah, dalam ekspedisi sajiwa.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *