Connect with us

News

Percaya Diri ala Barasuara Dalam Aksi Pembuka The 1975 Live in Jakarta

Diterbitkan

pada

“Terima kasih sudah datang ke konser Barasuara, nanti ada satu band lagi, tonton deh bagus banget” ujar Iga (vokalis) di tengah penampilan Barasuara pada penampilan pembuka The 1975 di Helipad Parking Ground, Senayan, Jakarta.

Barasuara didapuk menjadi band pembuka pada konser yang digelar pada Minggu (29/9) malam tersebut. Band yang didirikan pada tahun 2012 tersebut sudah pernah membuka artis internasional sebelumnya. Contohnya pada saat kunjungan Tame Impala ke Jakarta pada tahun 2016.

Kematangan Barasuara dari segi pengalaman membuat penampilan tersebut lancar tanpa grogi. Meski hanya diberi jatah 5 lagu, Barasuara tetap melaksanakan pertunjukan dengan maksimal. Pada awal pertunjukan, Barasuara langsung memainkan dua lagu tanpa terputus speech, masing-masing ‘Pikiran dan Perjalanan’ dan ‘Masa Mesias Mesias’.

Setelahnya, hampir semua personil berkelakar saat speech. Iga dan Gerald (bass) mencoba berbicara dengan Bahasa Inggris pada jeda lagu seakan berpura-pura menjadi band luar. Canda tersebut mengundang tawa penonton.

Meski begitu, Barasuara tidak bercanda dalam membawakan lagu. Lagu ketiga yang dibawakan adalah ‘Bahas Bahasa’, lagu dari album Taifun. Penampilan tetap menghentak di awal dan khidmat di akhir. Gerald bahkan sempat melompat ke sound untuk unjuk keterampilan bermain bass. Suasana makin seru saat mereka melanjutkan dengan lagu ‘Api dan Lentera’.

Barasuara menutup penampilan dengan lagu ‘Guna Manusia’. Single pertama dari album ‘Pikiran dan Perjalanan’ tersebut sering dibawakan sebagai penutup dalam penampilan Barasuara. Kali ini para personil tampil intens dan lebih jumpalitan. Pada lagu ini, Iga mengikuti jejak Gerald untuk berdiri di atas sound. Gerald juga mengulangi aksi tersebut untuk kedua kalinya.

Kepercayaan diri dapat dilihat dalam aksi tersebut. Meski bersanding dengan band luar negeri dengan reputasi tinggi, Barasuara tidak canggung sama sekali. Pun hal ini didukung pula oleh pengalaman mereka selama tujuh tahun terbentuk. Dari segi profesionalitas, band ini juga patut diacungi jempol. Meski hanya berstatus sebagai pembuka dan dengan properti yang tidak semeriah saat konser sendiri, Barasuara tetap menyuguhkan aksi panggung yang total.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *