Connect with us

Articles

Band-Band yang Selalu Memakai Helm & Topeng

Diterbitkan

pada

Menyaksikan kesuksesan Daft Punk di Grammy Awards 2014 lewat tayangan televisi membuat Saya begitu penasaran dengan sosok sebenarnya Daft Punk. Kemudian muncul banyak fantasi dengan berharap mereka membuka helm-nya dan berbicara di depan banyak orang dan menyatakan banyak hal ke seluruh dunia secara langsung pada saat menerima penghargaan Grammy ke-56 untuk kategori Record of the Year atau pada saat Album of the Year.

Selain banyak fantasi yang terlintas di kepala, Saya juga memiliki banyak pertanyaan, kenapa Daft Punk harus mengenakan helm kemana pun dan pada saat apapun.

Setelah fantasi itu gagal dan pertanyaan itu tidak terjawab, Saya langsung mencari dan mengumpulkan band-band yang muncul dengan konsep menggunakan helm dan atau topeng. Karena kita semua tahu, tidak hanya Daft Punk yang memiliki ‘kelebihan’ ini.

 

Slipknot, pemenang Grammy Awards untuk Best Metal Performance pada tahun 2006 dan sudah tercatat sejarah mendapatkan 7 nominasi di Grammy Awards ini memiliki daya tarik dengan topeng dan helm yang mereka kenakan di setiap panggungnya.

Bahkan, industri topeng dan helm pun sempat berkembang pesat dan memicu band-band di seluruh penjuru dunia untuk mengenakan serupa. Padahal Slipknot bukan yang pertama kalinya.

Pertama kali muncul pada tahun 1995, kelompok musik asal Iowa ini berhasil mendapatkan respon positif sejak rilisnya debut album self-titled mereka. Bahkan mencapai puncak 50 Billboard Top 200 pada tahun 1999. Media dan kritikus musik beranggapan, salah satu poin kesuksesannya karena mendapatkan perhatian lebih dari topeng yang mereka kenakan.

 

Insane Clown Posse, sudah menarik perhatian publik sejak kemunculannya duo hip-hop horror Joseph Bruce (Violent J) dan Joseph Utsler (Shaggy 2) pada tahun 1989 di Detroit.

Insane Clown Posse selalu tampil atraktif sekaligus terlihat sangat menyeramkan, karena mereka mengadaptasi Dark Carnival yang diaplikasikan ke dalam karakter cat wajah yang menjadi masker mereka. Dark Carnival ini merupakan gambaran dari mitologi dan etos kegelapan, tentang kematian dan bangkitnya jiwa-jiwa yang akan dibawa ke dunia lain.

 

Gwar, mungkin ini yang menjadi fenomenal, setidaknya bagi Saya. Gwar tidak hanya muncul dengan topeng dan helm, tapi dengan kostum yang barbar. Kelompok musik thrash metal asal Virginia ini sudah menarik perhatian publik sejak kemunculannya pada tahun 1984.

Gwar merupakan proyek musik milik Dave Brockie, vocalist dan bassist Death Piggy. Penampilan Gwar sangat brutal, tidak jarang dihiasi dengan teatrikal penuh aksi yang gore dan berdarah-darah. Gwar menggambarkan sebagai makhluk atau monster dari dunia lain yang dikutuk di bumi.

MF Doom, merupakan proyek musik milik Daniel Dumile, underground hip hop artist asal Inggris. Di setiap penampilan dan interview media, Doom selalu mengenakan topeng colossal patriot.

Daniel pun menyatakan alasannya kenapa mengenakan topeng ini, karena seolah-olah dia memiliki sosok dan jiwa yang lain ketika mengenakan topeng dan bermain untuk MF Doom. Jiwa dan pribadi ini akan berubah saat dia tidak mengenakan topeng ini.

Blue Man Group tampaknya menjadi salah satu kelompok musik yang berhasil sukses dengan kombinasi kreatif di musik dan seni, dan Saya rasa semua orang sudah mengetahuinya.

Mungkin sama halnya dengan Kiss, mereka pun sudah menjadi legenda dengan konsep panggung dan image band mengenakan kostum dan masker di wajahnya.

Jika Blue Man Group menggambarkan dirinya sebagai ‘manusia biru’, yang memiliki karakter tidak seperti manusia, Kiss muncul dengan wajahnya yang dilukis sesuai dengan kepribadian setiap personilnya. Ada yang hopeless romantic and starry-eyed lover pada wajah Starchild, atau pada Demon yang menggambarkan dark sense of humor.

Deadmau5, merupakan nama panggung Joel Thomas Zimmerman yang mengaplikasikan nama tersebut di atas panggung, di balik meja DJ dan di setiap penampilannya.

Nama dan kostum kepala yang dia kenakan ini berasal dari kekagetan dia ketika membongkar komputer rumah dan terdapat tikus mati. Hal ini menjadi alur kesuksesan dia dengan membuat konsep penampilannya mengenakan kostum menyerupai tikus.

clinic

Clinic. (Foto:fact)

Liverpool memiliki kelompok post-punk revival yang muncul tahun 1997 dan memenangkan Grammy Awards untuk kategori Best Alternative Music Album pada tahun 2002.

Sesuai dengan namanya, Clinic selalu tampil dengan mengenakan masker layaknya perawat atau dokter di rumah sakit. Tidak ada hal yang istimewa dengan pengenaan masker ini selain mengembangkan nama dan makna dari nama Clinic.

locust1

The Locust. (Foto: cvltnation)

The Locust, kelompok musik asal California dengan konsep musik yang sangat kompleks memainkan grindcore, noise rock, dan sedikit new wave yang sangat aneh ini tampil dengan kostum yang menyerupai serangga. Di setiap perform dan interview medianya, The Locust tidak lepas dengan karakternya masing-masing, menutupinya dengan topeng dan atau kostum.

Selain, band-band di atas, masih banyak tercatat sejarah sebagai proyek musik yang memiliki ciri khas dengan topeng atau kostumnya. Hmmm tunjuk saja secara instant mulai dari Kuburan sampai SBTRKT yang tidak jarang konsep ‘menutup identitas’ ini menjadi daya tarik tersendiri.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *