Connect with us

New Tracks

“Pelangkah”, Cerminan Masa Depan Tradeto

Profile photo ofamelia

Diterbitkan

pada

Tradeto

Tidak selamanya rutinitas hidup yang monoton harus dijalani tanpa tujuan atau harapan akan masa depan. Sebagai seseorang yang juga menjalani rutinitas yang sama setiap hari, Tradeto percaya bahwa hidup lebih dari sekadar bertahan.

Tradeto PelangkahPerasaan ini dituangkan dalam single terbarunya, “Pelangkah“, yang merupakan rilisan pertama sejak album debutnya, “Kelahiran Kala Nanti,” dirilis pada tahun 2023. “Pelangkah” kini sudah dapat didengarkan di berbagai platform musik digital, lengkap dengan video lirik yang tersedia di YouTube.

Tradeto, yang memiliki nama asli Dias Widjajanto, menjelaskan bahwa lagu “Pelangkah” menggambarkan orang-orang yang menjalani rutinitas harian yang berulang, seperti bangun pagi, pergi kerja, makan siang dan malam, lalu pulang kerja, dan mengulanginya lagi keesokan harinya.

Lagu ini mengeksplorasi berbagai pemikiran yang muncul saat menjalani rutinitas tersebut—baik ketika yang dilakukan belum sesuai dengan keinginan, pekerjaan yang mungkin terasa tanpa arah, atau perjalanan hidup yang belum mencapai titik yang diharapkan. Meskipun begitu, Tradeto menekankan pentingnya menyelesaikan apa yang sudah dimulai, apapun yang terjadi.

Walaupun musik “Pelangkah” terdengar lembut, liriknya justru menyiratkan kesan overthink tentang perjalanan hidup. “Gue ingin menyampaikan apa yang dirasakan bahwa meskipun kita mungkin merasa cemas dan berpikir terlalu berlebihan tentang apa yang sedang dijalani saat ini, tetap nikmati semua prosesnya,” ujar Tradeto menjelaskan lebih jauh tentang lirik dan melodi lagunya.

“Hal ini juga berlaku untuk gue, karena gue juga mengalami hal yang sama seperti orang lain pada umumnya,” tambahnya.

Solois Tradeto

Tradeto mengaku jarang menulis lagu dengan nuansa akustik atau nada yang lebih positif dan ceria. Namun, kali ini dia mencoba mengeksplorasi gaya penulisan yang berbeda. Lagu ini terdengar lebih terang dengan sentuhan-sentuhan yang sebelumnya belum pernah ia coba.

Eksplorasi yang berbeda dari rilisan sebelumnya mungkin lebih pada proses penulisan lagu. Lagu ini sangat berbasis akustik, karena gue datang ke studio dengan pikiran kosong dan hanya membawa gitar akustik, hal yang belum pernah gue lakukan sebelumnya. Biasanya, gue menulis lagu dengan bantuan laptop, jadi semuanya terasa sangat digital,” jelasnya.

Untuk mereka yang merasa lelah dalam perjalanan hidupnya, Tradeto berharap lagu ini dapat menjadi teman dan menyadarkan bahwa hidup tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga untuk mencapai tujuan dan masa depan.

Yang sudah dijalani sampai sekarang, selesaikan saja. Yang penting adalah punya pemikiran bahwa kalian ‘sudah sampai di sini’, bukan ‘baru sampai di sini‘,” tutup Tradeto, memberikan semangat kepada pendengarnya.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *