Connect with us

New Tracks

WUSS, Proyek Supergroup Dari Kota Malang Terbitkan “Lunar”

Dipublikasikan

pada

WUSS

Di kota Malang, ide-ide kreatif dapat dengan mudah diwujudkan menjadi proyek yang nyata. Kota ini memiliki banyak titik pertemuan dan ruang kolaborasi yang tersebar luas, baik di lingkungan akademis, ruang kerja bersama, acara musik, hingga kafe-kafe yang tersebar dari pusat kota hingga ke pinggiran kabupaten.

Lingkungan yang mendukung ini memfasilitasi lahirnya banyak kolaborasi lintas disiplin dan genre seni, salah satunya adalah proyek musik bernama We Undercover Super Softy atau yang disingkat WUSS.

WUSS adalah proyek musik indie-rock yang muncul dari pertemuan musisi lintas kota dan berbagai latar belakang karir. Para anggotanya bukan hanya datang dari Malang, tapi juga Surabaya.

Terdiri dari Brilyan Prathama (mantan anggota Humi Dumi dan Nonanoskins), Sabiella Maris (gitaris Closure), Rara Harumi, dan Rufa Hidayat (anggota Remissa dan Inheritors). Mereka baru-baru ini meluncurkan single perdana berjudul “Lunar”, yang menjadi tanda lahirnya proyek kolaborasi ini.

WUSS LunarBrilyan mengungkapkan bahwa lagu “Lunar” adalah karya yang sudah lama ia buat, namun sempat tersimpan tanpa perkembangan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Sabiella, dan mereka merasa ada kecocokan dalam selera musik.

Dari sana, lahirlah ide untuk membentuk band bersama, yang kemudian diperkuat oleh Rufa sebagai drummer dan Rara sebagai bassis. “Ini seperti musik yang menemukan jodohnya,” ujar Brilyan tentang awal mula terbentuknya WUSS.

Keputusan untuk memberi nama We Undercover Super Softy bukan tanpa alasan. Menurut Brilyan, nama tersebut mencerminkan karakter mereka yang terlihat biasa saja dari luar, namun sebenarnya sensitif dan penuh perasaan.

Nama yang panjang ini kemudian disingkat menjadi WUSS, yang juga menggambarkan pendekatan musik mereka—indie-rock yang catchy dengan modifikasi suara overdrive dan tempo drum yang penuh energi, yang bisa mengundang sing-along hingga stage diving di panggung.

Sabiella, yang menulis lirik untuk single “Lunar”, menjelaskan bahwa lagu ini mencoba memandang kehidupan dengan analogi bulan dan matahari.

Lagu ini punya makna yang dalam tentang bagaimana kita sering tidak menyadari dukungan di balik setiap langkah kita, seperti bulan yang bersinar di malam berkat pantulan cahaya matahari,” jelas Sabiella. Ia juga menekankan pentingnya mensyukuri kehidupan tanpa memandang rendah orang lain, entah itu dari sudut pandang malam atau siang hari.

Proses rekaman single ini dilakukan di Griffin Studio, dengan Ayok sebagai penanggung jawab mixing dan mastering. Ilustrasi untuk single tersebut dikerjakan oleh Farhan Endy, sementara perilisan lagu dilakukan melalui Haum Entertainment, sebuah label rekaman yang cukup aktif di kota Malang.

Ketika ditanya tentang rencana band ke depannya, Brilyan menyebutkan bahwa mereka memiliki rencana untuk tampil di panggung, namun untuk saat ini fokus utama mereka adalah mendistribusikan karya musik yang telah dibuat.

Agenda lain sedang dalam perencanaan matang, mengingat kesibukan masing-masing anggota yang juga harus menyesuaikan dengan jadwal lain di luar musik. Sebagai bocoran, WUSS sedang menyelesaikan materi untuk mini album debut mereka, yang akan segera menyusul setelah perilisan single perdana ini.

Single “Lunar” telah dirilis di Bandcamp sejak 24 September 2024, dan mendapatkan sambutan hangat dari para pendengar.

Dengan proyek ini, WUSS memperlihatkan bagaimana kolaborasi lintas disiplin dan kota dapat melahirkan karya musik yang segar dan penuh makna, memperkuat citra Malang sebagai kota yang mendukung kreativitas dan kolaborasi seni.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *