New Tracks
Noin Bullet Kembali Hadir Dengan Single Berbahasa Sunda “Hese Sare”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/11/Noin-Bullet.jpg&description=Noin Bullet Kembali Hadir Dengan Single Berbahasa Sunda “Hese Sare”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah meluncurkan single “Kegilaan Ini” pada Agustus 2024 dan “Aku di Sini Kau di Sana” yang menjadi bagian dari kompilasi Ska Revolution pada September 2024, Noin Bullet, band Ska asal Bandung, kembali mempersembahkan karya terbaru mereka berjudul “Hese Sare“.
Band yang digawangi Hadi Adjam (vokal), Chaerul A. (gitar), Sugih B. (drum), Arie Chax (terompet), Angga (trombone), dan Alfi (terompet) ini terus menunjukkan dedikasinya dalam menghasilkan karya yang segar dan tidak monoton.
Single “Hese Sare” menggunakan bahasa Sunda dan membahas tema yang relevan dengan kegelisahan anak muda, khususnya mereka yang merindukan pernikahan tetapi terkendala masalah keuangan. Dengan gaya khas musik Ska yang penuh semangat, lagu ini menggambarkan perasaan resah yang akrab bagi banyak generasi muda.
Lagu ini diciptakan oleh Aria Yudhistira, mantan drummer Noin Bullet yang kini bermain untuk Five Minutes, menghadirkan kolaborasi unik yang menghubungkan perjalanan masa lalu dan masa kini band tersebut.
Chaerul, gitaris Noin Bullet, mengungkapkan kebanggaannya atas penggunaan bahasa Sunda dalam lagu ini.
“Sebagai band asal Bandung, kami merasa senang bisa kembali berkarya dalam bahasa Sunda yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari kami. Ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap budaya lokal,” ujar Chaerul.
Hadi, sang vokalis, juga menyampaikan kesannya terhadap lagu ini. Ia merasa lagu tersebut menjadi bentuk ekspresi dari kisah nyata teman-temannya yang menghadapi hambatan dalam mewujudkan impian menikah.
“Sebenarnya lagu ini tidak memiliki pesan khusus, tetapi lebih kepada usaha kami mewakili keresahan teman-teman yang belum bisa menikah karena kendala finansial,” ungkapnya. Meski liriknya menggambarkan kesedihan, semangat dan kejujuran dari lagu ini diharapkan mampu menyentuh hati siapapun yang mendengarkannya.
Proses pembuatan “Hese Sare” sendiri berjalan lancar berkat inspirasi yang kuat dari pengalaman nyata.
“Tidak ada kendala berarti karena lagu ini berangkat dari cerita yang memang sangat nyata dan dekat dengan kehidupan kami,” tambah Hadi.
Lagu “Hese Sare” diharapkan dapat memberikan makna mendalam bagi para pendengar, terutama mereka yang memahami perjuangan dalam meraih mimpi di tengah berbagai tantangan hidup.
Kini, lagu tersebut telah tersedia di berbagai platform streaming musik digital dan siap menemani pendengarnya dengan irama yang enerjik, penuh makna dan menghibur kalian yang saat ini sedang galau.