Connect with us

News

Semangat Pemudi ala Zirah di Synchronized Festival 2019

Dipublikasikan

pada

Zirah, band rock asal Jakarta, tampil di Synchronized Festival untuk pertama kalinya. Dengan beranggotakan empat orang yang kesemuanya perempuan, Zirah membawa semangat ‘girl power’ dalam penampilannya pada hari pertama Synchronized Festival (4/10).

Zirah memang bukan satu-satunya band yang beranggotakan perempuan semua dalam festival ini. Ada Nasida Ria, grup musik qasidah asal Semarang yang akan tampil pada hari ketiga Synchronized Festival 2019 (6/10). Namun Zirah membawakan sesuatu yang berbeda yaitu musik rock (yang mereka sebut sebagai ‘aib rock’) dan keseluruhan anggotanya rata-rata berusia 19-20 tahun.

Dimulai pada pukul 20.48 WIB dengan sedikit kendala teknis, Zirah langsung memperkenalkan lagu pertamanya yang berjudul ‘Solusi Tipuan’. Lagu tersebut berisi tentang keresahan terhadap plastik dan kemasan sekali pakai. Zirah juga mengkampanyekan “green movement” seusai lagu. Lanjut pada lagu kedua, Zirah membawakan lagu berjudul ‘Merduka’ yang berkaitan dengan kebebasan berekspresi.

Dua lagu berjalan, Zirah baru memperkenalkan diri mereka masing-masing. Zirah beranggotakan Alyssa Isnan pada vokal, Raissa Faranda pada gitar, Anissa Yasmin pada bass, dan Talitha Mailangkay pada drum. Pada awal dimulainya konser, hanya Talitha yang disebutkan oleh Raissa sebagai spokeperson. Raissa mengajak penonton untuk bersorak kepada Talitha agar lagu dimulai.

Panggung kali ini digunakan Zirah untuk mempromosikan lagu barunya, masing-masing berjudul ‘Empat Kata’ dan ‘Siapa Kamu?’. Lagu ‘Empat Kata’ dibawakan dengan nuansa reggae sementara ‘Siapa Kamu?’ dibawakan lebih lambat dibanding lagu-lagu sebelumnya. Dari kedua lagu tersebut, baru ‘Siapa Kamu?’ yang sudah dirilis, tepatnya pada September lalu. Lagu ‘Siapa Kamu?’ sendiri bercerita seputar mereka yang suka ikut-ikutan terhadap suatu tren.

Lagu selanjutnya yang dibawakan Zirah adalah lagu yang baru saja mereka rilis pada hari itu. Lagu tersebut berjudul ‘Kuasa’. Lagu ini ditulis oleh vokalis mereka, Alyssa, berdasarkan pengalamannya saat magang di bagian administrasi sebuah perusahaan yang menurutnya mempekerjakannya secara sewenang-wenang. 

Suasana mulai memanas saat Zirah membawakan lagu selanjutnya yang berjudul ‘Bayangan Hidup’. Mulai terlihat penonton yang ikut bernyanyi. Alyssa mendekatkan mikrofon untuk bernyanyi bersama penonton.

Lagu berikutnya merupakan lagu Zirah yang bisa dibilang paling hits, yaitu ‘Pusaka Pertiwi’. Lagu ini adalah single pertama dari Zirah yang dirilis pada Juni lalu. Dalam lagu ini, Zirah mengajak penonton untuk berjoget dengan tarian bernama ‘aib dance’. Gerakan yang ditirukan cukup sederhana yaitu bergoyang ke kiri empat kali dan ke kanan empat kali. Namun nampaknya penonton lebih memilih moshing daripada sekedar bergoyang.

Lagu ini memiliki asal mula yang nyeleneh. Awal terciptanya lagu ini berasal dari pengalaman Talitha yang masuk angin lalu mengandalkan minyak tawon untuk kesembuhannya. ‘Pusaka Pertiwi’ yang dimaksud dalam lagu tersebut adalah minyak tawon. Selain moshing, penonton juga ikut bernyanyi dalam lagu ini.

Sampai di penghujung konser, Zirah membawakan lagu berjudul ‘Lagunya Zirah’. Nampak Zirah mengeluarkan semua tenaganya dalam lagu ini. Penonton pun mengeluarkan tenaganya juga untuk moshing dan merebut mikrofon dari Alyssa. Lagu tersebut menjadi klimaks dari penampilan Zirah di Synchronized Festival 2019.

Semangat pemudi tercermin dalam penampilan Zirah pada malam itu. Dari materi lagu yang fresh, substansi lagu yang bisa idealis (seperti ‘Solusi Tipuan’) juga nyeleneh (seperti ‘Pusaka Pertiwi’), serta penampilan yang energik dan bergaya (Alyssa membawa buku kecil untuk lirik dan ia sering membacakannya ibarat sedang membacakan puisi) membuat penampilan Zirah pada malam itu menjadi sesuatu yang segar dan berbeda dari band-band yang tampil sebelumnya.

Teks: Aldrin Kevin
Foto: Aldrin Kevin

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *