Linkin Park : FROM ZERO WORLD TOUR 2025 Baca Infonya Disini×
Connect with us

Diterbitkan

pada

Ada rasa hangat, haru, dan menyentuh relung hati ketika menyaksikan video musik Tutur Batin dari Yura Yunita. Bagaimana tidak, gambaran dan kisah yang ada dalam video musik tersebut akan terasa begitu relevan dan familiar bagi banyak perempuan. Sebab, setiap perempuan pasti memiliki kisah dan pergumulan dirinya masing-masing yang dihadapi setiap hari.

Sayangnya, perempuan kerap kali menjalani pergumulan tersebut dalam sunyi secara sendiri-sendiri. Bertepatan dengan perayaan Hari Perempuan Sedunia (International Women’s Day), Yura Yunita mengajak perempuan untuk saling merangkul, menerima ketidaksempurnaan yang dimiliki, dan merayakan diri bersama-sama lewat video musik Tutur Batin.

“Tutur Batin” merupakan lagu yang terdapat dalam album ketiga dari Yura Yunita yang berjudul sama. Album tersebut telah rilis pada Bulan Oktober 2021 lalu dan berisikan 11 lagu. Secara garis besar, album itu adalah upaya Yura Yunita untuk bercerita secara jujur dan apa adanya kepada para pendengarnya mengenai pengalaman personal yang dirasakannya saat menghadapi pergumulan diri dan perjuangan sebagai perempuan yang mencoba mewujudkan mimpi di industri musik.

“Dari perjalananku, aku belajar bahwa sebagai perempuan kita harus bisa berani untuk speak up, berani mengejar passion, dan berani mengambil keputusan yang terbaik untuk diri kita sendiri. Aku belajar bahwa tak perlu sempurna untuk menjadi lebih baik. Mengejar kesempurnaan ngga akan ada habisnya hingga kita belajar untuk menerima diri apa adanya. ” ujar Yura Yunita.

Ingin mempersembahkan video musik “Tutur Batin” sebagai kado manis untuk para perempuan, Yura Yunita pun menggandeng Gianni Fajri sebagai sutradara. Alasannya, ia ingin video musik “Tutur Batin” dituturkan melalui sudut pandang perempuan. Selain itu, saat bertemu dengan Gian (sapaan sang sutradara), Yura pun langsung merasakan Gian memiliki energi & frekuensi yang sama dengannya.

 

Video musik “Tutur Batin” menampilkan tiga cerita yang dialami oleh tiga karakter utama. Tokoh pertama adalah Riana, seorang perempuan yang kerap kali dibanding-bandingkan oleh saudara kandungnya hingga sempat membuat ia tidak percaya diri. Kemudian ada Tata, seorang perempuan yang memiliki permasalahan dengan bentuk tubuhnya dan merasa tidak diterima secara tulus oleh lingkungan pertemanannya. Tokoh ketiga adalah Muti, sosok perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga yang mencoba speak up untuk menjadi tangguh demi putrinya.

Bagi Yura Yunita, kisah yang dia pilih untuk tampilkan dalam video musiknya merupakan kepingan dari hal-hal yang kerap kali dialami oleh sejumlah perempuan.

Ingin menggarisbawahi bahwa perempuan itu spesial dan punya kisah istimewa untuk dituturkan, Yura Yunita memilih untuk menampilkan sosok perempuan istimewa yang dapat dengan mudah ditemui keseharian dan memiliki perjuangannya masing-masing dalam video musiknya.

Yura Yunita dan Gianni Fajri melakukan pendekatan yang terbilang unik. Mereka lebih dulu berkenalan dan saling bercerita secara mendalam dengan para perempuan yang terlibat di video musik tersebut.

“Kami pendekatannya ngobrol dulu, kami gali dulu ceritanya masing-masing, masa lalunya, dan cerita hidupnya yang sangat personal. Sehingga mereka bisa lebih tergugah akan ceritanya sendiri, mendalami dirinya sendiri, dan mendalami tutur batinnya sendiri,” cerita Yura.

Tutur Batin menjadi karya yang spesial bagi Yura Yunita karena ketika menggarapnya, dirinya pun tengah berada dalam perjalanan untuk menerima & memaafkan trauma yang dialaminya di masa lalu. Pada akhirnya, keputusannya untuk membuka diri secara jujur dalam karya menjadi jalan baginya dalam melakukan penyembuhan batin.

Bila diibaratkan dengan lima tahapan dalam memproses kesedihan yang terdiri dari penolakan (denial), kemarahan (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance), Tutur Batin adalah karya yang lahir ketika Yura Yunita ingin mencapai pada tahap penerimaan diri.

“Ternyata proses menerima diri sendiri itu lebih ringan saat aku merayakan ketidaksempurnaanku. Dari situ aku  belajar, sejauh mana kau mencari, sampai ke ujung dunia pun, kalau hatimu masih tetap kosong, artinya yang kau cari adalah dirimu. Karena Jiwa yang terbaik ternyata sudah ada di dalam dirimu sendiri” ungkapnya.

Meski Tutur Batin adalah karya yang berangkat dari kisah personal, Yura Yunita berharap cerita yang ia bagi dapat mewakili & menyentuh hati banyak orang, terutama para perempuan, yang mendengarkan lagunya dan menonton video musiknya.

“Video musik ini tidak hanya diambil dari sudut pandang aku pribadi, tapi yang kali ini juga aku ingin meng-capture dari banyak cerita perempuan. Karya ini bukan hanya jadi karya aku dan yang terlibat, tapi juga jadi karya semua perempuan dan semua orang yang mendengarkan,” harapnya.

Rangkuman Fakta Video Musik Tutur Batin:

  • “Tutur Batin” merupakan salah satu dari 11 lagu yang ada dalam album ketiga Yura Yunita yang rilis pada 2021 lalu.
  • Dalam “Tutur Batin”, Yura Yunita ingin berbicara jujur apa adanya mengenai kisah penerimaan diri terhadap luka dan kepahitan yang dialaminya di masa lalu.
  • Gianni Fajri menjadi sutradara video klip tersebut karena Yura Yunita ingin video musik tersebut dituturkan dari perspektif dan sudut pandang perempuan.
  • Ada tiga tokoh dalam video musik “Tutur Batin” yang cerita ketiganya dianggap mewakili pergumulan yang dihadapi oleh para perempuan.

 

Tentang Yura Yunita

Yura Yunita merupakan penyanyi dan penulis lagu yang telah melahirkan tiga album, yakni YURA (2014), Merakit (2018), dan Tutur Batin (2021) serta puluhan lagu hits. Dalam perjalanan karirnya, ia telah memenangkan berbagai penghargaan, salah satunya dia dianugerahi piala Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards untuk kategori Artis Solo Wanita Pop Terbaik selama dua tahun berturut-turut melalui single “Intuisi” (2017) dan “Harus Bahagia” (2018). Dalam ajang penghargaan itu, ia juga menyabet piala Album Pop Terbaik untuk album Merakit (2019).

Selain itu, Yura Yunita juga terlibat dalam penggarapan lagu “Reflection” dari film Mulan versi live-action garapan Walt Disney.. Ia juga terpilih sebagai artis untuk program EQUAL dari Spotify pada Oktober 2021.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *