HARDCORE ROMANCE TOUR : Tur Pamungkas 9 Kota. Baca Infonya Disini×
Connect with us

Interviews

Dunia Fiksi ala Belkastrelka

Dipublikasikan

pada

Belakangan, band-band indie asal Jogja menarik perhatian saya. Salah satunya adalah duo asal Jogja ini, Belkastrelka. Duo ini pertama kali saya “temukan” ketika membaca  ulasan tentang mereka di sebuah majalah gaya hidup remaja. Namanya yang unik, serta judul albumnya yang nyentrik (Penyusup Misterius dan Suara-suara Aneh dari Kamar), membuat saya tertarik. Penasaran, saya mengunduh album mereka di portal Yes No Wave. Meskipun saya bukan  penggemar Electro, genre yang diusung oleh band tersebut, tapi toh saya terbius oleh lirik mereka yang imajinatif, ganjil, sedikit galau, tapi juga cerdas. Dalam sekejap, duo ini pun langsung masuk ke dalam daftar  musisi “sinting” favorit saya.

Saya berkesempatan untuk ngobrol-ngobrol dengan mereka lewat surat elektronik. Mari kita simak chit-chat serius tapi santai saya dengan Yennu dan Asa.

Siapa sih Belkastrelka itu?

Oke, jadi Belkastrelka itu adalah Asa Rahmana di vokal dan Yennu Ariendra di leptop plus musik.  Kita sekarang juga semakin ramai dengan permainan trumpet Erson Padapiran. Kalo ditanya soal genre, kayaknya kita nggak punya genre (tertawa).

Kenapa namanya Belkastrelka? Apa filosofi di balik nama kalian?

Unyu kan namanya? Hehe… Sejak awal banyak yang mengeluh kalo nama ini asing dan sulit dilafalkan lidah Indonesia. Nama ini diambil dari nama dua sepasang anjing yang diberangkatkan Rusia ke luar angkasa dengan Sputnik V, dan mereka merupakan makhluk hidup pertama yang bisa kembali ke bumi dengan selamat. Pergi keluar angkasa adalah impian bersama umat manusia pada era tersebut, tapi sekarang siapa juga yang masih ingat? Ide-ide yang berkaitan dengan mimpi dan ingatan ini menjadi fondasi yang kami bawa sejak awal kami berkarya.

Musik-musik electro seperti kalian ini lagi nge-hype. Duo juga sekarang lagi marak. Terus sebenernya apa sih yang kalian tawarin ke pecinta musik?

Oh, iya tho?  mengutip tulisan di halo-belkastrelka.tumblr.com,  “…musik elektronik yang sekarang digunakan oleh Belkastrelka hanyalah sebuah metode untuk menerjemahkan ide musiknya, bukan sebuah genre yang terus dianut.” Untuk duo, kami tidak punya alasan.

Kami menawarkan musik yang konseptual, yang tidak memihak pada pasar maupun pendengar. Kami minta maaf kalau sudah membuat segelintir oknum ABG menjadi galau, itu tidak dilakukan secara sengaja (tertawa). Kami mengerjakan karya kami dalam format yang sesuai dengan ide yang kami bangun, dan kebutuhan setiap karya berbeda-beda, meskipun tentu saja pada akhirnya ada benang merah yang terdengar antara lagu yang satu dengan yang lain. Membikin musik itu sama dengan memasak, memadukan beragam unsur demi sebuah cita rasa. Tidak peduli itu unsur apa, kami meramu tidak hanya dengan genre tertentu, bahkan juga tidak hanya berhenti pada media musik saja, seperti media visual, teater, sastra, koreografy dan lain sebagainya adalah bumbu lain yang akan menambah kelezatan makanan. Sebuah kebetulan Belkastrelka sekarang ini menggunakan media elektronik.

Yennu kan sebelumnya terkenal sebagai personil Melancolic Bitch. Setelah Melbi vakum, apakah Belkastrelka ini jadi pusat kegiatan bermusik ?

Lho? kan Melbi dan Belkastrelka dua-duanya cuma side job (tertawa). Belakangan ini Yennu cuma bisa mengerjakan album terbaru Belkastrelka cuma di malam hari dan weekend

Judul album “Penyusup Misterius dan Suara-suara Aneh dari Kamar langsung menarik perhatian saya. Sebenernya apa sih yg ingin kalian ungkapkan di album ini?

Awalnya dari salah satu lagu kami yang berjudul Penyusup, yang sebenernya akal-akalan Asa buat ngeledekin Yennu yang sering kemalingan (tertawa).  Idenya berkembang menjadi album tentang kehilangan. Alhasil album ini merupakan sebuah seri kehilangan. Semua lagu yang ada di album ini bercerita tentang kehilangan. Lagu ‘Halaman’ misalnya, berangkat dari kehilangan kami atas tatap muka; orang duduk bersama, mungkin berbicara, tetapi mata dengan mata memandang laptop/hp masing masing (mungkin chatting, browsing, dan sebagainya). Atau mungkin seperti kita yang interview lewat email. Itulah mengapa kami menyebut “disini lebih nyata, diluar kau akan kecewa…”. ‘Fiksi Pencuri Mimpi’ bercerita tentang kehilangan dengan gaya pertunjukan musikal dan lirik cerita anak anak. ‘Suara-Suara Aneh Dari Kamar’ mungkin membuat kata “Penyusup Misterius” di depannya terdengar lebih seru seperti cerita anak-anak yang imaginatif dan misterius. Tapi sebenarnya ada dua hal, yang pertama, sebagai gambaran atas kondisi tidak biasa yang terjadi ketika penyusup ini masuk. Kedua, tentang proses kreatif kami sendiri yang berlangsung di sebuah kamar, yang kami sebut Rumah Sputnik.

Banyak review yang bilang kalo lirik kalian cerdas, meskipun nyinyir dan galau tetap ada ya.  Coba ceritain gimana cara kalian ngeracik lirik seperti itu?

Pasti itu desas-desus.  Metode yang kami gunakan bermacam-macam, termasuk (yang paling ekstrim) membuka halaman buku apapun secara acak dan mengambil kalimat yang pertama kami lihat disana atau minta tolong teman-teman (yang kebetulan banyak teman kami yang jadi sastrawan). Yang jelas dari tulisan kami sendiri, tidak ada upaya menggunakan kalimat yang agung, puitis atau berbunga-bunga. Ide yang ingin dibicarakan sebuah lagu juga tidak harus selalu diungkapkan secara frontal ke dalam teks, yang penting secara keseluruhan ada logika yang terbangun dari lirik tersebut. Pendengar kemudian boleh menginterpretasi secara bebas. Tapi kami juga tak yakin semua hal seperti itu, yang pasti adalah semua teks yang kami ambil harus cukup kontekstual dengan ide dasarnya. Untuk saat ini kami berusaha menggunakan lirik dalam bahasa Indonesia, cukup sulit pada awalnya, dan di situlah letak tantangannya. Kami pikir, adalah sesuatu yang istimewa untuk membuat karya dengan bahasa kita sendiri.

Sebenarnya lirik tidak dapat dipisahkan dari musik, karena sebuah lagu akan dinilai dari keseluruhanya. Artinya bahwa semua unsur di dalam lagu seperti musik dan lirik harus saling melengkapi, musik memberikan sesuatu yang belum ada dari lirik, begitu juga sebaliknya. Jika sebuah musik sudah terlalu penuh, maka hanya akan dibutuhkan lirik yang minimalis atau bahkan tidak perlu ada lirik sama sekali, vice versa.

Salah satu lagu kalian, Lirik untuk Lagu pop,  diadaptasi dari pusisi milik Supardi Djoko Damono. Terus kenapa mesti lirik Supardi yang dijadiin lagu?

Karena takdir. Tadinya kami diminta teman-teman dari Teater Garasi untuk ikut mengisi acara peluncuran ulang buku “Hujan Bulan Juni” milik Pak Sapardi yang akan diadakan di sana. Waktu itu ya cari-cari aja, mau bikin lagu pake puisi yang mana. Musik dasarannya dari Yennu udah jadi, terus Asa nyoba nyanyi-nyanyi, eh nggak tahu kenapa pas di lagu ini line vokalnya langsung jadi. Dan kemudian kita ngerasa klik sama lagunya. Pas hari H, setelah main kita dapet wangsit untuk masukin lagu ini ke album. Secara di sana ada Pak Sapardi juga, sekalian aja kita minta ke yang punya puisi. Ternyata diijinkan.  Ya, anggaplah ini sebagai sindiran untuk lirik lagu pop yang gitu-gitu, kami rasa dalam puisi ini Pak Sapardi membuat lirik untuk lagu pop yang superb. Biarpun dalam hal penggunaan bahasa terdengar beda dibandingkan lirik kami yang lain, tapi suasana yang kami dapatkan sesuai dengan album “Penyusup Misterius dan Suara-suara Aneh dari Kamar”.

Sebenernya hubungan Yennu dan Asa itu apa? Pacar? Sodara? Sahabat? 

Biasanya duo duo itu pada pacaran ya? . Tapi sayang (bagi para penggosip), kita cuma Rekan kerja. Kecewa ya?

Harapan untuk Belkastrelka dan musik elektro? 

Impian Belkastrelka adalah bikin karya yang tidak hanya bagus, tetapi sesuatu yang bisa menerjemahkan ide-ide kami dan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Untuk musik elektronik, apa ya? Musik elektronik menawarkan kemungkinan yang tidak terbatas, jadi berhati-hatilah. Seseorang bisa tersesat disana. Saya masih yakin musik electronik akan, paling tidak berjaya di masa sekarang. Musik elektronik juga sangat kontektual dengan jaman internet dan segala percepatan di dunia modern ini, “right here right now”, itu juga salah satu alasan kami menggunakan musik elektronik sebagai metode, karena kami berbicara tentang kekinian dan beyond.

Rencana ke depannya apa nih?

Berkeluarga, bikin rumah, punya anak, investasi. Untuk Belkastrelka yang terdekat kami sedang merampungkan album Bela Bangsa, single pertamanya akan segera dirilis minggu ini dan bisa diunduh secara gratis. Album ini akan terasa berbeda dengan album sebelumnya. Bisa jadi ada yang kecewa, tapi tidak apa-apa. Album ini mengajak kita merayakan hal-hal yang ada di sekitar kita, Indonesia. Kami mengangkat sesuatu yang sifatnya lokal, yang selama ini mungkin dicemooh, atau malah sesuatu yang tidak kita sadari sebelumnya (potensi dan daya). Check tulisan ini http://halo-belkastrelka.tumblr.com/tagged/bela%20bangsa. Kami berencana membuat pertunjukan multi-media berdasarkan tema tersebut, bukan sekedar konser musik biasa.

Teks: Naluri Bella Wati

Foto: Belkastrelka

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *